seven

1.3K 22 2
                                    

Im really sorry about that. Buat cerita ini, gue selesain sampe part tujuh, karena memang udah kehabisan ide. Jalan satu-satunya ya di ending-in aja. But, don't worry, cerita ini berakhir bukan berarti aku istirahat buat bikin cerita baru. Seperti yang udah di umumin, kalau cerita ini udah ending, bakal disusul sama cerita  MR. JAKE

🥂

"Ouh... Yeah~ Ahh~"

Derina sudah mendapatkan pelepasan ke tiganya. Tapi Samuel tetap bergerak cepat untuk meraih pelepasannya yang tak kunjung datang.

Nafas keduanya sudah terengah-engah, di selimuti atmosfer panas dan perseteruan yang tidak ada habisnya.

Segala macam gaya sudah di lakukan, segala macam cara sudah dilakukan agar Samuel memberikan kepuasan pada Derina.

Di detik akhir, Samuel mempercepat gerakan nya, semakin intens, semakin intens, hingga Derina tidak bisa mengimbangi gerakan nya.

Dan...

Crat~

Samuel mengeluarkan miliknya dengan pelan, lalu menumpahkan sisa cairan miliknya ke perut Derina yang sudah terkulai lemas.

Milik Derina juga memerah cairan putih pekat keluar dengan lancar. Samuel menikmati pemandangan itu sejenak, sambil menggigit bibir bawahnya.

"Enak?"

Derina masih terengah-engah, terdiam. Rasanya sangat lelah, susah untuk menjawab. Samuel semakin gemas menatap wajah Derina.

"Gue baru sadar, kalo lo kaya gini jadi makin cantik".

"Hahhhh... Hahhhh... Perih banget".

Samuel turun dari kasur menuju jendela kamar apartemen Derina dan membukakan jendelanya. Oksigen segar masuk, Derina langsung tersenyum, memejamkan mata, meraup oksigen.

Sedang asyik menetralkan pernafasan. Dengan nakal Samuel menjilat milik Derina. Gerakan nya lambat, hanya naik turun di sekitar kulit luar.

"Samuel! Gue bilang perih, kenapa dilanjut lagi?"

"Biar gak perih, basahin dulu".

"Ya makin perih lah".

Derina kira Samuel akan berhenti, justru kini tidak hanya lidah, jari Samuel juga turut berpartisipasi.

"Ahhh~ Samuel!"

"Yes baby?"

"Gue jijik dengernya".

"Tapi, di sosial media sekarang, cewe cewe lagi heboh di bikin Masimo".

"Siapa, gue gak kenal".

Samuel berhenti, kini masuk ke dalam selimut dan memeluk Derina di dadanya.

"Beneran gak tau?"

Derina yang menidurkan kepala di dada Samuel hanya menggeleng.

"Are you lost baby girl?"

Seketika bulu kuduk Derina terangkat semua setelah mendengar suara berat Samuel. Kepalanya agak menghindar sedikit menatap Samuel dengan kening mengerut.

"Cowo mafia itu?"

"Hm".

Derina terkekeh, kembali menidurkan kepala di dada Samuel. Tangannya turut melingkar di sekitar pinggang sang saudara.

"Gue sebenarnya agak geli liat jenggot. Tapi, kalau ngeliat si mafia itu, rasanya kaya, wah gue pengen nikah sama cowo kaya begini. Gue kaya ke hipnotis".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

UNHOLY | [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang