Dengan lembut pria itu membaringkan Caine di atas kasur, lalu Rion mulai menciumi leher mulus milik Caine dengan rakus. Tangan nya sudah mengelana di dalam pakaian Caine, bertekad menemukan titik favorit nya disana.
Caine mendesah pelan ketika Rion mulai menjilati dan menghisap lehernya lembut, sementara tangan pria itu sudah memainkan punting merah muda miliknya. Caine juga merasa malu dan sedikit panik ketika merasakan suatu tonjolan besar dari balik celana Rion.
"Ahh!.. Ri-rion tunggu- mnhh~.. "
Sulit menahan suara suara nakal yang keluar dari nya ketika dengan liarnya Rion menyikap pakaian milik Caine dan langsung mengisap dan menjilati punting sensitif nya.
Tangan Caine terulur untuk menjambak lembut surai ungu milik Rion. Sementara sang empu sedang sibuk memainkan punting milik caine dengan lidahnya, dengan tangan nya yang lain turun untuk membuka celana pendek yang dikenakan Caine.
Ketika Rion yang merasakan milik Caine yang sudah tegang, dengan seringai jahatnya, ia langsung mengocok penis milik Caine dengan tempo cepat yang terburu buru.
Dia menggigit pelan punting milik Caine, dan membuat banyak tanda kepemilikan di tubuh pria manis itu. Sementara Caine kini terus mengerang dengan sensual, lenguhan imut itu terus terusan keluar dari mulutnya.
Wajah Caine tampak begitu erotis saat ini, membuatnya Rion sulit sekali untuk bersabar. Tangan nya mulai bergerak semakin cepat, membawa Caine pada klimaks
"Ahhh!.. " Caine mendesah nikmat ketika ia mencapai pelepasan nya.
Cairan berwarna putih dan lengket itu akhirnya keluar, membasahi tangan kekar milik Rion. Seringai jahat milik pria itu semakin mengembang ketika melihat nya. Dia segera mengarahkan tangan nya yang basah itu ke arah hole milik Caine.
Mata Caine terbelalak, namun belum sempat ia mengatakan sepatah katapun, dia kembali dibuat mengerang karna Rion yang memasukan satu jarinya kedalam sana.
"Mnhh... "
Rion lalu mulai menggerakkan jarinya di dalam hole sempit milik Caine itu.
"Ahh.. r-rasanya aneh Rion... Gamauu.. " Ucap Caine dengan nada manja sembari terus mengerang dengan imut dibawahnya.
Rion terkekeh pelan, lalu mencium pipi Caine dengan gemas. Setelah itu dia malah menambahkan dua jari kedalam hole sempit itu.
"Aa-hhh.. sakit! R-rion, keluarinn!.. "
Seolah tuli, jari Rion segera bergerak dengan cepat, mencoba mencari titik yang dapat membuat Caine merasakan kenikmatan. Hingga akhirnya dia berhasil menekan satu titik.
Caine langsung melingkarkan lengan nya di leher Rion sembari tubuhnya langsung melengkung ke atas dan Caine mengerang dengan nada kaget yang manis.
"Akhirnya.. " Senyuman bahagia semakin mengembang di wajah pria dominan itu. Tangan nya turun untuk membuka celananya, dan dengan segera mengeluarkan penis besar miliknya.
Tiba tiba saja Caine merasa gugup ketika melihat ukuran milik Rion. Pemikiran yang gila jika Rion akan memasukan miliknya yang besar itu masuk ke hole nya, iya kan-
"Akhh!! Rion.. jangan!- ahh, sakit.. sakit.. " rengek Caine sembari meneteskan air matanya, dan mencakar punggung Rion ketika pria itu memasukan penis nya kedalam hole Caine.
"Shh.. maaf ya sayang.. maafin aku.. "
Dengan kasar, Rion menghentakkan masuk seluruh penisnya kedalam hole Caine yang langsung memeluk erat miliknya di dalam sana. Sungguh nafsu telah menguasai dirinya, sensasi hangat ketika berada di dalam sungguh membuat Rion candu.
Rion langsung bergerak cepat, mengabaikan Caine yang terus terusan merengek dan meneteskan air mata di bawahnya. Rion terus mempercepat temponya, dan menghentakkan pinggulnya agar ia masuk lebih dalam, dan akhirnya menekan satu titik.
"Ahh!" Mata Caine yang masih basah itu berbinar. Dia bertingkah begitu lucu dan bingung karna perasaan aneh dan nikmat yang ia rasakan ketika Rion menekan titik itu. "A-aneh.. rasanya aneh- ahh!!"
Rion terkekeh pelan dengan suara berat, sembari pinggulnya kini bergerak semakin cepat dan kasar, menghantam titik itu. Mata Caine berputar keatas karna kenikmatan, mulut Caine tak henti hentinya mengeluarkan desahan sensual.
"Oh fuck, Caine!.. i love you.. ahh for god sake, i love you, boy.. "
"Mnghh.. ahh ahh!.."
"Damn.. you feel so good, darling" bisik Rion sembari tangan nya mulai mencengkram pinggang Caine lebih erat, membawa miliknya masuk lebih dalam dengan tempo liar yang kasar, mengabaikan rengekan rengekan Caine.
Hingga akhirnya ketika hendak mencapai klimaks, Rion memundurkan pinggulnya hingga miliknya hampir keluar dari hole Caine, lalu dia kembali masuk sembari menghentakkan nya dengan kuat, dan mengeluarkan cairan hangatnya nya di dalam sana.
"Fuck.. " Rion lalu perlahan mengeluarkan miliknya, dan melihat pemandangan indah di bawahnya. Caine yang terlihat lemas, dengan tubuh sexy dan hole yang mengeluarkan benih miliknya, serta wajah cantiknya yang tampak begitu erotis saat ini. Rion lalu meletakan kaki mulus Caine di pundak nya, dan hendak kembali memasukan miliknya.
"Ah- wait!.. rion, aku capek.. istirahat sebentar please.. " pinta Caine dengan mata sembab, sembari memohon dengan sesegukan pada pria-nya itu.
"No, istirahat nya nanti aja ya sayang? Satu ronde aja lagi, janji"
Setidaknya itulah yang dikatakan rion berjam jam yang lalu. Mereka melakukan itu saat jam masih menunjukan pukul 9 pagi. Dan sekarang sudah jam sepuluh, malam.
Caine menatap Rion dengan mata sembab nya sembari cemberut. Sementara Rion hanya tersenyum tanpa dosa dan memeluk erat Caine, sementara miliknya masih terkubur di dalam sana.
"Keluarin!.. " titah Caine dengan suara lembut namun tegas.
"I'm sorry darling.. aku janji gak gerak lagi kok.. ya?"
Caine lalu memalingkan wajahnya. Rion terkekeh pelan, lalu mencium lembut kening Caine, lalu turun ke hidung, lalu terakhir ia mencium lembut bibir manis Caine.
"You are mine, understand?" Bisik Rion dengan suara nakal di telinga Caine, lalu dia menggigit leher Caine cukup kuat untuk meninggalkan tanda kepemilikan disana.
Caine melenguh pelan, lalu menatap lekat wajah Rion yang tampak serius dengan setiap apa yang dia katakan. Senyuman akhirnya mengembang di wajah manis pria bersurai merah itu.
"Yes, honey~.. " bisik Caine dengan suara nakal yang menggoda iman.
Rion terdiam sembari menatap Caine yang tengah menggoda nya, lalu dia mengalihkan pandangan nya sejenak dari Caine. Sementara Caine yang bingung awalnya ingin bertanya, namun sebelum dia bersuara, dia merasakan penis Rion yang masih terkubur di dalam dirinya kembali mengeras.
"Dasar mesum!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BL - obses with my besties [S1]
Фанфик[RIONCAINE BL STORY] -warning; ada adegan dewasa- males bikin sinopsis, pokoknya ini LAPAK AU RionCaine. Jadi jangan SALAH LAPAK ya. Kalo suka, tolong bantu Vote, sebelum ak malas lanjutin critanya ky buku sebelah.