~♥️♥️♥️~
"DI MANA NA JAEMIN?"
Suara Yoona menggelegar di seluruh ruangan itu. Bahkan membuat para pekerja terkejut dan ketakutan melihat Nyonya besar Na yang sebentar lagi akan bertransformasi menjadi monster. Siwon mencoba menenangkan sang istri, namun bukannya tenang Yoona justru memberi pukulan cinta hingga membuat Siwon jatuh terduduk tak berdaya di atas lantai.
"Apa Oppa lupa kalau Unnie itu gelar sabuk hitam?" bisik Wendy pada sang suami.
"Oh? sungguh, aku saja baru tahu. Aaahh, pantas saja Hyung selalu jadi babu, ternyata oh ternyata," ucap Chanyeol, menatap kasihan pada Siwon.
"Menyeramkan," ucap Jaehyun takut, melihat sang ibu yang sebelas duabelasnya dengan monster yang selalu di ceritakan Sion.
"Nenek seram," ucap Sion.
"Sshutt... Jangan bilang begitu, nanti Nenek marah," ucap Taeyong menutup mulut Sion.
Yoona menatap sekelilingnya dan tatapan memastikannya itu berhenti pada dua orang yang berdiri kaku di tempatnya.
"Mark Lee, Lee Jeno."
"Ya Nyonya?"
"Cari Jaemin sekarang juga, jika kalian tak menemukannya aku akan memenggal leher kalian satu persatu."
"Baik Nyonya Na!" Kedua Lee itu berlari bak orang kesetanan untuk mencari keberadaan Jaemin. Sungguh Yoona sangat menakutkan.
"Na Jaehyun!" teriak Yoona.
"Ya Mom?"
"Lacak keberadaan adikmu, atau kau yang mommy jadikan tumbal."
"B-baik Mom!"
Jaehyun berani sumpah jika ibunya sekarang sudah perwujudan iblis.
Sudah hampir berjam-jam Yoona mencari keberadaan Jaemin yang entah menghilang kemana. Semalam pemuda itu masih setia berada di rumah, bahkan ia terus gelisah saking tak sabarnya untuk menikah. Namun pagi ini pemuda Na itu tiba-tiba saja menghilang dan itu membuat Siwon dan Yoona kalang kabut mencarinya. Yoona bersumpah akan menggantung Jaemin hidup-hidup jika ia merusak acara pernikahannya sendiri.
****
Sedangkan di ruang tunggu Renjun, pemuda manis itu sudah terlihat sangat bosan, karena sudah berjam-jam lamanya ia duduk di sana. "Oppa berhentilah mengehelah nafas," ucap Winter. "Aku bosan Minjeong."
"Injunie, apa kau tak khawatir dengan Jaemin yang tiba-tiba menghilang?" tanya Haechan.
"Tidak."
"Injunie, bagaimana jika Jaemin kabur? ini adalah hari istimewa kalian."
Renjun menghela nafas panjang dan itu untuk yang kesekian kalinya. Ia menjelaskan jika Jaemin tak menghilang atau kabur. Haechan dan Winter bingung dengan ucapan Renjun. Jika tak menghilang atau kabur, lalu kemana perginya pemuda itu.
"Aku tahu dimana Nana, tapi aku tak bisa menghubunginya," ujar Renjun.
"Kenapa?"
Renjun mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. Lalu Renjun mengatakan alasannya mengapa ia tak bisa menghubungi Jaemin dan juga yang lainnya yang sedang mencari pemuda itu, karena ponsel milik Jaemin ada padanya. Jaemin meninggalkan ponselnya semalam dan mungkin tak mengingatnya. Jadilah Renjun yang memegang benda itu hingga sekarang.
Haechan dan winter menganga tak percaya. Mengapa Renjun tak mengatakan itu sejak tadi?!
"Lalu sekarang, di mana Jaemin?" tanya Haechan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Si cantik milik si tampan (Jaemren, Nohyuck) END
Fanfiction[REVISI] kisah empat pemuda dengan kisah cinta yang penuh drama. "Injunie ayo menikah dengan Nana." "Tidak mau, Nana jelek." "Jeno apa aku jelek?" "Tidak, kau tampan." "Kau berbohong?" "Iya." "Nono calangeee~" "😳" NCT DREAM Jaemren Nohyuck Renju...