2. One Night

389 56 2
                                    

Ghea adalah orang terakhir di dunia ini yang akan melakukan one night stand. Kenapa? Karena perempuan yang akan paling dirugikan kalau ada apa-apa. Kehamilan yang tak diinginkan atau penyakit menular seksual bisa saja terjadi, dan laki-laki yang mau melakukan one night stand pasti bukanlah laki-laki yang mau bertanggung jawab.

Tapi malam itu, Ghea mengalah pada nafsu yang menjeratnya begitu kuat dan nikmat, sampai dia tak ingin mereka berhenti. 

Jake memang tampan dan seksi. Persaingan mereka selama ini membuat Jake berstatus penjahat di kepala Ghea. Dan sepertinya memang sleeping with the villain adalah sesuatu yang sangat menarik.

Saat Ghea membiarkan Jake masuk ke kamar hotelnya malam itu, dia tahu apa yang akan terjadi, dan dia membiarkan hal itu terjadi, bahkan ikut berpartisipasi dengan bersemangat. 

**********************************

Saat dia selesai, mereka berbaring diam di ranjang Ghea. 

Kalau mereka diam, pertanyaan muncul di benak mereka. 

Apa yang mereka lakukan, apa status mereka sekarang?

Apa dia mau jadi pacarku, atau ini cuma seks semalam, pikir Jake.

"Aku harus mandi lagi. Badanku lengket," kata Ghea memecah keheningan itu. 

Jake diam saat Ghea bangkit dari ranjang. 

"Jake," Ghea memanggil. 

"Ya?" 

"Mau mandi sama aku, nggak?"

********************************************

Mereka kembali ke ranjang setelah mandi, lalu jatuh tertidur. 

Jam tiga pagi, Ghea terbangun karena tubuhnya diciumi.

Ronde keempat mereka lakukan sambil mengantuk dan mungkin setengah tertidur. Tapi mereka sama-sama saling menginginkan, jadi mereka sekali lagi meminta kenikmatan dari tubuh masing-masing. 

Erangan dan desahan memenuhi kamar itu, lalu diakhiri dengan jeritan tertahan. 

*******************************************

Mereka tertidur lagi setelah itu.

Jam delapan pagi, Jake terbangun sendiri di ranjang. Dia memanggil-manggil nama Ghea, tapi tak ada jawaban. 

Pesawat mereka jam 10 pagi. 

Jimmy berkali-kali menelepon Jake, dan pesan whatsappnya sudah bernada marah. 

Jake cepat-cepat berpakaian, kembali ke kamarnya, mengepak barang-barangnya dengan tergesa, lalu menyusul Jimmy yang terlihat murka di lobby. 

Sampai di bandara, dia melihat Ghea sudah ada di sana, sarapan dan membaca novel dengan tenang. 

Dari caranya menghindari menatap Jake, Jake tahu yang mereka lakukan semalam adalah sesuatu yang memalukan untuk Ghea. 

Sakit. 

Ya, rasanya sakit sekali. 

Tapi Jake punya harga diri. 

Dia menunjukkan kalau dia tak terpengaruh, dan tetap makan dengan sebiasa mungkin. 

Flight kembali ke Jakarta itu berlalu tanpa kata di antara mereka. Jangankan berbicara, melihat Jake saja Ghea tak mau. 

Sampai di Jakarta, Ghea, Kayla dan Nisa pergi dengan mobil mereka, sementara Jake memandang punggung Ghea dengan amarah yang ditahan. 

"Lo tidur di mana sebelum kita balik?" Jimmy bertanya. 

Jake melirik Jimmy, tak menjawab. 

"Atau harusnya gue tanya, lo tidur sama siapa?"

Let Me WinWhere stories live. Discover now