Chapter 1

71 13 1
                                    

Caine chana adalah mahasiswa kelas 3 SMA. Dia tinggal bersama keluarga ceramah nya, Caine anak yang baik, cerdas, pintar, penyayang bahkan penyabar juga.

Caine selalu bersabar sampai orang tua nya tidak mengerti karna kesabaran Caine yang setebal kehidupan nya wkwk.

🔎

.

.

.

.

Jam menunjukan 05:49 dan sekarang Caine sedang di dapur sedang membantu ibu nya menyiapkan sarapan.

"Caine, nanti tolongin mami bangunin Daddy" Noe, itu adalah nama ibu Caine.

Caine menjawab dengan mengangguk, dia terus lanjut membantu itu nya membuat sarapan. Setelah selesai membuat sarapan Caine langsung pergi ke kamar Daddy nya yang bernama James.

"Dad...bangun dad, udh pagi" -Caine

"hmm iya...tiga menit lagi, dek" -James

"Jangan lama-lama dad, kata mami klo gk bangun bakal di lemparin panci yang besar, yang mami baru beli" -Caine

James langsung bangun dan berlari ke kamar mandi. James tau dan akan selalu takut klo soal Noe yang akan melemparkan nya panci kesayangan nya.

-𝐒𝐤𝐢𝐩 𝐬𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐤𝐚 𝐬𝐚𝐫𝐚𝐩𝐚𝐧-

Caine naik mobil bersama daddy nya dan sekarang dia sedang menunggu daddy nya yang sedari tadi ngebucin sama mami Noe.

Caine hanya bisa tersenyum dan geleng-geleng kepala melihat keromantisan orang tua nya.

Noe sedang memakai kan dasi kepada James dan setelah memasang dasi kepada suami tercinta nya Noe langsung kecup bibir James dengan lumutan sebentar lalu mereka melepaskan tautan mulut mereka.

"Hati-hati dan jangan ngebut-but bawa mobilnya masih pagi soalnya" -Noe

"Siap mami lavonte~" -James

Caine dan James pun berangkat. Sesampainya di sekolah Caine langsung berjalan di Koridor dengan damai dan tenang.

Seseorang merangkul bahu Caine. "Woi Caine biasa liat pr whehehe" itu Gin, kawan Caine yang memiliki wajah tampan namun otaknya sedikit minus.

"Aku bukan nya pelit tapi aku liat jawaban nya dari Shouta" -Caine

"Yaelah Shouta mulu entr jawaban nya beda nih" -Gin

"Walaupun jawaban aku ama Shouta beda tapi jawaban Shouta jawaban nya lebih tepat dari pada ku, Gin" -Caine

Caine bohong sebenarnya jawaban dia dan Shouta dua-duanya bener cuman beda kalimat aja.

"Yaudh gw liat Shouta aja dah, btw liat Shouta gak?" -Gin

"Harus nya sih tuh bocil udh di kelas duluan" -Caine

Gin pun berlari ke kelas mencari Shouta lalu meminta jawaban pr dari Shouta, caine melihat itu hanya bisa geleng-geleng kepala.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diajak nikah oleh duda beranak dua[Rioncaine]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang