1.Murid baru

94 13 1
                                    


Sekarang anak kecil yang manis itu sudah beranjak dewasa,usianya kini sudah mencapai 20 tahun.ia berkuliah di salah satu universitas di kotanya.

"Jihoon~! turun lah untuk sarapan sayang!". Wanita itu berseru memanggil Jihoon dengan nada penuh sayang.

"Baik,bu!".

Jihoon pun turun dengan pakaian yang sudah rapi,dia hari ini kelas pagi dan akan di antar oleh ayahnya.Jihoon memang selalu berpakaian rapi kecuali jika hari minggu dan sabtu ketika weekend,karna jihoon pasti akan bermalas malasan dirumah saja.

Menu sarapannya hari ini adalah nasi goreng spesial dan dia memakannya dengan 4 orang spesial di hadapan nya,sungguh hidup Jihoon sangat sempurna bahkan pasti semua orang ingin hidup sepertinya.

"Tumben banget nih anjing pemalas cepet kalo dipanggil". Ucapan Haechan sang kakak membuat Jihoon sedikit kesal dipagi yang indah ini.

"Kakak ngatain aku anjing??".

"Astaga,engga gitu please".

"Sudah-sudah,pagi pagi kalian berdua sudah ribut saja.jangan membuat ku memukul kalian berdua di pagi yang indah ini". Ucap Yunjin berusaha menengah kan pertengkaran kedua adiknya itu,mereka memang punya jarak umur yang singkat.sangat dekat satu sama lain, jadi sangat biasa kalau bertengkar.

"Benar apa kata kakak kalian,jangan bertengkar di pagi yang indah ini,jadi cepat lah makan".

Mendengar apa yang dikatakan kakak dan ibunya,Haechan dan Jihoon sepakat untuk berdamai pagi ini. Tapi kalau nanti tidak tahu,mungkin mereka akan kembali bertengkar saat berangkat ke kampus?

Jihoon menikmati sarapannya dengan damai walau sempat adu mulut sedikit dengan kakak laki lakinya,Jihoon memang bukan tipe orang yang aktif berbicara ketika makan bersama.padahal kedua kakaknya selalu berusaha mencari topik agar sarapan mereka tidak tegang,katanya sih nanti kalo tidak ngobrol makanannya jadi hambar padahal ya sama saja.

"Jihoon,kata paman Taehyung mereka akan pindah ke kota ini".

Mendengar hal tersebut,jihoon reflek menatap kepada kepala keluarga park's family itu. Paman taehyung?artinya itu adalah ayah dari sahabat kecilnya dong?

"Ayahnya teman kecil ku itu? Siapa namanya? Aku lupa".

"Iya ayahnya temanmu itu".

Jihoon hanya mengangguk,toh walau bertemu dengan nya juga dia pasti tidak akan se akrab dulu.Mereka sudah lama tidak bertemu sejak Jihoon pindah,jangankan bertemu kontakan saja mereka tidak pernah.

Ia cepat menghabiskan sarapannya ketika ayahnya sudah selesai memakan sarapannya,Jihoon tidak ingin kena omelin oleh ibunya karna membuat kakaknya itu terlambat kekampus.walau ini baru setengah 7 pagi,karna mereka kuliah di kampus yang berbeda jadinya harus berangkat lebih awal agar tidak terlambat karna jarak kampus mereka lumayan jauh.

Setelah menghabiskan sarapannya jihoon segera memakai sepatunya karna Haechan sedari tadi sudah siap dan tinggal menunggu dia saja,selesai memakai sepatu Jihoon berpamitan kepada Rosè dan Yunjin.

"Hati hati dijalan sayang,jangan terlalu cepat membawa kendaraan".

"Baiklah yang mulia ratu".

Jihoon dan kedua kakaknya sudah sering melihat ayah dan ibu mereka ini bermesraan tetapi tetap saja rasanya jijik melihat ini,karna mereka semua belum memiliki pasangan.

"Ayah!! Cepat lah nanti kalau kita lama akan macet!".

Mendengar rengekkan dari putra bungsunya itu,Chanyeol hanya mengangguk agar tak memperpanjang ocehan Jihoon. Walaupun sedikit pendiam sebenarnya dia adalah orang yang cerewet.

The Childhood Friend's || KYUHOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang