Bismillah . . .
Suara gemuruh Air disungai sangat berisik, diatas batu besar terlihat seorang anak lagi termenung memandangi butiran air yang sedikit mengenai pinggir bebatuan. . .
Arin, Ariiiiiniiiin
Arin terbangun dari lamunannya.
Kenapa kamu buat kaget aja.
Habisnya lu sih bikin kesal dari tadi aku manggil-manggil habis ni suaraku.
Serak nii. Kata Adiknya.Arin. Ayo pulang, pulang Yuk sudah mau senja ni. Adik Arin memanggilnya pulang.
Yaa Udah ayo. Kata ArinDi Dalam perjalanan pulang Arin terus membatin waktu cepat begitu berlalu hari ini udah senja aja tidak lama lagi maghrib terus tiba hari esok tidak lama lagi aku pulang kata Arin dalam hati.
Jujur sungguh aku sudah tidak mau kerumah itu lagi aku juga mau hidup seperti temanku tinggal sama saudara dan neneknya.
Capek rasanya tinggal sama orang lain apalagi mereka tidak mengangap keluarga.Arin ambil itu pakaian lu yang dijemur sebelum masuk rumah. Kata adiknya.
Seketika Arin terbangun dari dalam hatinya.Iyaaa kata Arin kepada adiknya
Adik Arin
masuk kedalam rumah yang sangat sederhana tidak lama kemudiann Arin menyusul.
Didalam sana diruangan dapur terlihat seorang perempuan tua.Nenek... nenek lagi masak apa kata Arin kepada neneknya yang sepuh.
Ini nenek lagi masak Air
Kamu nggak masak untuk makan tanya nenek
Sebentar nek sudah shalat Maghrib Jawab Arin.Selepas shalat Maghrib mereka memasak makanan untuk disantap bersama nenek dan adik Arin.
Mungkin disana makanan enak ya rin
Tanya nenek
Tidak juga nek soalnya Arin kan cuma suka tempe tahu nek
Lebih enak makanan disini apalagi masakan nenek jawab Arin.Disana maksud nenek disana itu rumah keluarga yang ditempati oleh Arin
Sengaja Arin dikirim ketempat yang sangat jauh untuk sekolah menuntut ilmu yang setinggi-tingginya.Karena orangtua Arin sudah meninggal ketika Arin masih berumur 2 tahun.
Pertama Ibunya tidak lama kemudian bapak Arin menyusul.Arin tidak mengetahui sejarah ataupun latar belakang mengapa kedua orangtuanya meninggal. . .
Hingga suatu hari Arin sudah cukup usia sekolah, kebetulan ada keluarga yang butuh anak untuk menemani dan siap menyekolahkan anak yang mau sekolah.
Untuk itu Nenek Arin sangat senang karena kesempatan itu ditawarkan oleh Arin.
Arin yang masih kecil ikut mengaanguk -anguk saja.
Menolak pun tidak
Dan mengiyakan pun tidak.Lalu perjalanan pun dimulai . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
The Qalbi & Journey
General FictionBismillah. Lakukan Apa yang kamu ingin lakukan Jangan takut mencoba jika Gagal itu adalah Pembelajaran di Masa Depan. Sandi baru, yaitu jumlah angka dan kata untuk perjalanan hidup. SELAMAT MEMBACA Terima Kasih.