7: How You Can Not Love This Guy?

63 12 0
                                    

7: How You Can Not Love This Guy?

••••


Kedatangan Rakan membuat Nada harus bersandiwara. Kepalang mengaku punya pacar dan sudah menunggu di dalam, Alam pun ikut terseret ke drama siang ini.

Rakan mengajukan diri, memberi tangan kosongnya untuk kemudian Alam terima, mereka bersalaman.

"Rakan,"

"Alam,"

Keduanya nampak seperti punya tipe kepribadian yang sama, tipe orang yang cenderung hanya berbicara saat diperlukan, alih-alih sekadar pemalu.

"Sorry saya ganggu, tapi saya juga nggak mau nunggu di sana." terang Rakan membuat Alam dan Nada saling pandang. "Nggak keberatan kan?" tanya Rakan lagi memastikan meski tone suaranya tak terdengar ramah.

Alam merespon datar tapi sopan, "Silahkan."

Rakan lantas memesan makanan. Alam diam-diam melirik kikuk lengannya yang dirangkul Nada, sementara perempuan itu meremas roknya merasa terpojok. Gerakan meremas rok itu ternyata tak luput dari perhatian Alam. Laki-laki itu pun berasumsi kalau Rakan bisa jadi salah seorang mantan atau kenalan yang tidak ingin Nada temui.

"Kalian sudah lama pacaran?"

Alam refleks mengangkat kepala kaget, "Ya?"

Nada membatin frustasi sementara Alam merasa salah dengar.

Respon keduanya membuat kening Rakan berlipat banyak, "Kenapa kaget? Saya cuma tanya berapa lama kalian berpacaran?"

Alam langsung menoleh ke Nada, raut bingung di wajahnya kentara kalau dia minta dijelaskan apa yang sedang terjadi. Jadi Nada segera mengeluarkan tawa sumbangnya.

"Baru-baru ini, jadi belum lama." katanya seraya terkekeh kikuk.

Rakan mengangguk-angguk, perhatiannya beralih pada ponsel digenggaman. "Pantas keliatan kaku," komentar Rakan yang membuat Nada menelan ludah susah payah.

"Kalian kenal dimana?"

"Di kenalin orangtua," Alam lebih dulu menyahut. Paham posisi Nada dan memilih masuk ke sandiwara. Nada mengangguk cepat setelah mendengar itu.

Rakan terkekeh, "Tapi beneran cinta?" tanya laki-laki itu sangsi. "Soalnya saya empat bulan lagi menikah, dijodohin tapi nggak beneran cinta. Sulit kami temukan di hubungan serba mutual ini."

Nada dan Alam melempar pandang. Mereka diam beberapa detik sebelum Nada akhirnya buka suara.

"I think a lot about that, maybe love about somewhere that i didn't expected and ya, ternyata love is supposed to be easy mas, cinta-cinta yang seharusnya bisa dirasain seenteng dan sesederhana mungkin—makasih mbak," cerita Nada terpotong saat makanannya disajikan dan perhatian kedua laki-laki di meja itu masih tertuju pada Nada yang memberikan senyum pada pelayan.

"—Kayak mungkin bisa ketemu cinta pas lagi antri kopi atau tiba-tiba nggak dapet ojol dan dijemput anak kenalannya Mama."

Nada dan Alam kompak tersenyum penuh ketika awal pertemuan mereka disebutkan.

"Ya makanya kita nyoba soalnya ada, Mas Rakan." imbuh Nada menjawab pertanyaan Rakan sementara ada konflik di batinnya yang bergejolak karena ucapan Nada dibumbui kebohongan, tapi apa boleh buat.

"So, are you believed in easy?" Rakan bertanya sangsi. Dua alisnya naik membuat lawan bicaranya yakin kalau Rakan tak percaya.

"Yeah, someone says, what's easy is right."

#5 Reasons Why I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang