63

22 4 0
                                    

"Ah! Fer… -san… Jangan jilat aku disana! Ini kotor…!"

“Fufu~ Tidak ada sesuatu pun tentangmu yang kotor, Ren-kun.”

Fer-san, yang melepas sepatu bot kananku, mulai menjilat jari kakiku. Aku sudah memakainya sejak pagi, tentu saja kotor dan bau!

"Itu tidak mungkin! Aku benar-benar tidak ingin kamu-! Mnnghh!”

Jika aku tidak memberi tahu mereka apa yang ku pikirkan dengan lantang, orang-orang ini pasti akan menjadi liar sesuka mereka. Kupikir aku sudah menjelaskan bahwa aku tidak ingin Fer-san menjilat kakiku karena kotor tapi sebelum aku bisa menghentikan Fer-san, Sig-san sudah menciumku. Saat aku terlalu asyik mencium Sig-san, Fer-san memanfaatkan kesempatannya untuk terus menjilati kakiku. Dari ujung jari kakiku, lidahnya menjalar hingga ke pergelangan kakiku.

“Mmmmghh…! Ya ampun…! Aku masih marah pada Fer-san jadi jangan ganggu aku…”

“Jangan hanya fokus pada Fer… Perhatikan kami juga ya?”

Ah, mereka tidak mendengarkan sama sekali… Aku tidak memperhatikan Fer-san tapi aku memprotes!!

Sig-san memberiku ciuman demi ciuman lagi. Sentuhannya singkat, seolah-olah dia sedang memberikan ciuman ringan padaku. Saat aku fokus mencium Sig-san, Chris-san sudah selesai membuka kancing bajuku. Dia mencium seluruh sisi tubuhku yang terbuka.

Aku diserang dari ketiga arah oleh mereka…

“Haah… Kamu tidak ingin aku menjilatmu di sana karena menurutmu itu kotor kan? Maka akan baik-baik saja jika aku melakukan ini… 【Bersih】”

Hah?? Mengapa kamu menghela nafas dengan ekspresi yang mengatakan “Mau bagaimana lagi…”?! Jadi akulah yang salah?!

Aku tidak bisa melihat wajah Fer-san karena Sig-san tidak berhenti menciumku tapi aku bisa membayangkan seperti apa dia saat ini. Aku yakin Fer-san pasti tersenyum kecut dengan ekspresi yang mengatakan, “Sungguh, Ren-kun… Mau bagaimana lagi…”.

Dan sepertinya Fer-san tidak hanya memberikan sihir 【Bersih】 padaku tapi dia juga memberikannya pada mereka bertiga karena Sig-san, yang telah menciumku, bersinar sejenak.

Meski sejujurnya, aku benar-benar tidak ingin dia menjilatku, jadi aku bersyukur Fer-san telah memberikan 【Bersih】 padaku.

“Oi, aroma Ren kini memudar… Nah, jika kita membuatnya berkeringat, aromanya akan semakin kuat…”

Sig-san berkata sambil menempelkan hidungnya ke telinga kiriku dan menarik nafas dalam-dalam.

“Fu-ah…. Aroma apa?!”

Aroma? Maksudnya aroma yang dia maksud…. aku bau?!

“Aku seorang beastman jadi aroma seseorang penting bagi ku. Ren, wangimu harum sekali tapi tidak menjijikkan. Bagiku, wangimu lembut.”

“Kamu memujiku… Benar? Tapi entah kenapa, aku tidak terlalu senang mendengarnya-… Fu-ah… Mmnnh!”

Saat aku masih berbicara, Sig-san tiba-tiba menggigit manset telingaku. Kemudian dia mulai menjilat daun telingaku dan pada saat yang sama Chris-san mencium dari tulang rusukku hingga ke ketiakku. Dia meninggalkan jejak tanda merah di belakangnya.

Sebelum aku menyadarinya, Fer-san sudah melepas celanaku. Dia masih fokus menjilati betisku, seolah sedang kesurupan.

Karena banyaknya serangan kenikmatan yang merajalela, aku tidak bisa koheren.

“Ayo, Ren-chan~ Jangan hanya fokus pada Sig. Cium aku juga~”

“Fu-Nnghh… Mmnhhha…”

Setelah Chris-san mengatakan itu, dia tiba-tiba menangkap bibirku. Berbeda dengan ciuman ringan Sig-san, Chris-san membuka paksa mulutku, memaksa lidahnya masuk. Dia menyatukan lidah kami, menciumku dengan keras.

BL| AlsarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang