Gemeletuk suara sepatu bergema dilorong yang terbuat dari baja tebal. Tidak ada ventilasi udara. Tidak ada cahaya matahari. Tidak ada udara asli. Semuanya buatan.
Aku merotasikan mataku, untuk melihat sekeliling tempatku berdiri. Aku awam. Aku baru menginjakan kaki disini, ditempat dimana alien dan manusia bekerja sama,untuk melindungi galaksi.
aku merupakan ahli sains Astronomi dibumi, yang bekerja disebuah lembaga badan penerbangan dan Antariksa pusat yang berada di D.C Washington, ya secara spesifik, Itu NASA. Aku lulusan Harvard University, yang berada di kota Cambridge, Amerika Serikat. Dan kini aku bergelar M.Si atau Magister Sains.
Aku seorang yang sangat ingin tau. Bahkan karena tingkat kepo ku sudah melebihi bangunan tertinggi didunia- burj Khalifah dan mungkin lebih tinggi dari Gunung Everest, aku rela melintasi Samudra dan benua, untuk menuntaskan nafsu penasaran ku.
Aku berasal dari negara berbentuk kepulauan- Indonesia. Tapi, karena kecerdasan yang aku peroleh berkat rasa penasaranku, jadi berakhir lah aku disini, berada diruang hampa dengan dikelilingi banyak planet dan bintang.
Disinilah aku, Markas Utama TAPOPS.
Bukan tanpa alasan, mengapa aku tiba tiba berada di TAPOPS. Itu semua karena sebuah surat permintaan yang dikirimkan oleh TAPOPS ke NASA, untuk menarik pegawai NASA. Dan karena aku masih tergolong baru, jadinya aku yang dikirim. Ya tidak masalah, asalkan aku bisa mengamati fenomena dan objek baru setiap harinya.
Aku berjalan, menginjakan kakiku yang terbalut sepatu booth hitam dengan panjang semata kaki, dan heels setinggi 3cm. Aku mengenakan gaun cheongsam hitam dengan sedikit corak putih sepanjang lutut.
Aku tidak dikirim sendiri kesini, aku bersama rekanku, dia merupakan seorang Junior newbie. Iwan namanya.
Aku selalu melihat gerak geriknya. Seperti seorang yang selalu dalam kecanggungan, sedikit ceroboh dan penakut? Ya, yang aku tangkap seperti itu. Tapi kini Iwan masih berada dibumi, karena dia akan melaksanakan wisuda. Jadi aku observasi tempat kerja baru ku seorang diri.
"Huh! Cukup dingin tembok baja ini" Aku menyentuh tembok baja, dan mencoba mengukur seberapa kuat tembok ini, untuk melindungi dari meteor salah alamat.
"Hai, Nona (Name), bagaimana dengan observasimu tentang Markas kami" Aku tertegun sebentar. Aku benar benar yakin, aku tidak mendengar suara langkah kaki mendekat. Laki laki dengan setelan baju khas pertarungan, dengan gesper dipahanya. Dan memakai mask khusus, yang dia sediakan dikepala, sehingga menyebabkan rambutnya terakumulasi dan membentuk seperti itik. Aku tidak paham dengan fashion makhluk TAPOPS ini.
"Sejauh pengamatanku, Markas ini cukup besar dan luas. Aku bertemu dengan beberapa alien berbentuk mop yang ramah. Dan aku rasa dinding baja yang dingin itu memiliki ketebalan yang berlapis" ucapku, mengomentari dinding baja sambil mengetukan jari telunjukku pada dinding baja di samping kananku.
"Baiklah Nona (Name), Komandan memerintahkan aku untuk menemuimu, Dan membawamu ke ruang pertemuan. Mari nona (Name)" laki laki itu, dia datar sekali. Muka muka tukang penagih hutang nih dibumi.
Aku mengangguk, dengan gerakan yang sedikit ragu. Bagaimana pun, ini diluar angkasa, siapa tau dia penyusup yang menyamar sebagai anggota, dan mungkin saja dia alien. Huhu kemungkinan kemungkinan bukan? Tapi dia seper-
"Aku kapten di TAPOPS, namaku Kaizo" kaizo? Oh sebentar, aku pernah mendengar nama itu. Aku ingat, dia yang mengirimkan pesan ke Email-ku, untuk melakukan observasi.
"Ohh begitu" Aku sedikit lega, karena dia bukan penjahat.
Lorong terasa sangat sepi, bahkan atmosfer dilorong bertambah semakin dingin. Entah aku saja yang merasakan, tapi udara disini sedikit membuat hidungku sakit. Aku takut jika tiba tiba aku terserang sinus, itu sakit sekali, kata sibella, kenalanku saat di NASA.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Profesor || Boboiboy X Reader
FantasyDisinilah aku, Markas Utama TAPOPS. Bukan tanpa alasan, mengapa aku tiba tiba berada di TAPOPS. Itu semua karena sebuah surat permintaan yang dikirimkan oleh TAPOPS ke NASA, untuk menarik pegawai NASA. Dan karena aku masih tergolong baru, jadinya ak...