Hati hati ada kata kata kasar
.
.
.
.Adnan izin untuk tidak sekolah hari ini, ia masih tak bisa menerima kejadian kemarin. Padahal ia sudah selamat, bahkan adnan tak berani menatap siapa siapa selain yuma
"Adnan, lu masih takut?" Arga bertanya pada adnan
Adnan hanya mengangguk kecil, kemudian ia lihat arga mulai duduk disebelahnya. Adnan mengangkat alisnya, saat tau bahwa arga tak sekolah juga hari ini
"Lo ga sekolah?"
"Ga sopan pake lo gue sama yang lebih tua. Iya gua libur, mau nemenin lu"
Adnan hirau jawaban arga, kemudian ia beranjak berjalan ke arah pintu keluar
"Mau kemana?"
"Em.. Beli coffe"
"Ikut ya, nanti lu di apa apain lagi" Arga ikut di sebelah adnan yang hendak membuka pintu, tiba tiba adnan menahan arga sambil mengelengkan kepalanya
"Napa dah?" Arga berusaha melawan pertahanan dari adnan
"Jangan dong, aku udah janjian sama yuma" Adnan mendorong tubuh besar arga, "Kalau yuma mer-"
"GA YA!" Teriak yuma tiba tiba
Adnan menjulurkan lidah pada arga, lalu ia segera membuka pintu dan berlari berharap tak di ikuti oleh arga
Bocah. Di perkosa lagi mampus lu
Arga intip yuma dan adnan yang mulai menghilang dari balik pagar dinding, kemudian arga berfikir sebentar, apakah ia harus mengikuti mereka? Nanti kalau adnan di apa apain yuma kabur lagi
"Arga tayang~~"
Arga mendengarnya, tapi ia tak langsung menoleh. Karna ia tau itu adalah Sofia yang ingin cari perhatian padanya
Sofia berada di depan arga, namun arga tetap berusaha tak menatap wanita yang dari dulu tak ia suka ini
"Arga ih! Jawab!" Sofia menepuk lengan Arga, membuat arga menoleh pada sofia
Sofia tersenyum saat ia berhasil membuat arga menatap nya, arga hanya memutar bola matanya malas
"Apa monyet?"
Sofia kaget saat arga memanggil nya dengan kasar.
"Call me rubah kecil juga dong! Masa dia aja sih!?"
Arga menyundul kepala sofia yang berada dekat dengannya, "Rubah kecil itu julukan buat adnan yang lucu, gemes, mungil. Bukan buat lu yang kayak nenek lampir"
Arga segera berbalik ke kamar dan menutup pintu, ia tak tahan jika harus mendengar suara Sofia yang di imut imut kan saat bersamanya
****
"Mau pesen apa nann?" Tanya yuma sembari menunjuk nunjuk tulisan yang tersedia di kertas menu.
"Ngikut, eh sama caramel puddingnya yah"
Yuma mengangguk, lalu ia pergi berjalan ke arah kasir. Adnan menatap keluar jendela. Ia lirik orang orang yang lewat disana, kemudian terpanah saat orang yang tak asing berjalan
Itu kan ayah? Ngapain ayah jauh kesini?
Adnan tak sadar yuma memanggil nya, sontak berbalik melirik yuma yang menatapnya kesal.
"Bantuin kek! Liatin apa? Brengsek kemarin?"
Adnan menggeleng, dan menaruh tangannya di atas meja. Kemudian yuma hanya bisa penasaran, jika ia bertanya. Apakah akan menggangu privasi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamar Tujuh. [HYUCKREN]
Short StoryArga As Haechan Adnan As Renjun "Kamar tujuh itu akan menjadi saksi kisah cinta kita selama ini, nan." - arga