Bab 1

4 1 0
                                    

Jangan lupa untuk tinggalin vote dan komentar kalian di bab ini ya♡

————————————————————

# Sudut pandang Senja

Hai, kenalin, nama aku Reisha Sevanja. Orang-orang manggil aku dengan sebutan nama Senja, katanya aku lebih cocok dipanggil Senja daripada Sevanja atau Reisha. Fun fact, aku lahir disaat matahari mau terbenam, itu juga jadi salah satu alasan kenapa aku lebih cocok dipanggil Senja.

Umur ku sekarang 23 tahun, lulus kuliah sesuai harapan dan udah punya toko roti yang selalu aku impiin dari jaman sekolah. Sun Cake jadi pilihan aku untuk kasih nama toko roti ku yang udah berjalan selama hampir 1 tahun.

Gak mudah buat aku bisa ada sampai di saat sekarang ini, banyak lika-likunya pasti. Tapi waktu ngejalanin itu semua aku tetep semangat dan gak nyerah karena aku dapet dukungan dari orang tua aku, temen-temen, kerabat, bahkan pacar kesayangan aku, Pangeran Angkara namanya.

I love him so much!

Pangeran udah kayak setengah hidup aku. Dari jaman masih sekolah sampai sekarang, banyak hal, naik turun aku hadapin bareng berdua sama dia. Haha aku bucin banget ya. Tapi kayaknya aku juga gak bakalan bisa kalau gak sama Pangeran.

He's my life!

————————————————————

Usai mengantarkan pesanan, kini Senja sudah kembali berada di kos miliknya yang sudah menjadi saksi selama ia menjadi mahasiswa baru hingga menjadi pekerja saat ini. Kos itu menjadi saksi bisu perjalanan Senja yang membutuhkan banyak tangis.

Tok! Tok!

"Hai!" Sapa Senja semangat ketika ia bangkit dari duduknya dan membukakan pintu yang dimana sosok lelaki tampan bertubuh tegap dengan rambut sedikit kecoklatan, serta kacamata yang menggantung itu berada di hadapan Senja. Siapa lagi kalau bukan Pangeran Angkara.

"Semangat banget kayaknya." Senja persilahkan sang kekasih masuk ke dalam kosnya kemudian ia menutup pintu.

"Aku kangen banget! Kamu lagi sibuk ya hari ini?" Tanya Senja yang kini tengah mengambil dua piring dan juga dua sendok. Pangeran datang dengan dua bungkus nasi goreng favorit mereka berdua.

"Banget. Maaf ya aku sampai gak sempet buat kabarin kamu. Di kantor bener-bener hectic sampai pegang handphone aja aku gak sempet." Jelas Pangeran yang kini membantu Senja untuk membuka nasi goreng.

"Gapapa kok, aku paham kamu lagi sibuk akhir-akhir ini. Aku juga tadi sibuk urus pesanan jadi gak terlalu kepikiran kamu deh. Tapi kamu makan siang 'kan tadi?"

Pangeran mengangguk sebagai jawaban dan ia bubuhkan satu kecupan pada kening Senja sebagai tanda terima kasihnya pada Senja karena selalu mengerti kesibukannya.

"Ayo makan, aku ada rekomendasi film bagus." Ucap Senja setelah makanan mereka siap untuk disantap. Namun sebelum itu, Pangeran ajak Senja untuk berdoa lebih dulu.

•••

~ To Be Continued ~

————————————————————

Published: 08 Oct 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang