ARJUNA🍁04

41 27 0
                                    

(✿ ♡‿♡)

*
*
*

Bab ini mengandung kata kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bab ini mengandung kata kasar. Bijak-bijaklah memilih kata‼️
Bab ini juga sedikit menguras emosi. Pelan-pelan saja membacanya.
Thanks you:)

Alena keluar dengan wajah kesalnya, bisa-bisa nya ia bertemu dengan musuh sendiri. Untung saja kesabaran Alena setebal buku novel. Jika kedua sahabatnya di posisi Alena mungkin perdebatan ini bisa sampai esok pagi.

"Cowok brengsek. emaknya ngidam apaan ya, bisa-bisanya tu cowok nyalahin gue. Tapi, ini juga salah gue bisa-bisanya ngk lihat tanda" Alena berucap sedari tadi hanya untuk menyalahkan Juna. "Jadi basahkan baju gue. lihat aja Lo Jun besok, gue mandiin Lo" sambung Alena.

Sampailah di tempat parkiran yang dimana Kedua sahabatnya masih setia menunggu kehadiran dirinya.

"Buset. Lo di toilet ngapain aje neng lama banget panas tau" ketus kara.

"Lagian Lo pada ngapain di luar, kan bisa masuk mobil" ucap Alena dengan wajah masam nya. Fatin yang menyadari jika sahabatnya ini bertingkah aneh layaknya sedang ada masalah.

"Hm, gue tau pasti Lo ketemu Juna. Iyakan?" Tebak Fatin tepat sasaran. Ya Alena memang masih kesal dengan kejadian tadi. Perkara minuman cola dan perkara yang jadi korban.

"Good, ini nih yang gue suka dari Lo. Bisa-bisanya gue ketemu dia di toilet terus dia nabrak gue minuman soda nya tumpah ke baju gue. Lo tau?~~
Alena menggantungkan ucapannya lalu melanjutkan nya lagi.

"Dia nyalahin gue, dia bilang yang jadi korban disini itu dia" lanjut Alena menirukan gaya Juna tadi. "Udah jelas-jelas yang jadi korban itu gue, lihat baju putih gue jadi berubah warna" ketus Alena.

Kara dan Fatin hanya mendengarkan ceritanya. "Udah ceritanya? Mending kita pulang ngk usah mikirin masalah itu lagi nanti ni martabak bisa dingin" ucap kara. "Lo mah enak, kalo Lo di posisi gue mungkin juga sama" sindir Alena. "Udah ayo masuk Alena sayang, panas" lanjut Fatin.

Dari jarak kejauhan diam-diam seseorang sedang memandang tiga gadis itu. Dengan berucap demikian.

"Cantik" batin pria itu.

_______________________
___________


Dipikiran lelaki tampan dan dingin juga sama merasakan hal kejadian siang tadi. Siapa lagi kalo bukan Arjuna Gerald Adiwijaya. melelahkan jika menjadi Juna, begitu pun sebaliknya Alena sama dengan Juna.

Dalam lamunan diam-diam terlihat jelas jika Juna sedang tersenyum tanpa sebab. Dia kenapa? Mungkin kepikiran dengan seseorang.

Entah apa yang ia pikirkan sampai-sampai lupa jika ia sedang diruang tamu. Mungkin jika dikamar miliknya, Juna bisa puas mau berbuat apa saja. Sampai kehadiran kedua orang tuanya pun ia tidak menyadari.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARJUNA (cinta Untuk Alena) On goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang