Life After Married
; Bab, 05."Dokter.." Dua jari Fahlada yang sebelumnya berada di dalam mulut Earn sudah di keluarkan. Fahlada menurunkan handuk yang Earn gunakan, handuk jatuh dan menutupi bagian intim Earn namun tidak dengan bagian atasnya.
Fahlada melahap payudara kanan Earn. Earn, dia mendongak ke atas, sensasi geli begitu terasa. "Ahhh.. Dokter.." Earn mendesah, dia menekan kepala Fahlada. Dia, dia ingin Fahlada menghisap miliknya lebih dalam.
Payudara kiri Earn bergelantungan, Fahlada meremasnya. Bibir Fahlada bergerak kebawah, dia mencium bagian perut kemudian terus kebawah hingga tepat di depan vagina Earn.
Sebelum melakukan sesuatu, Fahlada melihat ke atas. Melihat bagaimana ekspresi istrinya, kemudian dia menyingkirkan handuk yang menutupi bagian paling sensitif bagi wanita. Fahlada juga sedikit melebarkan paha Earn, dia mulai berjongkok.
"Uhhh.." Sebuah sentuhan, Earn merasakan sensasi geli yang luar biasa.
Fahlada sempat berhenti, dia berdiri dan mencium Earn. Dia juga mengatakan sesuatu, sebelum melanjutkan kegiatannya. "Keluarkan suaramu, jangan menahannya." Earn tidak merespon.
"Kamu sudah basah." Bahkan tanpa persetujuan dari sang pemilik tubuh, Fahlada menghisap dan juga menjilat vagina Earn. "Dokter.." Earn mendongak ke atas.
"Ahhh.. you're too fast.." Perbuatan Fahlada begitu cepat. Earn bergerak tidak beraturan. "Dokter.. I want to cum now." Fahlada menghiraukan ucapan Earn. "Ahh.. Lakukan dengan cepat, Dokter.." Fahlada menghisap vagina Earn begitu kencang. Perlakuan Fahlada cukup membuat Earn sampai pada pelepasan pertamanya.
Fahlada menggendong Earn, dan membawa istrinya ke kasur. Fahlada menjilat payudara Earn, tangannya berjalan kebawah. "Dokter.. Aku baru saja keluar." Fahlada tidak memperdulikan ucapan Earn. Dua jari masuk kedalam vagina Earn begitu saja. Fahlada sungguh tidak bermain-main dengan ucapannya, dia tidak akan bermain lembut.
"Ahhh.. Ahh.. No, Dokter.." Fahlada memaju mundurkan tangannya, tidak ada di awali dengan perlahan, melainkan memaju mundurkan dengan cepat. "Dokter.. Kiss me, please."
"Kamu akan sampai? Aku tidak akan menahan suaramu." Earn mencengkram pundak Fahlada dengan kedua tangannya. "Ahhh.. Dokter i'm cum.. Uhh." Earn sampai, pelepasan kedua dan Fahlada tidak memberikan Earn jeda sedikitpun.
Setelah pelepasan Earn, Fahlada langsung membalik tubuh Earn hingga menungging. "Dokter.. Uhh.. Berikan aku jeda." Earn protes, dia benar-benar lelah. Namun, Fahlada menghiraukan ucapan Earn, dia memasukan kembali dua jarinya pada vagina Earn.
"Ahhh.. Ahh.. Dokter, stop." Untuk kesekian kalinya Earn meminta Fahlada untuk berhenti, tetapi tentu tidak Fahlada perdulikan. "Aku tidak akan mengikuti keinginanmu." Earn meremas seprai, dia menyalurkan kenikmatannya di sana.
"Dokter.. Ahhh, tolong lakukan perlahan."
Fahlada mempercepat pergerakan tangannya. "Uhh.." Sampai, Earn telah sampai. "Ahhhh.. Dokter. Sudah aku katakan perlahan." Nafas Earn naik turun.Fahlada dan juga Earn sudah menyelesaikan permainan mereka, sekarang mereka sedang berbaring sambil berpelukan. "Kamu kasar mainnya." Sejak selesai dengan kegiatan dewasa tadi, Earn terus mengomel. Fahlada cuma bisa tersenyum.
"Maafkan aku sayang." Fahlada mengelus kepala Earn lembut. "Besok aku mau kembali ke Paris, kamu harus ikut." Earn melihat Fahlada, dia seolah tidak percaya apakah dirinya sungguh bisa ikut atau tidak.
![](https://img.wattpad.com/cover/377327970-288-k864420.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Life After Married || LingOrm (Hiatus)
عاطفيةKehidupan setelah Menikah. Fahlada Thananusak seorang Dermatologist, di haruskan tetap selalu terlihat baik-baik saja di depan Pasiennya. Apakah rumah tangga Fahlada dan Earn Sanithada akan terus berjalan mulus, atau tidak seperti yang telah di baya...