Chapter 3

22 1 2
                                    

Pintu kayu berwarna cokelat itu diketuk. Jiyong menunggu dengan sabar sambil melihat sekeliling, ada beberapa botol soju di samping pintu dan jemuran yang masih belum diakngkat. Hari ini mengunjungi sebuah kos-kosan, tepatnya di rooftop room-nya.  Ia mengetuk sekali lagi. Terdengar suara pintu dibuka, seorang pria keluar dengan sedikit kesal.

"Apa maumu? Kau mengganggu tidur siangku!"

"Dimana Kim Taeyeon?" tanya Jiyong tanpa basa-basi.

"Mana aku tahu!"

"Dia sebelumnya tinggal di kamar ini."

"Dengar ya, aku tidak pernah mendengar nama itu sejak tinggal disini selama setahun ini."

"Satu tahun?"

"Aku baru menempati kamar ini tahun lalu."

Dia pasti sudah lama pindah, pikir Jiyong. Ia segera meminta maaf kepada pria itu. Pria itu hanya mendengus lalu kembali menutup pintu. Gara-gara pria asing itu datang, tidur siangnya menjadi terganggu.

Jiyong turun melalui tangga. Datang ke tempat tinggal lama Taeyeon membuatnya teringat masa lalu. Banyak kenangan di dalam sana. Lalu jalan menuju rooftop room milik Taeyeon membuatnya teringat kebiasaannya yang ingin selalu ingin mengantar pulang Taeyeon setelah Taeyeon menyelesaikan perkuliahan dan pekerjaan paruh waktunya.

Jiyong tersenyum getir. Sebegitu mengecewakankah dirinya? hingga membuat Taeyeon meninggalkan kenangan itu.

.....

Jiyong berhasil memarkirkan mobil di sebuah pekarangan sebuah rumah yang asri. Ada sebuah tempat bermain yang sedang penuhi beberapa anak-anak lelaki dan perempuan berumur lima tahun hingga dua belas tahun. Kedatangan Jiyong menarik perhatian mereka. Tempat inilah sebagai tempat kedua untuk mencari kabar Taeyeon. 

Aku harap menemukan jejakmu di tempat ini, harap Jiyong. 

Saat melangkah ke teras, Jiyong tersenyum melihat sebuah papan kayu menempel di tembok bertuliskan "Panti asuhan Doksuri" dengan huruf yang berwarna-warni. Belasan tahun yang lalu ia membuatnya bersama Taeyeon dan anak-anak lain.

Seorang wanita tua muncul menyambut Jiyong, usia wanita itu sekitar awal 50-an. Wanita itu merupakan pengurus panti yang biasa dipanggil Hong Seonsaeng-nim oleh anak-anak panti. Sementara orang dewasa memanggilnya sebagai Nyonya Hong.

"Jiyong-ah, akhirnya kau datang," sambutnya riang dan mengajak Jiyong ke ruang tamu.

"Mungkin lima sampai enam tahun aku tidak ke sini," ucap Jiyong sambil melihat-lihat sekeliling. "Apa yang tersisa hanya anak-anak di depan saja?"

"Tidak, yang lainnya sedang pergi ke sekolah. Apa kau ingat Minjeong? dia sudah diadopsi saat berulang yang ke-12."

Tentang Minjeong, tentu saja Jiyong ingat. Dia adalah gadis kecil yang selalu menempel pada Taeyeon selain Seohyun. Jiyong menyempatkan bermain dengannya saat mengunjungi Taeyeon yang memang penghuni panti asuhan ini sejak bayi. Berbeda dengan Minjeong, Taeyeon dan Seohyun tidak pernah diadopsi oleh siapapun.

Seorang wanita muda datang menyajikan dua cangkir teh hangat di atas meja. Jiyong tidak mengenalnya. Wanita muda itu undur diri setelah Nyonya Hong mengucapkan terima kasih.

"Jadi, ada keperluan apa hingga kau jauh-jauh ke sini?" ucap Nyonya Hong.

"Ini mengenai Taeyeon...apa kalian masih saling berkomunikasi?"

Nyonya Hong menyesap teh hangatnya lalu mulai buka suara. "Sebenarnya komunikasiku dengan Taeyeon terputus. Sejak hubungan kalian berakhir, Taeyeon tidak pernah mengunjungi tempat ini. Untungnya, Seohyun sering berkunjung dan kadang menginap ketika ada anak panti yang sedang sakit. Dari Seohyun-lah, aku mendengar kabar Taeyeon."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Way You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang