2

46 4 1
                                    

Cukup ya!

Ini udah tiga hari sejak Andrew pindah ke sekolah ini, dan tiap harinya ada aja kelakuan David yang bikin Andrew kepengen banget mukulin mukanya sampe penyok.

Sekarang contohnya.

"Hahaha. Mampus lo basah kuyup"

Liat, siapa yang ketawanya paling kenceng waktu Andrew masuk kelas bersamaan dengan seember air yang jatoh persis di atas kepalanya.

"Yahaha jelek banget lo.. makin mirip tikus got deh hahaha"

Gak lain gak bukan ya David. Sekarang malah hampir seisi kelas ngetawain Andrew yang udah basah kuyup gara-gara ulahnya.

Andrew menggertakkan giginya. Rahangnya mengeras, tatapan matanya tajam penuh amarah.

Andrew gak tahan. Ini udah kelewatan.

Dia lepas kacamatanya, digenggam dalam kepalan tangannya sampe pecah saking kuatnya.

Dengan napas memburu Andrew samperin David yang keliatan gak ngerasa bersalah sama sekali dan bahkan enak-enakan ketawa.

Langkahnya berhenti di depan tubuh David. Ditatapnya muka tengil untuk beberapa saat.

“Apa? Mau- Heh!”

David belum selesai, tapi Andrew udah lebih dulu ambil salah satu tangannya. Mencengkramnya dengan kuat abis itu dia tarik buat dibawa keluar.

David meronta, tapi tetep gak bisa lepas segampang yang dia kira.

"Lepas anjing!"

Ini di luar dugaan. David gak pernah nyangka ternyata Andrew sekuat ini. Serem juga.

Max sama Anthony udah siap menghadang. Mau nahan pergerakan Andrew ngebawa kabur temennya.

“Woy kampung! Lepasin temen gue”

Andrew membalasnya dengan tatapan tajam penuh ancaman dan bahaya.

“Diem di situ!” Andrew berucap dengan suara rendah. Menunjuk bergantian Max dan Anthony. “Berani lo ikutin gue. Gue pastiin temen lo gak bakal selamat”

Gak ada lagi suara orang-orang ketawa ngakak kenceng, ngetawain kondisi Andrew yang basah kuyup. Semuanya mendadak diem. Hening.
Gak ada yang berani buka mulut. Mereka takut. Tatapan Andrew ngeri banget. Lebih nyeremin dari gudang kosong di gedung belakang yang katanya angker banget itu.

Mereka kompak nelen ludah susah payah. Menatap kepergian David dengan kasihan.

**

Bruk!

David jatuh terduduk, waktu Andrew melempar tubuhnya masuk ke dalam toilet yang kebetulan lagi sepi.

Cklek!

Dan itu adalah suara pintu yang dikunci dari dalam.

Gak ada orang lain lagi selain mereka berdua.

Jujur aja David takut. Tapi harga dirinya masih sangat tinggi. Seberapa takutnya dia saat ini, David masih berusaha buat pertahanin muka angkuhnya itu seolah tindakan Andrew gak menggoyahkan keberaniannya.

"Lo- lo mau ap- argh!"

David memekik kesakitan waktu Andrew menjambak rambut coklatnya yang terbilang panjang buat ukuran cowok. Menarik dan memaksanya bangun dari posisi duduknya.

Andrew masih gak ngomong apa-apa. Tapi matanya tajam menusuk sepasang mata David yang mulai bergetar, keliatan jelas lagi ketar-ketir ketakutan.

Andrew cengkram rahang itu kuat-kuat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"You Jerk, And"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang