Ini RIZKA Bukan RIZKI

10 2 0
                                    

HALO ! Namaku RIZKA hanya R.I.Z.K.A tak ada nama belakang ataupun nama depan. Ini adalah awal pertama aku merasa menjadi manusia bukan berarti aku baru lahir yaa, tapi aku baru merasakan namanya kehidupan yang sangat berasa. Eeee paham ga ? ga paham ? HARUS PAHAM!! Oh iya umurku baru menginjak 16 tahun dan baru duduk di bangku kelas 11 MA (Madrasah Aliyah).

Aku adalah murid baru yang pindah disini, masa-masa kelas 10 ku cukup berantakan jadi tak perlu ku jelaskan kenapa aku pindah ke sekolah baru. Di sekolah baru ku ada 2 teman kecil ku mereka lah yang akan menemaniku disini. Aku juga seorang ANIME LOVERS bukan WIBU! aku cuma suka nonton dan menilai bagaimana perkembangan grafis anime juga se menarik apa alur yang ada di anime itu, hobiku adalah menggambar, yaa kalian pasti udah mikir

"ga kaget sih kalo suka gambar, orang dia juga wibu"

Eiits kalian salah jika berpikir seperti itu, aku sudah lama suka menggambar bahkan sebelum aku mengenal dunia anime jejepangan aku sudah sangat tertarik dengan menggambar, apalagi jika harus menggambar masa depan kita uhh semangat aku hehe.

Ciri-ciri ku:

1. Tinggi badan ku 162 cm
2. Berat badan ku 54 kg
3. Aku pengguna kaca mata alias minus TIDAK BUTA
4. Sebenarnya aku bisa berubah jadi Ultramen TAPI MALAS BERUBAH
5. Aku juga suka kopi, apapun yang berkaitan dengan kopi aku suka kecuali pengharum ruangan dan parfum yang berbau kopi-kopian (Baunya bikin pusing)
6. Khodam ku adalah cicak parasut
7. Aku layaknya gadis pada umum nya cuman jangan berharap aku cantik bagai pemain utama novel-novel lain
8. Tipe kulit ku adalah sawo mateng

Itu semua adalah ciri-ciri seorang Rizka, dan ini adalah kisah ku

Pagi hari ini adalah hari pertama aku masuk di sekolah baruku, warna seragam sekolah ku yang berbeda membuat ku di sorot oleh banyak mata bahkan banyak yang berbisik saat aku lewat.
"Eh itu mba mba dari pondok yang pindah disini yah ?"
"Seragam nya mba santri banget"
"Dia murid baru yang bakal di taruh di kelas kita yah?"

Dan masih banyak lagi bisik-bisik yang ku dengar, aku berjalan di lorong gedung utama sekolah mencari dimana kelas XI IPA berada, dan tak lama aku menemukan kelas nya yang berada tepat di samping kamar mandi dan di ujung lorong sekolah.

Aku masuk kedalam melihat beberapa orang dan mereka menatap ku balik, wajah-wajah asing mereka membuatku gugup untuk mencari tempat duduk sebelum pelajaran di mulai, sampai aku melihat dua orang yang menghampiriku dan langsung menggandeng diriku untuk ikut duduk.

"Rizka sementara duduk saja di pojok depan sini, orang yang nempatin kursi ini lagi izin"

Dua orang itu adalah sahabat kecil ku, yang satu orangnya pendek putih alami dan lemah lembut tapi tegas namanya adalah IHDA NIHAYA panggil saja dia IDA orangnya pintar dan cukup famous di sekolah ini, satu nya lagi cukup tinggi cantik lentik baik hati sedikit bawel namanya LAILIA AKMALIA panggil saja LALA dia adalah siswi kesayangan BK dan cukup famous juga, mereka berdua yang akan mengenalkan ku sekolah baru ini.

Lanjut ke cerita

"Ini ga papa aku duduk di kursi orang ?"

Tanya ku, dan mereka berdua mengangguk
Aku hanya bisa menurut karna aku belum mengenal tempat ini bahkan aku terlihat kikuk disini, mana aku dapet kursi paling depan dan pojok tempat paling nyaman untuk senderan guru (sakral di kunjungi guru)

Mataku melihat sekeliling berusaha berinteraksi dengan lingkungan baruku itu cukup susah, untungnya kedua teman ku tadi mengerti sifat alami introvert ku, mereka mengajak ku berbincang dan mengenalkan ku pada beberapa siswi lain.

Sebenarnya jiwa ku ini kaget karna aku di masukkan ke kelas yang cewek sama cowok di campur jadi satu sedangkan aku adalah pindahan dari sekolah yang bahkan cowok itu di larang masuk kecuali guru.

Oh iya mungkin di kota kalo ada anak baru pasti nunggu di kantor atau minta kenalan saat pelajaran di mulai, tapi untuk di desa kita harus mandiri untuk ngenalin diri lagi pun aku sudah besar.

Setelah 20 menit berlalu bel berbunyi dan semua masuk ke dalam ruang kelas

"Mba ? Bisa tukeran yang di pojok sana , itu tempat ku "

Seorang siswi menghampiri ku dan seketika itu aku langsung kikuk berdiri dan bertukar tempat dengan siswi itu

Di kelas ini satu bangku di isi 2 kursi jadi aku cuma tukeran kursi aja sama siswi tadi.

Lalu pelajaran di mulai, sebenarnya bukan pelajaran sih cuma perkenalan semester awal aja ini mah, cuma bincang bincang doang dan ini sangat membosankan membuatku ngantuk dan tidur selama 2 jam di hari pertama, sebuah kebanggaan bukan ? seorang siswi yang baru saja pindah ke sekolah baru sudah berani tidur di kelas saat guru sedang bicara.

Lalu hari pertama ku berjalan biasa aja sampai aku pulang.

"Assalamualaikum"

Aku pulang dengan letih setelah batrai sosial ku habis, tertatih bagai habis berperang, langsung pergi ke kamar melempar tas seberat 5 kilo itu dan terjun bebas ke kasur segera ku buka hp ku melihat adakah orang yang mencariku, jujur saja aku bosan akhir-akhir ini setelah aku keluar dari sekolah ku yang dulu tak ada kegiatan yang ku wajibkan ikut dan membuatku bosan di rumah tanpa teman tanpa ada sosialisasi sangat hampa, lalu datanglah suara seperti ini:

"RIZKAAA !! ANTERIN INI LOH ADEKMU !!"

Dengan tambahan

"JADI MBAK TUH PERHATIAN SAYANGI ADIK NYA, PUNYA CUCU GA BISA DI ANDELIN!"

Waaaaaah KASUS MEEEN

Tapi aman kok aku dah biasa denger gitu tinggal kita jawab

"Aku dulu loh jalan kaki ga ada yang nganterin terus ini adek juga dah ada sepeda ngapa ga berangkat sendiri aku juga capek habis sekolah"

Setelah aku bilang gitu terjadilah sedikit cekcok antara aku vs ibuk dan mbah

"Kamu apa ga kasihan sama adek mu riz ! mereka loh masih kecil panas jugaloh kamu kan bisa pake motor anterin bentar apa susah nya sih"

Mau bagaimana lagi aku hanya bisa menuruti apa kata ibuk takut nanti di kutuk jadi batu. Hari hariku sekarang yah seperti ini sekolah setelah itu nganterin adek-adek ku sekolah lalu makan siang habistu jemput adek sekolah lanjut bantu ibuk di dapur habistu nyapu lalu mandi. tak ada yang berubah, aku tetap kesepian.

Malam tiba dan aku hanya bisa rebahan di kasur sendirian melihat buku buku baru yang sudah tertulis nama sekolah baruku, setelah itu aku merasakan yang namanya OVT overthinking, aku bingung apakah jalan yang ku lalui ini benar atau tidak.

"Jika aku kembali ke sekolah ku yang dulu pikiran untuk bunuh diri itu akan datang menyeret ku perlahan dan membunuhku sendiri tapi aku di rumah juga ga ada bedanya aku hanya menjadi sampah keluarga, juga belum tentu aku kuat menghadapi ini perkataan keluargaku terlalu sakit jika terdengar setiap hari, aahhh sudah lah mending aku tidur dan melanjutkan hidupku yang hampa dan menyebalkan ini"

Ku kejamkan mataku mencari posisi tidur yang nyaman namun aku tak bisa tidur, kulihat atap kamar ku lalu mataku mengarah ke pergelangan tangan ku luka-luka itu masih terasa sedikit perih, berpikir lagi apa aku jual aja ni organ tubuh mungkin bisa membantu ortu untuk biayaya ku orangtuaku mengeluarkan banyak uang untuk aku pindah sekolah mungkin memang benar mereka tidak marah ataupun menyalahkan tapi saat mereka cerita masalah ekonomi keluarga hanya padaku lalu cerita bagaimana biaya kuliah kakak perempuan ku atau anak pertama keluarga ini, itu sedikit membuatku muak dan sering sekali kepala ini mengeluarkan suara.

"Aku juga anak di rumah ini kan?"




Alur Absurd GADISKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang