red string

1.4K 196 40
                                    

Semua orang yang sedang duduk di ruang keluarga sambil menunggu jam makan malam, tiba-tiba perhatian nya teralihkan pada bibi Beom ja, wanita itu menaruh album foto yang di rebut nya dari sang ibu beberapa saat lalu, kemudian ia berjalan ke arah Haein dan langsung memeluknya dengan erat.

Hong hae-in, wanita itu seketika diam mematung karena bibi Beom ja memeluk dirinya secara tiba-tiba, terkejut? Ya sudah tentu, ia yang sedang asik mengobrol dengan sang ibu mertua mengenai kehamilannya tentu saja di buat terkejut oleh aksi Bibi dari suaminya itu. Beberapa saat berlalu, Haein yang masih terkejut itu di sadarkan oleh suara isakan kecil tepat di samping telinganya, siapa lagi jika bukan bibi Beom ja?.

"Bibi ada apa?" Ucap Haein akhirnya membalas pelukan itu dan mengusap pelan punggung Bibinya. Tidak ada jawaban, ia justru mendengar suara isakan yang lebih keras dari sebelumnya.

"Ya Beom ja, ada apa denganmu?" Tanya mama Seon Hwa yang terlihat terkejut sekaligus bingung dengan adik iparnya itu.
"Oh Haein naa" ucap bibi Beom ja dengan tangisnya, ia menangkup kedua belah wajah Haein menatapnya sebentar lalu kembali memeluk Haein. Semua orang jelas makin bertanya-tanya, padahal tadi dia masih tersenyum-senyum sendiri saat melihat album foto itu dengan ibunya, lalu dia tiba-tiba menangis?.

"Ada apa dengannya?" Tanya kakek Man De pada sang istri yang sejak tadi memang duduk bersebelahan sambil melihat-lihat album foto milik Haein.

"Ada Beom ja di album foto ini, lalu dia tiba-tiba begitu, akupun belum tau alasannya" jawab nenek Seul hee memperlihatkan foto bibi Beom ja yang tak sengaja ia temukan dalam album foto itu.

"Sungguh? Tapi bagaimana bisa?" Ucap kakek Man De meneliti foto itu, dan setelah melihatnya ia mengenali jika itu memang anaknya, nenek Seul hee menggelengkan kepalanya sebagai jawaban dari pertanyaan suaminya.

Album foto itu berpindah-pindah tangan dalam waktu yang singkat karena semua yang ada di sana menjadi ikut penasaran dan ingin melihat foto yang katanya adalah bibi Beom ja.

Melewati beberapa menit dengan keheningan yang di selimuti kebingungan, bibi Beom ja perlahan meregangkan pelukan nya, tangannya kini menggenggam erat tangan Haein, ia pun menatap lekat pada mata bulat nan indah milik wanita hamil di depannya.

"Kim Yen-na ibumu?" Tanya bibi Beom ja, Haein terdiam beberapa saat sebelum ia menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan itu.

Kebingungan semakin menyelimuti dirinya, jujur dari dulu sampai sekarang, Haein tak pernah memberitahu kan nama kedua orangtuanya pada siapapun, bahkan di saat ia memerlukan nama kedua orangtuanya untuk hal-hal tertentu, yang Haein cantumkan adalah ibu panti yang mengurus nya bukan orangtua kandung nya, alasannya karena ia merasa tak berhak untuk mengakui tentang hal itu, mengingat ia pun tak pernah di anggap anak oleh mereka. Lalu dari mana bibi Beom ja mengetahui nama sang ibu?.

"Kau sungguh anaknya Yen-na?" Tanyanya sekali lagi dan di balas dengan anggukan yang sama.

"Dari mana bibi tau?" Tanya haein dengan penuh keraguan juga rasa penasaran.

Bibi Beom ja tidak langsung menjawab, di tengah tangisnya nya ia mengembangkan senyum. Sementara orang-orang di sekitarnya semakin menatap bingung tapi mereka tak berani menginterupsi percakapan kedua orang itu dan lebih memilih untuk mendengarkan. Bibi Beom ja mengenal ibunya Haein?

"Kau masih ingat dengan orang yang memanggil mu dengan sebutan Kimmy?" Ucap bibi Beom ja, bukannya menjawab pertanyaan haein, ia justru semakin memupuk banyak pertanyaan pada wanita hamil di hadapannya.

Kimmy adalah nama sebutan dari bibi Beom ja untuk anak sahabatnya karena wajah anak itu yang terlihat seperti anak blasteran padahal kedua orangtuanya asli orang Korea. Nama itu ia gunakan berdasarkan marga ibunya yaitu Kim Yen-na, dan membuatnya menjadi nama yang banyak di gunakan di benua eropa.

Queen Of Tears (Another Story) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang