Sekolah Baru. 05

10 3 0
                                    

𝗛𝗔𝗟𝗟𝗢 𝗥𝗘𝗔𝗗𝗘𝗥𝗦
𝗜𝗙 𝗬𝗢𝗨 𝗟𝗜𝗞𝗘 𝗧𝗛𝗘 𝗦𝗧𝗢𝗥𝗬 𝗪𝗥𝗜𝗧𝗧𝗘𝗡 𝗕𝗬 𝗠𝗘
𝗬𝗢𝗨 𝗖𝗔𝗡 𝗛𝗘𝗟𝗣 𝗩𝗢𝗧𝗘 𝗠𝗬 𝗦𝗧𝗢𝗥𝗬

𝗔𝗡𝗗 𝗜𝗙 𝗬𝗢𝗨 𝗗𝗢𝗡'𝗧 𝗟𝗜𝗞𝗘 𝗜𝗧,
𝗬𝗢𝗨 𝗖𝗔𝗡 𝗧𝗘𝗟 𝗠𝗘 𝗧𝗢 𝗙𝗜𝗫 𝗜𝗧
•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Bel istirahat kini mulai berbunyi. Jordan mengajak Arshen berkeliling sekolah guna mengenalkan tempat-tempat yang ada di sana. sesampainya di tempat tujuan terakhir mereka, yaitu kantin. "Shen." hanya di balas dehaman oleh Arshen. "Lo mau makan apa? Gua pesenin. " tanya Jordan seraya menunjuk papan menu. "Di sini makanannya enak-enak kok! Tenang aja. "

Laki-laki itu masih berpikir tentang apa yang akan ia makan hari ini. Rasanya ia tidak nafsu entah mengapa. "Gausah Jo, gua gak lagi laper. Lo aja. "

Jordan mengangguk paham. "Yaudah deh." kemudian Jordan memesan satu mangkok bakso untuk dirinya sendiri. Kemudian mereka berdua duduk di salah satu meja kosong yang berada di sana.

"Eiya, lo belom jawab pertanyaan gua yang di kelas tadi kan? " Jordan kembali membuka pembicaraan. "Alasan lo pindah ke sekolah ini apa? Gua gak berani nanya pas di kelas, soalnya lu tadi dingin banget kaya kulkas. "

Arshen terdiam sebentar guna memilih kata-kata yang ingin ia ucapkan. "Hmm, gua pindah ya, karna kemauan ortu gua aja, ya.. gitulah. " jelas Arshen kepada Jordan

"Owalah." Jordan memakan bakso miliknya. "Wah, keren ya ortu lo. " mendengar ucapan Jordan, kini Arshen menaruh atensi penuh ke arah Jordan. "Keren? Apanya yang keren? " tanya Arshen kebingungan. "Lu gak tau berapa harga masuk SMA ini? Dan apa aja benefitnya pas abis lulus? "

"S-sama aja kan sama sekolah lainnya? " tanya kembali Arshen terbata. Sejujurnya ia tidak tau apapun tentang sekolah ini. Kecuali, tes masuknya yang sangat sulit dan juga murid-muridnya yang terkenal jenius.

Jawaban dari Arshen berhasil membuat Jordan yang sedang menyeruput kuah baksonya tersedak. "L-lu beneran gak tau?" pekiknya.

"Shen! Sekolah ini memang gak banyak orang jakarta tau. Tapi sekolah ini bergengsi banget di luar negeri! "

Arshen menggaruk lehernya yang tak gatal.  "Wow."

"Sekolah ini tuh sekolah menengah atas yang bisa nyaingin sekolah menengah atas lainnya yang ada di luar negri. Sekolah ini termasuk dangan kurikulum berskala nasional. Memang, di jakarta kurang di minati sama orang-orang, karna sekolah ini  bisa di bilang.... mahal banget. Tapi, ya setara si sama benefit yang di kasihnya. " jelas Jordan panjang lebar.

Arshen mengerjapkan matanya beberapa kali. Se berpengaruh itukah sekolah ini? "Terus, kok lu bisa masuk sekolah ini? Denger-denger kan lu pindahan dari korea."

"Di suruh appa, kata appa kalau gua bisa lulus dengan nilai bagus, gua boleh kuliah dimanapun gua mau. Nanti, sesudah SMA dan mau kuliah, gak perlu ikut tes masuk lagi. Enak 'kan. " jelas Jordan kedua kalinya.

Sekolah elit macam apa ini? Semua yang di paparkan sangat tidak masuk akal. Bagaimana bisa kuliah tanpa mengikuti sebuah tes masuk terlebih dahulu? Tak ingin semakin pusing. Ia menetralkan pikirannya.

The FactTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang