ARJUNA🍁01

72 39 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.
.

"Buset, telat nih gue" celetuk lelaki yang terlihat buru-buru. Arjuna Gerald Adiwijaya anak pengusaha ternama dari bara Gerald Adiwijaya. Arjuna anak satu-satunya dari bara dan juga Jesika Iskandar.

Arjuna yang sering dipanggil Juna di seluruh anak sekolah. bila di rumah beda lagi, kedua orang tuanya memanggil dengan sebutan jana. Entahlah mungkin kedua orangtuanya Juna ingin memiliki anak perempuan tapi setiap Jesika mengandung dan di tes USG selalu nampak bahwa isi perutnya adalah anak perempuan.

Karna Jesika selalu melupakan kesehatannya yang merupakan wanita karir bahkan bekerja pun masih Jesika lakukan. hingga akhirnya anak yang di kandung selalu lemah.

Bara selalu berpesan dan selalu mengingatkan tapi nihil Jesika selalu melupakan nasehat suaminya itu.

Juna mengebutkan motor di atas rata-rata. Anak tunggal nan kaya itu tidak sama sekali takut dengan kematian cuaca hujan saja ia lewati. Begitu juga dengan gadis yang selalu bersama dengan Juna.

Dari rumah menuju ke SMA Sriwijaya cukup jauh bagi siswa mengendara motor atau mobil, tidak dengan Arjuna, baginya dari rumah menuju ke sekolah adalah hal yang mudah bahkan jalan licin pun tetap ia lewati.

"Semoga ngk ditutup tu gerbang sama pala botak" ketus Juna.

Juna selalu kesal jika bertemu dengan satpam yang menjaga gerbang sekolah SMA Sriwijaya. Pasalnya Juna pernah ketahuan melakukan adegan ciuman dengan gadis yang ia jalani sekarang hingga akhirnya Juna hanya pasrah dan mendapatkan skor dari pihak sekolah. Tidak terlalu lama hanya satu Minggu.

Bagi Juna satu Minggu termasuk lama karna hari-hari ia lalu bersama kekasih tercintanya.

Aina Megan. Cewe yang selalu di manja oleh Juna.

Akhirnya Juna sampai di depan sekolah SMA Sriwijaya tebakkan Juna juga tepat jika gerbangnya benar-benar ditutup dengan satpam kepala botak itu.

"Sial, anying lama-lama gue gosok juga tu kepala botak" ketus Juna sambil marah-marah tak jelas.

Beberapa detik kemudian muncullah lampu di otak Juna "kenapa ngk lewat belakang aja, Lo pinter banget sih Juna, ngk masalah sama nilai yang penting otak gue masih encer kalo masalah beginian" ucap Juna terukir senyum penuh kegembiraan.

Juna menelusuri tiap dinding saat sampai tak sengaja Juna melihat perempuan duduk dengan memegangi lututnya.

Pelan-pelan Juna menghampiri gadis itu dengan tatapan dingin. "Lo kenapa?" Tanya Juna. Seketika perempuan itu tersadar dari lamunannya. "Ngk apa-apa" ucap perempuan itu dengan sigap langsung berdiri mensejajarkan tinggi dengan lelaki itu walaupun lelaki didepannya terlalu tinggi.

"Lo ngapain disini?" Perempuan itu angkat bicara. "Biasa gerbang depan di tutup sama kepala botak" sengit Juna.

"Kepala botak?" Bingung Alena

ARJUNA (cinta Untuk Alena) On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang