Kamar Tujuh. [HYUCKREN]

Hari sial baginya

Hati hati ada kata kata kasar
.
.
.
.

Adnan dan Bima sekarang ada di indomaret. Ceritanya adnan akan membeli jajan untuk teman kost nya

"Kira kira yang enak apa ya bim?" Tanya adnan kepada bima yang asik memperhatikan rak rak makanan disana

"Semuanya enak, beli semua aja gih" Balas bima

"Goblok! Boncos gua" Adnan memukul bahu pemuda disamping nya

"Yaudah apa kek, banyak jajanan disini" Bima berjalan perlahan ke rak lain, diikuti dengan adnan di belakang

"Tanya tuh temen lu, kan kalian ada grup kost an" Ujar bima

"Eh iya, sebentar deh" Adnan mengambil ponselnya di saku bajunya.

You
Halo, gua lagi disupermarket, mau
Traktir. Kalian mau apa?

kak sisca 009
Widih, ramyeon dong atu

Aa gistar 013
coklat dah

Yuma 013
Mau cimory..

Pak Yadi owner
Widih,,,,baik,,bgt,nak Adnan.. Bappak mau snack yang manis manis naq..

Bang arga sekamar
Apa aja gua

Mbak Dian 009
Mbak mau popmie, Adnan lagi supermarket mana?

You
Replay to Mbak Dian
Adnan lagi di supermarket depan
Mbakk

Aa gistar 013
Woi mau roti pls

Mbak dian 009
Aku juga ya nan

You
Oke noted, sisanya ku belikan jajan yah

"Nan ada cimory bites," Bima berlari ke arah adnan sambil membawa 1 cimory bites

"Yaudah ambil, gua bayar," Adnan memasukkan benda pipih itu kembali ke saku, bima terkejut kenapa temannya jadi royal seperti ini

10 menit kemudian.

Adnan membawa 2 keranjang yang penuh dengan jajan, di tambah bima membawa 1 keranjang dibelakang. Mereka berdua sungguh keberatan, apalagi antrian lumayan panjang, jadi adnan dan bima menaruh terlebih dahulu keranjang itu sebelum tangan mereka yang patah

"Banyak banget ini nan, lu yakin?" Tanya bima ngos ngos an di samping adnan

"Nggak sih, nanti pas bayar nambah juga"

"HAH!? NAMBAH APALAGI?" Bima terkejut sekaligus heran, mengapa adnan menjadi seboros ini?

"Roti pesanan mereka lah, yakali nambah kondom," Adnan tak sadar mengucapkan kata kata itu, bima langsung menarik kerah pemuda itu

"Apa katalu?" Ucap bima didepan adnan kini

"Hehe keceplosan anying," Balas adnan santai, ia tak terlalu panik. Tak seperti temannya yang melihat orang didepannya menatap adnan setelah ia menyebutkan kata kata jorok itu

"Nan, malu" Kini bima menyembunyikan wajahnya di kedua tangannya

"Gua yang ngomong napa lu yang malu?"