Gadis kecil bergaun hitam mengayun di antara dua pohon yang berdiri tegak. Tubuh mungilnya terus mengayun, menari bersama angin yang berhembus. Matanya terpejam, seolah tengah menikmati angin musim semi yang membawa aroma lili. Namun, dia tidak sedang bersukacita, gadis itu tengah merintih. Di depannya berdiri seorang Lady bergaun merah semerah cairan yang tengah menetes, menganak sungai dari dada gadis bergaun hitam yang menganga.
Jemari sang Lady yang panjang merogoh rongga itu, lalu menarik secuil hati yang merah. Senyumnya merekah dan dia pun berucap, "Maafkan aku, Sayang. Akan kupastikan pengorbananmu tidak sia-sia."
Jemari yang berlumuran darah mengusap pipi si gadis yang telah dingin. Wajahnya tampak sedih, tetapi segera sudut bibirnya tertarik membentuk senyum cerah. Senandung penuh kepiluan meluncur dari bibirnya yang ranum.
Dan semua menjadi gelap. Pemandangan mengerikan itu telah menghilang. Aku bahkan tak lagi bisa memandangi tubuh mungilku yang tergantung dan mengayun-ayun bersama angin. Hanya ada kegelapan tak berujung yang menyapaku.
Seperti inikah rasanya kematian?
Mengapa hidupku harus berakhir seperti ini?
Tak layakkah manusia rendah sepertiku untuk tumbuh dan mekar dikemudian hari?
"Oh hallo. Selamat datang di Hutan Penulis, lalu ceritakan kisahmu padaku."
Aku tersentak saat pendengaranku mulai kembali. Suara itu berbisik di samping telingaku dengan sangat lembut. Lalu kurasakan semilir angin dan aroma freesia yang manis, juga sentuhan tangan kecil yang tengah menepuk pipiku. Rasa sakit itu telah sirna dan mataku pun perlahan terbuka.
"Jangan berteriak, kau bisa membangunkan Nenek," tuntut suara asing itu, "Jujur aku tak suka bocah berisik. Jadi duduk tenang dan ceritakan kisahmu dulu."
Kalau kalian jadi aku, memangnya bisa tenang. Aku pasti benar-benar sudah mati dan tempat ini mungkin surga atau neraka. Bagaimana bisa seekor kelinci berpakaian, berjalan dengan dua kaki dan bisa bicara.
Namun, alih-alih kabur aku malah menuruti perintahnya. Seolah kelinci bermata merah itu telah menyihirku. Atau inikah pengakuan dosa setelah kematian? Aku tak tahu lagi.
"Aku terlahir di sebuah desa yang sangat miskin, perutku selalu kosong. Jarang sekali kami bisa makan. Aku kadang sampai berkhayal mungkin akan menyenangkan jika ada rumah kue betulan. Kami takkan pernah kelaparan lagi."
Kelinci itu membetulkan letak kacamatanya, selagi memeriksa pena bulu dan perkamennya yang terus bergerak menulis kisahku. "Lanjutkan, sayang."
"Di suatu senja dengan langit kemerah-merahan segerombolan orang menyerang desa. Mereka mengobrak-abrik tempat kami, menebas siapa saja yang melawan. Ayah yang kurus menghalau seorang pria berotot berkepala pelontos. Tentu saja pria berotot itu dengan mudah merobohkan Ayah yang hanya bersenjatakan sabit."
Tanpa kusadari air mata mulai membasahi pipiku. Adegan selanjutnya mungkin sudah bisa kalian bayangkan. Dengan sekejap mata kepala Ayah menggelinding begitu saja, membuat kami sontak menjerit ketakutan. Langit semerah darah berganti menjadi gelap dipenuhi dengan jerit dan rintihan. Desa kami dihancurkan, sebagian besar penghuninya dimusnahkan selayaknya hama yang pantas untuk dibasmi dalam semalam.
"Lalu apa yang terjadi padamu, sayang?" Kelinci bermata merah itu tampak tenang, seolah dia sudah terbiasa mendengarkan kisah-kisah pilu.
"Setiap laki-laki yang tersisa dibunuh, sementara kami para wanita dijual ke desa-desa seberang. Seorang Lady membeliku, dia seorang wanita anggun yang mengelola sebuah penginapan tua. Dan sepertinya dialah yang telah membunuhku, meski aku tak tahu apa alasannya.""Apa kau ingin tahu, sayang? Kau ingin balas dendam padanya? Aku bisa membantu."
****
Dibuat setelah dengerin Kuroki Okami no Yado dari Sound Horizonhttps://youtu.be/FgSKf-g3Fnc?si=wr0AswNJVf3h1twi
KAMU SEDANG MEMBACA
Garden of Words 2024 - Fairytale of Light and Darkness
FantasyTulisan ini dibuat untuk mengikuti event Garden of Words tahun 2024 dari komunitas menulis yang dikenal sebagai Astraff (ada di Facebook). Cerita di sini diambil dari coretan-coretan yang kutulis dan sebelumnya telah dipost di akun Facebook pribadi...