𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙇𝙐𝙋𝘼 𝙑𝙊𝙏𝙀 𝙉𝙔𝘼 𝙔𝘼𝘼𝘼.
𝙆𝘼𝙇𝙊 𝘽𝙄𝙎𝘼 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒 𝙅𝙐𝙂𝘼 𝙃𝙀𝙃𝙀.
.
.
.
.
.𝙎𝙀𝙇𝘼𝙈𝘼𝙏 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼
Hari yang di tunggu-tunggu kini telah tiba. Hari dimana peresmian Tasya sebagai pengganti sang Frans.
Bravaska Sister sudah mengetahui hal itu, dan mereka sangat menyetujui jika Tasya yang akan menjadi pengganti sang opa.
Di sore hari yang sejuk ini, Bravaska Sister duduk berkumpul di taman belakang rumah.
"Aku deg-deg an Ci" Ucap Tasya.
"Ga usah deg-deg an gitu. Sana mandi dan siap-siap. dress kamu udah cici siapin di kamar. Yang lain juga ya" Titah Shani.
"Iya ci" Ucap Bravaska sister.
Mereka pun pergi ke kamar untuk mandi dan bersiap untuk acara nanti malam.
𝘔𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘱𝘶𝘯 𝘵𝘪𝘣𝘢...
Tasya sudah rapi dengan Dress putih selutut yang Sudah Shani siap kan. Rambut hitam panjang yang terurai juga riasan make up pada wajah nya membuat Tasya terlihat sangat Cantik dan anggun.
(
Ilustrasi baju Tasya)
Kini Tasya sedang duduk berdiam di pinggir Ranjang."Sya" Ucap Shani memasuki kamar Tasya.
"Eh adik cici udah rapi, kamu cantik banget sya." Ucap Shani sambil mengelus surai rambut milik Tasya.
Tasya hanya membalas perkataan Shani dengan senyuman.
"Hey, kenapa?" Tanya Shani saat melihat wajah adik nya yang tidak baik-baik saja.
"Aku takut ci? Gimana kalo aku ga bisa? Gimana kalo aku ngecewain opa?" Ucap Tasya.
Shani pun memeluk sambil mengelus pucuk kepala sang adik.
"Sutttt, cici yakin kamu bisa sya. Kamu hebat, kamu berani. Ga ada alasan kamu untuk takut selama cici masih ada di samping kamu ya sya" Ucap Shani lembut.
Tasya melepas pelukan nya dan menatap dalam mata Shani.
"Cici janji ga akan ninggalin aku kan?" Tanya Tasya.
"Janji" Jawab Shani sambil mengacungkan jari kelingking nya.
"Aku sayang banget sama cici" Ucap Tasya kembali memeluk Shani dan menduselkan kepala nya pada pundak Shani.
"Jangan ngedusel gitu sya, nanti rambut kamu berantakan lagi" Ucap Shani melepaskan pelukan nya lalu merapih kan rambut Tasya.
Tasya pun mengerucutkan bibir nya karna tak ingin melepaskan pelukan terhadap cici nya.