TLS-19

236 44 5
                                    

bingung mau laptop spek apa yg cocok buat coding 😶
yg tau komen dong 🙂👉

༶•┈┈⛧┈♛ The Lil Servant ♛┈⛧┈┈•༶

Lady Valeria baru saja kembali dari hutan terlarang setelah membawa pergi taro secara diam-diam.

Ia tersenyum senang, karena tidak ada lagi yang bisa menganggu hubungan antara dirinya dengan Kaisar Lord Sebastian.

Dengan teleportasi yang berakhir di depan pintu istana, ia tertawa kecil lalu memandangi sebuah botol ramuan yang ia terima dari Taro.

Taro berkata, bahwa ramuan ini dapat membuat Kaisar semakin jatuh cinta padanya.

Lady menggeleng tidak percaya, lalu bersedih sinis.
"Dia kira bisa mengelabuiku hanya dengan ini? Tapi aku penasaran, bagaimana jika ramuan ini berhasil membuat Kaisar semakin jatuh hati kepadaku?"

"Tidak salahnya aku mencoba. Lagipula jika ini berisi racun pun tidak akan mempan ditubuh Kaisar. "

Ia melangkah maju.

Baru saja membuka pintu, ia dihadapkan oleh beberapa pengawal bayangan yang tengah bersimpuh didepan Kaisar.

Yang dapat ia pastikan, wajah Kaisar sangat murka.

Ia menelan salivanya takut. Apakah aku sudah ketahuan? Mari bersikap biasa saja, Vale. Tarik nafas, buang. Pikirnya mencoba terlihat santai padahal tengah menyembunyikan sesuatu.

"Sayang~ Ada apa ini kenapa ram, ---"

"Dia yang telah membawa Taro pergi, Yang Mulia Kaisar!", teriak salah satu pengawal bayangan itu sambil menunjuk ke arah Lady Valeria.

Lady Valeria mematung kaku, Sialan! Batinnya memaki.

Lady Valeria mencoba kabur, namun tertahan oleh pergerakan Kaisar mencekal tangannya yang melesat begitu cepat di hadapannya.

"Hendak pergi kemana, hm? Aku ingin kau mempertanggungjawabkan semuanya. "

---

Kembali ke dua makhluk yang berada di hutan terlarang.

"Yus? Emangnya itu benelan lamuan cinta?"

Sistem Deus menoleh kepada tuan utamanya yang tengah bersandar pada bahunya.
"Tidak, tuan. Itu hanya ramuan biasa, barangsiapa yang meminumnya, saat ia membuka mata dihadapan orang itu, orang yang meminumnya akan merasa sangat amat marah sampai-sampai ingin membunuhnya."

Taro seketika merasa bulu kuduknya berdiri.
Ajigile!, batinnya merintih ngeri.

Menelan salivanya perlahan, ia bertanya.
"Kalo misalnya nih, misal, si Kaisal itu benelan minum lamuan itu, telus pas dia buka mata, pas banget tuh dihadapannya si nenek lampil tadi, dia otomatis ngebunuh nenek lampil itu dong?"

Deus mengangguk mantap, "Persentase kemungkinan sembilan puluh tujuh persen, tuan utama."

"Tiga pelsennya?"

Deus mengangkat rahang kecil milik Taro untuk menghadap ke arahnya, dengan menyatukan kedua kening mereka.

Ia berkata, "Tiga persennya, dia akan menjadi sangat mengerikan melebihi monster di hutan ini, bukan hanya membunuhnya, bahkan dia bisa memakan mayat yang telah ia bunuh dengan sadis", ucapnya dengan mata yang menatap tepat pada manik mata kucing milik Taro, dengan diiringi seringaian kecil pada wajahnya.

Taro tertegun, ia takut mendengar penjelasan dari sistem Deus dihadapannya ini, bukan itu saja, melihat ekspresinya saja sangat amat mengerikan.

Tubuhnya gemetar tanpa sadar, dan kembali mengeluarkan kelenjar beraroma manis.

The Lil Servant (Slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang