Aku bingung mau bagaimana, aku ingin sekali kerja keras dapat uang seperti live tapi Mas Budi sekarang sudah ga bisa bantu aku untuk numpang wifi gratis. Di Live sepi, bentar lagi ashar. Sumpah, nggak ada yang jamin aku untuk dapat uang. Aku akan minta ke sekolah mungkin atau aku masih ingin tetap di sini. Aku masih ga bisa apa-apa. Tuhan, tahun ini aku masih beruntung bisa pegang uang 250k, bisa main ke Perpus dan mungkin nanti aku akan main ke sekolah.
Tapi di sekolah tidak menjamin aku bisa dapat uang. Uang sulit sekali aku dapat kalau tidak di mico. Aku akan coba cari peruntungan di Perpus lagi besok. Aku masih ambil durasi sekarang. Hidupku penuh misteri. Awalnya aku dapat jaket yang di buang tapi aku tinggal. Aku akan tagih mungkin nanti kalau ada kesempatan biar bisa ambil uang atau balik lagi ke perpus kota.
Bentar lagi aku akan ke rumah Jeh. Kalau di sana aku dapat teman, rumah, makanan, minuman dan kebaikan Jeh. Di perpus aku dapat Wifi. Jeh sabar sekali padahal aku tidak kerja sekarang jeh. Kerja di sekolah cuma dapat uang bulanan, tapi dapat kayak di Mico. Gimana ya Y Allah untuk bisa dapat uang banyak?
Satu orang saja cukup. Aku sekarang masih ambil durasi untuk dapat uang bulanan. Ga papa yang penting masih bisa bekerja dan makan di rumah. Aku juga kayak gitu. Aku akan coba masuk ke sekolah dan bekerja, nggak mungkin. Nasibku ada di jalan cari teh sisa.
Tidak ada konfirmasi. Mending cari sesuatu di jalan.
Cerita bersama laki-laki itu awalnya aku di rumah Jeh, rebahan sehabis makan dan minum teh dingin, enggak tahunya ada mas di walla yang chat aku katanya pengen fun. Kau iyakan dan jadilah aku fun bareng dia dengan bajet 70k. Mahal. Aku pikir bajet seperti itu mahal harganya. Aku saja belum bisa seperti itu, eh malah dia yang dapat untung. Kenapa aku bisa seperti itu? Karna aku penasaran sama orangnya dan lama tidak main. Kenapa aku berburu uang? Karna aku tidak punya kerjaan, kerjaan aku di ambil orang terpaksa aku ke Perpustakaan kota untuk ambil durasi di Live Streaming.
Ceritaku saat ini pelik, susah cari uang. BIsaku cuma buat cerita, itu pun aku numpang. Nggak gampang dapat uang. Untung masih ada Ibu dan Adik di rumah. Kalau orang mah jangan harap bisa makan gratis.
Lanjut cerita malam itu, dia nyuruh aku nungging di bawah. sebelumnya aku naik sepeda pancal untuk bertemu dia. Aku menunggu dia di cucian sepeda motor di jalan matrip. Aku tunggu dia 2-3 menit lalu setelah aku menoleh aku melihat dia datang dengan dua langkah kaki yang kurus dan tinggi. Dia pakai celana pendek hitam yang sbeelumnya dia kasih tau di WA.
Aku : Kamu pakai baju apa?
Dia : Kaos
Aku : Kamu pakai celana apa?
Dia : Celana Pendek
Setelah itu aku melihat dia berdiri sambil pegang hp.
Real : Temanku telfon : Yahya, di perpus aku di temani oleh 4 orang pemuda yang aku tidak tau dari mana asalnya. Satu di antara mereka dari Kademangan. Kaos biru.
YOU ARE READING
KINDLE
RomanceCerita hidupku bersama seseorang yang kataku cukup buat aku penasaran, misteri, muka cakep, crot, ngentot, jalan-jalan ke tempat jauh bersama Amir dan Karin. Sampai aku bertemu dengan laki-laki yang tidak aku tahu namanya siapa. Sampai sekarang aku...