Jika, ditanya hari apa yang paling ia tidak suka? Zavian akan menjawab 'bertemu dengan wezen'. Tapi hari nya dipenuhi oleh wezen yang selalu mengganggu nya, bahkan setiap detik, menit, jam, hari. Selalu diganggu, tapi kadang iya juga memikirkan pemuda itu saat wezen tidak menganggu nya dalam satu hari itu, dirinya merasa ada sesuatu yang hilang.
Pernah satu hari, wezen pergi bersama seorang gadis populer disekolah mereka yaitu Sintia, gadis cantik yang menjadi idaman para laki laki disekolah mereka. Bahkan gadis itu tidak pernah sepi dengan sebuah pujian, pantas saja wezen tidak menganggu nya ternyata dia sedang kencan dengan gadis itu.
Cemburu? Bukan ini bukan masalah cemburu tapi... Ya sudah lah, suka suka dia mau sama siapa, toh mereka udah jadi mantan. Jadi, dia enggak berhak ngelarang pemuda itu pergi ataupun kencan dengan orang lain.
"Zen, gua enggak berani masuk kelas, gua udah telat dan itu semua ulah Lo," tuduh nya, tanpa membalas ucapan dari nya, wezen langsung menarik tangan dan mengetuk pintu kelas nya. Zavian melotot. Setelah, mendapatkan jawaban dari dalam sana Wezen kembali menarik tangan dan masuk ke dalam, semua orang mengalihkan pandangan mereka kearah mereka.
Zavian merasa malu saat semua orang Mandang nya dengan tatapan aneh, tak sedikit dari mereka berbisik entah membicarakan dirinya atau masalah mereka.
"Baiklah, zavian silahkan duduk,"perintah guru itu menyuruhnya duduk, wezen kembali menarik tangan nya ke bangku nya, "belajar yang rajin! Cup!" Anjir wezen Nyium pipinya tanpa ada rasa malu, wajahnya sudah seperti kepiting rebus akibat malu. "Anjing kenapa Lo pake cium gua, njir!" Bisik zavian.
"Sengaja," tanpa rasa bersalah pemuda itu malah pergi keluar dari kelas nya, 'awas aja Lo wezen anjing!' serunya dalam hatinya.
____
_
____160 menit mereka luangkan untuk belajar di dalam kelas, sekarang waktunya istirahat. Suara bel sekolah favorit para murid dan bel yang selalu mereka tunggu setelah dipusingkan dengan materi pelajaran, para murid berlari kearah kantin yang menjadi tempat utama mereka.
Zavian berlari kearah kantin mengikuti murid yang berlari ke kantin, kantin mereka sudah dipenuhi para manusia kelaparan. Mereka seperti zombie yang melihat mangsa, suara hiruk pikuk mereka membuat nya pusing.
"Bang!! Bakso satu, teh es 2!!"teriak salah satu siswa pada Abang Abang jual bakso. sesak, panas, ditambah bau badan mereka sudah bercampur membuat zavian tidak kuat ingin pergi dari sana.
"Bang, bakso saya mana?" Teriak siswi belakangnya, mereka mengantri untuk membeli bakso.
Ditempat yang sama, wezen sedang bersama seorang gadis nya. Gadis itu terus merengek pada dirinya Karna telah mengajak gadis itu ke kantin. Memang, Sintia tidak pernah membeli makanan yang ada dikantin sekolah nya ia lebih suka membeli makanan di luar sekolah atau memesan makanan diluar, katanya biar lebih steril gitu.
"Wezen, ayo kita pesan makanan diluar aja, disini jorok! Liat, mereka seperti bakteri Yang sedang berkembang biak!" Ujar Sintia tidak dihiraukan oleh nya, ia lebih memilih untuk berjalan menyusuri keramaian disana Sampai lah ia bertemu dengan zavian yang baru saja selesai mengantri tidak lupa semangkok bakso dan dua teh es di nampan yang dibawa.
Senyuman nya mekar saat melihat sosok mungil itu dan berjalan mendekat, "hai, mantan!"sapanya.
"Ngapain Lo disini?"
"Loh ini kan kantin, ya wajar dong gua disini!"jawabnya.
"Iya, gua tau ini kantin tapi ngapain Lo ganggu gua. Boleh gabung enggak? Makasih!"
Zavian ikut bergabung satu meja dengan siswa lain yang juga sedang menikmati makanan mereka. Dan wezen, pemuda itu juga ikut duduk bersama nya dan salah satu dari mereka harus mengalah pergi dari sana.
"Lo, ngapain usir dia?" Ketus nya.
"Bukan gua yang ngusir tapi di sendiri yang mau pergi, so bukan salah gua dong!"
"Tapi cara Lo natap dia itu buat dia takut wezen!"
"Mending---" ucapan zavian terhenti kan karna seorang gadis mendekati meja mereka, dengan seragam ketat membuat payudara nya ada menonjol dan tidak lupa dengan rok pendeknya, "sayang, kamu ngapain disini sih, ayo pergi aku udah pesen makanan. Ayo, cepat! Aku enggak tahan sama bau mereka ini!" Gadis itu terus memaksa wezen pergi, ya namanya wezen si keras kepala ia lebih memilih untuk mengabaikan Sintia dan sibuk memerhatikan zavian makan.
"Wezen!!"jerit Sintia mengalihkan pandangan semua orang kearah meja mereka, "Lo, denger enggak sih gua ngomong?" Teriak gadis itu.
"Mau Lo apa sih? Kalau mau makan ya tinggal makan, enggak usah ngajak ngajak gua!" Ucap wezen ikut meninggikan nada suara nya. Ia sudah tidak tahan dengan tingkah laku gadis ini.
"Wezen, Lo udah berani meninggi nada suara Lo ke gue!!"
"Emang kenapa, hah? Lo, ngadu ke bokap gua? Yaudah silahkan, gua enggak takut sama ancaman Lo itu!"
Pemuda itu memilih melangkah keluar dari kantin dengan perasaan marah, tangan mengepal erat. Suasana kantin yang ramai penuh hiruk pikuk kini menjadi hening seketika. Dengan geram Sintia mengambil teh es milik zavian dan melemparkan ke lantai.
"Arghhh!!" Teriak gadis itu dengan gila, "awas aja Lo wezen!!" Gumam gadis itu. "Apa liat liat hah!" Teriaknya lagi pada semua orang, mendengar teriakkan Sintia mereka langsung kembali ke aktivitas mereka.
"Gila tu cewe, teh es gua habis gara gara dia!"sahut zavian setelah kepergian Sintia.
____
_
____Di rooftop sekolah, biasanya tempat ini sering di kunjungi oleh para siswa/i untuk sekedar menghilangkan stres mereka ketika belajar. Tak banyak dari mereka menjadikan rooftop tempat pacaran ataupun untuk sekedar bersantai saja. Memandang kota dari atas sekolah dan melihat gedung gedung tinggi, ini cocok untuk tempat berfoto.
Wezen memandang kota dari atas rooftop, memandang cakrawala kota membuat dirinya sedikit lebih tenang. Mengingat hubungan dirinya dan Sintia yang terlalu toxic, gadis itu sering menjadi ayahnya sebagai ancaman, memang mereka di jodohkan oleh ayahnya dengan Sintia. Anak rekan kerja ayah yang ingin bekerja sama dan menjadi kan dirinya sebagai tumbal.
Mereka akan merencanakan pernikahan kami setelah lulus sekolah nanti, dirinya akan diarahkan ke perusahaan ayahnya Sintia sekaligus sebagai menantu mereka. Ia membenci orang tuanya yang selalu memarahi dirinya kalau gadis itu mengadu jika dirinya tidak menuruti perintah sang gadis.
Kenapa ia harus terjebak dalam hubungan ini, ia ingin menjalani hubungan dengan orang yang dia cintai bukan karna sebuah perjodohan seperti ini.
Sekali ia memberontak semua aset nya akan ditarik oleh ayahnya. Sungguh kejam tapi ini adalah aturan keluarga mereka.
"Arghhh!!" Teriaknya mengusap rambut nya dengan kasar, ia meremas kuat rambutnya. Jika, dirinya siap mati itu sudah ia lakukan dari dulu.
Bersambung....
8 Oktober 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
mantan kok manggil sayang? || Bxb
Teen Fictionkalian kalau putus sama pacar jadi apa? asing? lost contact sama mantan atau bomat? enggak zaman ya adek adek, kayak zavian wezen dong. walaupun udah mantan tetap masih komunikasi tapi ya gitulah komunikasi nya. kadang ngomong kayak malaikat, kadang...