[Bl] Karakter Pendukung Pria Di Makan oleh Kakak Pemeran Wanita

9

Sejak hari itu, Jiang Shi Lin tidak pergi ke kantor, tetapi tinggal di apartemenku, bekerja dari rumah.

Dia sangat ingin melakukan segalanya untukku, mulai dari memberiku makan hingga mencuci pakaianku, yang hanya membutuhkan sedikit usaha dariku.

Secara verbal, aku tidak bisa menang melawannya; secara fisik, aku melirik rantai di pergelangan kakiku dan kemudian memikirkan fisik Jiang Shi Lin, yang kembali terduduk di tempat tidur karena frustrasi.

Semua perangkat elektronik dilengkapi dengan sistem pemantauan, yang akan segera memberitahunya jika aku mencoba menghubungi seseorang.

Untuk saat ini, aku tidak bisa memikirkan cara lain selain menjadi tahanan rumah dengan patuh.

Huh…

Aku membalikkan badan, mengambil tablet, dan memilih film horor untuk ditonton.

Di tengah musik latar yang menakutkan, pemeran utama wanita menutup mulutnya dan berjalan ke ruang bawah tanah.

Tiba-tiba, matanya membelalak, dan dia berteriak—

Sebuah tubuh tiba-tiba menekan tubuhku.

Aku benar-benar membeku.

"Takut?"

Dia menepuk kepalaku, memegang pinggangku, dan secara naluriah menyesuaikan diri dengan posisi yang nyaman, tubuhnya yang hangat menekan punggungku, lalu dia meletakkan kepalanya di bahuku.

Dia pasti menggunakan sabun mandiku tadi malam. Aroma samar mawar dan leci tercium darinya, menciptakan kelembutan samar dalam kegelapan.

Sebelum aku sempat menjawab, sesuatu yang berdarah dan mengerikan muncul di layar.

Tanpa berkata apa-apa, aku segera membenamkan diri dalam pelukan Jiang Shi Lin, gemetar saat bertanya:

"Sudah selesai?"

Dia tak bisa menahan tawa, menepuk punggungku sambil menjawab, "Belum."

Setelah menunggu sebentar, aku bertanya lagi, "Bagaimana kalau sekarang?"

"Sekarang..." Jiang Shi Lin berbisik di telingaku, suaranya nyaris tak terdengar, "dia naik ke punggung wanita itu..."

Secara naluriah, aku mengencangkan cengkeramanku di pinggangnya. Ketika dia tertawa begitu keras hingga tubuhnya bergetar, aku menyadari apa yang terjadi dan mendorongnya menjauh, malu dan marah, menendang tablet itu ke kaki tempat tidur:

"Awalnya aku tidak setakut itu!"

"Baiklah, baiklah, salahku."

Mulut Jiang Shi Lin menahan senyum.

Kemudian dia mengulurkan tangan dan menarikku kembali ke dalam pelukannya.

Dia tidak pernah tersenyum seperti ini sejak kembali dari London.

Menempelkan wajahku di lengannya, aku tenggelam dalam pikiranku:

【Peringatan, Peringatan】

【Kamu telah menyimpang dari misi utama. Kamu akan dilepaskan dari sistem dalam waktu 24 jam.】

“Ge… huby!”

Terkejut, aku duduk tegak dan menatap Jiang Shilin, berusaha untuk terlihat patuh:

“Aku sangat bosan di rumah. Bolehkah aku jalan-jalan?”

Aku harus pergi dan mengejar Jiang Yuan, atau… atau—

aku akan dipaksa meninggalkanmu selamanya.

Jiang Shi Lin mendongak dari tabletnya, menatapku dengan pandangan tidak tertarik: “Kamu masih punya energi?”