First Meet

186 28 12
                                    

Jimin sedang asyik menggambar anime di buku sketsanya, ditemani semilir angin sore di bangku taman tempat dia duduk. Tangannya sibuk menggurat garis-garis untuk menyempurnakan sketsanya. Matanya fokus memperhatikan coretan gambarnya untuk memperhatikan detail gambar anime yg sedang dia buat. Sesekali senyumnya samar tersungging  melihat tokoh anime yg dia gambar. Seorang Pangeran dengan sorot matanya yg tajam. Tak lupa rambut panjangnya yg terurai menambah kesan maskulin yg sangat kuat di gambarnya.

Jimin masih sibuk menggurat kertas sketsanya, tiba-tiba terhenti mendengar deru nafas terengah-engah di sebelahnya. Dengan ekor matanya dia dapat melihat seorang pemuda berdiri ddi sampingnya, nampak sibuk mengatur nafasnya.

"Annyeong," sapa pemuda itu masih berusaha menstabilkan nafasnya, "apa loe tau apartemen Indiko Tower Putih?"

Jimin terdiam dan berguman dalam hatinya, "Indiko? Apa orang ini salah sebut nama Apartemen?"

"Bro, loe tau, ga?" Pemuda itu sedikit menyentuh pundak Jimin, membuat Jimin berjingkat kaget. Dia tidak suka disentuh.

Sementara pemuda itu sibuk mengeluh bagaimana dia tidak bisa menemukan Apartemen yg dia cari serta hal-hal lainnya, Jimin segera menyobek kertas sketsanya dan menulis sesuatu di halaman belakang kertas itu. Dengan cepat dia menyerahkan kertas itu ke pemuda tersebut dan dengan setengah berlari segera pergi meninggalkannya.

Pemuda itu menerima kertas tersebut dan membacanya, 'Apartemen Indigo, bukan Indiko. Tower Putih ada tepat di belakangmu, Kami tinggal balik badan saja dan jalan lurus ke arah kanan dari tempatmu berdiri. Nanti gedung berwarna putih itulah Tower Putih. Di Apartemen Indigo tiap Tower dinamai sesuai warna gedungnya.'

"Ah begitu ternyata," ucap pemuda itu sambil nyengir, "gw salah nyebut nama Apartemen ternyata. Pantes aja semua orang ga ada yg tau ketika gw nanya soal Apartemen itu. Hey......."

Pemuda itu berseru melihat Jimin yg sudah menjauhinya.

"Aish, padahal gw ingin mengucapkan terima kasih," guman pemuda itu pelan, "tapi dia malah pergi."

Pemuda itu pun akhirnya memutuskan untuk mengikuti saran sesuai yg tertulis di kertas tersebut. Dia pun menuju Tower Putih yg dimaksud. Dengan sedikit senyum, pemuda itu pun menaiki lift untuk menuju sebuah unit Apartemen.

"Sebentar." Terdengar suara seseorang ketika Pemuda itu memencet bel di unit Apartemen tersebut.

Pintu pun terbuka.

"Astaga, Yoongi," seru Jin sambil tertawa melihat kedatangan sahabat kekasihnya, "nyampe juga loe disini."

Yoongi mengangguk, "loe bener-bener ya Jin, ngasih nama Apartemen aja salah. Gw ampe muter-muter buat nyarinya."

Jin tertawa, "ya maaf, gw buru-buru ngetik tadi. Masuk Yoon."

Yoongi melangkah masuk. Dia datang ke sini karena mendengar Namjoon, sahabatnya yg juga kekasihnya Jin mengalami kecelakaan, dan mengakibatkan dia harus istirahat total selama sebulan karena luka di kakinya yg menyebabkan Namjoon harus menjalani terapi untuk memulihkannya. Beruntung perusahaan di tempat Namjoon bekerja sangat fleksibel sehingga memberikan Namjoon waktu full recovery selama 2 bulan untuk beristirahat. Sementara pekerjaan Namjoon sementara akan diambil alih oleh Taehyung, adik Namjoon yg kebetulan juga bekerja di perusahaan yg sama.

"What's up bro." Sapa Yoongi ketika mendapati Namjoon yg sedang duduk di ruang tengah dengan kaki kirinya yg terbalut gips.

"I'm fine, bro." Namjoon tersenyum menyambut kedatangan Yoongi.

Kalau melihat penampilan Yoongi sekarang dengan style premannya, tentu orang tidak akan percaya bawah Yoongi adalah sahabat Namjoon. Bagaimana tidak, penampilan mereka berdua sehari-hari sungguh berbanding terbaik. Namjoon nampak gagah dengan pakaian formalnya khas eksekutif muda, sementara Yoongi lebih nampak seperti berandalan dengan jaket kulit khasnya dan celana jeans hitam skinny-nya, serta kaos oblong hitam favoritnya.

Tapi itulah uniknya mereka berdua. Selain Namjoon, Yoongi juga punya sahabat lagi bernama Hoseok. Mereka bertiga adalah rapper underground yg sering manggung di club-club malam, tentu saja selepas Namjoon yg bekerja sebagai seorang Direktur di sebuah perusahaan terhebat yg ada di Seoul, dan setelah Hoseok selesai mengajar di studio tari no. 1 di Seoul. Sementara Yoongi, hanya berkutat antara kamar kostnya di sebuah Apartemen biasa, yg merangkap sebagai studio musiknya.

"Pacar loe ngasih nama Apartemen loe salah, Joon," keluh Yoongi, "gw jadi muter-muter dah tadi nyarinya."

"Jinjja?" seru Namjoon, "Kok bisa?"

"Mianhe, sayang," ucap Jin yg mendudukkan dirinya disebelah Namjoon dan mengulurkan sekaleng minuman bersoda ke Yoongi, "aku salah menulis nama Apartemen kita. Harusnya Indigo, malah ketulis Indiko."

"Oh, ya ampum." Namjoon tertawa.

Yoongi nampak meminum minumannya, "gw tanya kesemua orang pada bilang kaga tau. Mana pada takut banget pas gw deketin. Padahal gw cuma tanya doang."

Jin terkekeh pelan melihat raut kesal wajah Yoongi, "ya pantas aja mereka takut. Liat penampakan loe begini, sapa juga pada kabur, Yoon."

"Aish, rese loe, Jin!" sungut Yoongi.

"Trus loe kok bisa nyampe?" tanya Namjoon heran.

"Ah itu," balas Yoongi, "tadi setelah muter-muter, gw samperin pemuda yg lagi duduk ditaman. Gw tanyalah ma dia. trus dia ngasih gw ini."

Yoongi mengulurkan kertas yg dia dapat dari Jimin, "makanya gw bisa nemu Apartemen loe."

"Eh itu gambarnya bagus deh, Yoon." Celetuk Jin sambil memperhatikan gambar yg ada dibelakang kertas yg dipegang Yoongi.

"Gambar?" ulang Yoongi, "gambar apaan Jin?"

Jin mengambil kertas yg ada di tangan Yoongi dan membaliknya, "ini gambar yg gw maksud."

"Whoa, daebak!" seru Namjoon, "halus bener ini yg gambar. Pasti dia udah mahir deh. Karena setau gw, gambar anime itu susah sih klo ga bakat."

Yoongi tertegun menatap gambar anime di kertas yg ada di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Yoongi tertegun menatap gambar anime di kertas yg ada di tangannya. Sorot mata tajam anime tersebut seperti mengingatkan Yoongi akan suatu hal.

"Klo dia ada di taman, apa mungkin dia juga penghuni Apartemen Indigo juga, sayang?" tanya Jin.

"Ga tau juga, baby," balas Namjoon, "bisa jadi dia memang penghuni di Apartemen ini. Atau mungkin juga bukan. Karena taman di Apartemen ini kan memang terbuka untuk umum."

Jin mengangguk, "iya juga sih."

"Emang loe ga tanya namanya, Yoon?" tanya Jin yg menatap Yoongi yg masih sibuk melihat gambar Anime tersebut.

Tanpa melepaskan pandangannya di kertas itu, Yoongi menjawab, "gimana mau nanya namanya, lah wong dia langsung kabur begitu ngasih kertas ini."

Jin tertawa, "ya maklum sih klo liat penampakan loe yg kayak gini. Gw juga mungkin bakal kabur juga sih klo ketemu loe pertama kali dengan penampilan loe kayak gini."

"Yak, Jin!!!!!!" seru Yoongi, membuat Namjoon dan Jin meledak dalam tawanya.

-------------------------------------------------------

Annyeong yeorobun,

ketemu lagi bersama aku dengan cerita Yoonmin....
Jangan bosen yaaaa......
please vote n drop ur comment nee....
enjoy ur reading then.....

Min Yoora

Don't Ask Me Why (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang