[Bl] Karakter Pendukung Pria Di Makan oleh Kakak Pemeran Wanita

10

Akhirnya aku terbang ke Irlandia bersama Jiang Shi Lin untuk mendapatkan surat nikah.

Jelas bahwa saat kami bertukar cincin, hitungan mundur 24 jam sudah lewat.

Aku baru saja menghela napas lega.

Namun, kemudian, Jiang Yuan, pemeran utama wanita asli, menghilang!

Tanpa memberi tahu siapa pun, dia menghilang tepat setelah pernikahan kami, diam-diam menghilang.

Tang Sheng adalah orang pertama yang menyadarinya. Saat itu, dia memegang kue kecil kesukaan Jiang Yuan, sambil berkata bahwa Jiang Yuan, sebagai pengiring pengantin, tidak makan banyak sepanjang hari. Dia tersenyum dan bertanya apakah kami melihatnya.

Sebagai pemeran utama hari itu, kami jelas tidak memperhatikannya.

Setelah beberapa panggilan tak terjawab, senyum Tang Sheng mengencang.

Memastikan bahwa hanya WeChat dan nomor teleponnya yang diblokir, dia memaksakan senyum pahit.

Dia menepuk bahu Jiang Shi Lin, berpura-pura santai:

"Sepertinya aku harus mengejarnya lebih lama lagi. Selamat atas pernikahanmu. Aku akan pergi sekarang-"

Melihat sosoknya yang tinggi perlahan menghilang, aku kembali ke Jiang Shi Lin, dengan cemas bertanya apa yang harus kami lakukan.

Jiang Shi Lin menundukkan kepalanya untuk mencium keningku, suaranya sangat lembut:

"Mereka berdua sudah dewasa. Biarkan mereka menanganinya sendiri. Hari ini, perhatianmu seharusnya tertuju pada suamimu."

Meskipun dia mengatakan itu, untuk waktu yang lama setelah itu, aku bertanya tentang keberadaan Jiang Yuan setiap hari.

Aku takut sistem akan menilai misiku gagal dan menghapus ku atau mengirimku kembali ke dunia asalku.

Jika aku menghilang begitu saja, Jiang Shi Lin akan menjadi gila...

Meskipun dia dapat dianggap telah mempermainkan cintaku secara paksa, aku tidak dapat dengan hati nurani yang baik mengatakan bahwa aku tidak mendapatkan kesenangan apa pun darinya.

Mantan teman-temanku selalu mengatakan bahwa Zhong Yu ceria dan menangani semuanya dengan anggun.

Mereka tidak tahu bahwa itu karena aku tidak memiliki seorang pun di belakangku.

Karena dibesarkan di rumah orang lain sejak kecil, aku terbiasa menyapa orang dengan senyuman dan selalu dengan terampil mengambil langkah mundur ketika menghadapi situasi.

Aku adalah anak angkat yang membayar utang budi, lulusan yang luar biasa, dan pemimpin tim di perusahaan-

Tapi sekarang, aku hanyalah seorang pemuda biasa yang sedang jatuh cinta.

Kekasih ku akan mengingatkan aku untuk mengenakan pakaian tambahan, akan membawa aku ke desa-desa kuno untuk bersantai di hari-hari hujan, dan akan menyandarkan kepalanya di lekuk leher ku untuk "mengisi ulang tenaga."

Meskipun dia sering marah karena tetap di tempat tidur dan tidak bangun untuk sarapan, biasanya ciuman atau sedikit pelukan sudah cukup untuk menenangkannya.

Jangan tanya mengapa pria dewasa seperti aku menjadi lebih baik dalam bersikap manis; begitu kamu memiliki pasangan, kamu akan mengerti.

°°°

Tambahan :

Kakakku selalu menjadi tempat berlindung ku.

Tidak peduli seberapa keras pertengkaran di luar sana, selama aku tinggal di kamar kakakku, duduk di sampingnya, aku bisa fokus mengerjakan pekerjaan rumahku tanpa gangguan.

Kedua orang itu segera menandatangani perjanjian dan berpisah. Ketika ibuku mengambil boneka itu dari pelukanku dan bertanya apakah aku ingin pergi ke London bersamanya, aku berlari ke sisi kakakku dan berkata dengan serius:

"Aku ingin tinggal bersama kakakku."

Dan ternyata aku membuat pilihan yang tepat. Meskipun ayahku memiliki banyak kekasih dan anak-anak haram, orang-orang yang menyusahkan itu tidak pernah muncul di hadapanku.

Aku tumbuh dengan damai di bawah perlindungan kakakku. Tetapi setiap kali aku melihatnya dengan lembut menolak gadis-gadis itu sambil tersenyum, aku selalu bertanya-tanya:

Orang seperti apa yang disukai kakakku? Orang seperti apa yang bisa menerobos penghalang tak kasat mata itu dan dengan lembut memeluk hatinya yang cantik tetapi dingin?

Kakakku selalu tersenyum dan lembut, tetapi dia sering membuat gadis-gadis yang tidak tahu apa-apa patah hati.

Dia menjalani dunia yang biasa-biasa saja ini dengan mudah, menolak untuk mencintai siapa pun.

Jadi ketika seorang pemuda memegang mawar putih muncul di hadapanku, aku benar-benar terkejut selama beberapa detik.

Tanpa diragukan lagi, dia bersih, lembut, seperti mata air di pegunungan, begitu jernih sehingga begitu kau melihatnya, kau tak dapat menahan diri untuk berhenti dan ingin menjelajahinya lebih jauh.

Hanya saja, ini sungguh menarik. Kakakku baru saja terbang ke London dan datang ke keluarga kami, dan pacarnya muncul untuk mengejarku tepat setelahnya.

Aku paling jago memasang wajah polos, tidak menunjukkan sedikit pun rasa waspada, dan menyarankan:

"Ayo pergi ke bar terdekat dan mengobrol."

Kakakku pernah berkata bahwa di keluarga Jiang, hanya ada mereka yang tangguh, tetapi tidak ada yang bodoh.

Aku dengan cekatan memesan minuman, diam-diam mengamatinya. Kau harus pantas mendapatkan kasih sayang kakakku.

Tanpa diduga, bahkan ketika aku berpura-pura mabuk dan jatuh ke pelukannya, dia tidak memanfaatkannya.

Dia hanya menyeka air mataku dengan lembut dan dengan khawatir mengatakan kepadaku untuk tidak minum dengan orang asing.

Ketika dia melihat orang-orang, tidak ada yang lain selain kebaikan dan kehangatan di matanya. Sepertinya dia tidak punya motif tersembunyi dalam memprovokasi kami berdua. ... Kurasa aku mengerti mengapa kakakku menyukainya.

(End)

______________________________________

Gk ada ekstra ya sahabat karna emg short story, jadi ya semoga puas untuk cerita kali ini. (⁠ ⁠˘⁠ ⁠³⁠˘⁠)⁠♥