Jaemin kecil meronta di pelukan sang Ayah yang terus memaksanya untuk ikut bersama dengannya. Jaemin terus Meronta seperti cacing kepanasan yang siap di jadikan umpan.
"Aku tidak mau Dad! kenapa tidak ajak Hyung saja," ucap Jaemin.
"Karena Hyungmu masih di sekolah," jawab Siwon.
"Tidak! pokoknya aku tidak mau."
Habis sudah kesabaran Siwon mengahadapi anak bungsunya itu. Ia memegang kedua bahu kecil Jaemin untuk menahan pergerakan lincahnya. Siwon menatap sang anak yang hanya mendapatkan decakan malas dari si bungsu.
Jaemin ini sudah durhaka sejak dini.
"Dengar Daddy Jaemin. Daddy mengajakmu karena Daddy ingin mendapat menantu yang cantik dan menggemaskan seperti Mommymu."
"Lalu apa hubungannya denganku?"
"Di sana nanti ada seorang anak yang cantik dan menggemaskan, dan kau pasti akan menyukainya. Dia anak paman Chanyeol."
"Paman Huang maksud Daddy?" Dan Siwon mengangguk sebagai jawaban.
"Kau harus bisa memenangkan hati anak manis itu."
Jaemin terdiam memikirkan kembali ucapan sang ayah. Awalnya ia sangat penasaran setelah Siwon mengatakan cantik dan menggemaskan, karena itu adalah kesukaan. Namun wajahnya kembali datar setelah tahu akal-akalan busuk sang Ayah sebelum-sebelumnya.
"Tidak."
Siwon melebarkan matanya, dan ada kilatan geram di manik tajam itu. Mungkin ia harus memakai cara lain untuk membujuk anaknya itu.
"AAAAAAAAAAAA MOMMY, DADDY INGIN MENJUALKU TOLONG AKU."
Yoona yang memang ada di sana sama sekali tak memperdulikan teriakan minta tolong Jaemin. Heran mau heran, tapi dia Na Jaemin si paling dramatis. Jika Jaemin menjadi aktor mungkin ia akan menjadi aktor terbaik yang pernah ada.
"Kau tak ikut sayang?" tanya Siwon pada sang istri.
"Kau pikir aku bersiap untuk apa? ayo jalan."
Lalu ketiganya menuju kediaman Huang. Di perjalanan Siwon sudah meminta supir pribadinya untuk menjemput Jaehyun saat pulang sekolah nanti.
Di dalam mobil Jaemin hanya terdiam dan tak mau berbicara dengan sang Ayah yang mencoba membujuknya. Jaemin mengusap ingus yang mengalir dari lubang hidungnya hingga ingus itu terbawa hingga ke telinganya. Yoona menatap jijik sang anak lalu memberikannya tisu untuk membersihkan sisa-sisa ingus itu.
"Daddy sudah tak sayang aku lagi," ucap Jaemin.
"Jika Daddy tak menyayangimu, sudah Daddy jual dari kau lahir Na Jaemin," balas Siwon.
****
Kini mereka telah tiba di kediaman Huang. "Ayo turun Na Jaemin!" Siwon menarik Jaemin untuk keluar dari dalam mobil, namun anak itu sama sekali tak ingin menuruti ucapan sang Ayah dan terus berpegangan kuat di kursi mobil.
"Aku tidak mau Dad! Daddy sudah sering menipuku, dan kali ini aku tidak akan percaya lagi AAAAAAAAAA."
Yoona menghela nafas panjang, lalu ia meminta Siwon untuk menggendong paksa Jaemin dan membawanya masuk. Dengan sekali angkat Siwon dengan mudahnya mengangkat tubuh kecil Jaemin dan membawanya pergi dari sana.
Jaemin terus memberikan perlawanan, hingga ia memekik saat Siwon dengan sengaja menepuk pantatnya gemas.
Ding dong...
Tak lama kemudian seseorang membuka pintu kediaman itu. "Unnie, Oppa." Yoona tersenyum lalu memeluk Wendy.
Jaemin yang masih menggeliat seperti cacing kepanasan itu langsung terdiam saat melihat seorang anak yang berdiri di ambang pintu dan melihat ke arahnya. Siwon yang merasa Jaemin sudah lebih tenang, menurunkan sang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Si cantik milik si tampan (Jaemren, Nohyuck)
Fanfictionkisah empat pemuda dengan kisah cinta yang penuh drama. "Injunie ayo menikah dengan Nana." "Tidak mau, Nana jelek." "Jeno apa aku jelek?" "Tidak, kau tampan." "Kau berbohong?" "Iya." "Nono calangeee~" "😳" NCT DREAM Jaemren Nohyuck Renjun,Jeno,Ha...