Lampu dan genangan lumpur

3 1 0
                                    

Karya : Nasywa Alysa Putri

Lampu gantung terukir di tengah gedung nirwana
Pilar-pilar kokoh diam membisu mendengar janji sampah
Tanaman pot bunga yang kian mencaci maki orang sok berkuasa
Ironisnya hidup mereka tanpa melihat ke bawah

Sedang di bawah sana,
Genangan lumpur membasahi kehidupan manusia lusuh
Mengemis-ngemis sembari bergelinang air mata
Tanpa akhir, tanpa rasa letih

Ke manakah perginya janji manis dahulu yang di lontarkan?
Ke manakah perginya sorot mata pertolongan untuk berkuasa?
Apakah semua itu terkubur pada palung bumi yang terdalam?
Atau kah hanya sebatas akal licik tanpa ada rasa malu semata?

Sampai kapan genangan lumpur terus membasahi kaki mereka?
Sampai kapan kaki-kaki lusuh itu menanggung derita tanpa suara?
Mungkin suatu saat lampu gantung 'kan padam
Meninggalkan sebercik ruang penuh dendam

Antologi Puisi : Sosial, Budaya dan Masyarakat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang