menjadi asing 3

110 28 7
                                    

Setelah memukuli jimin, jungkook kembali, dengan merapikan sedikit pakaiannya yang berantakan. Jungkook kembali duduk didalam pesta seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

"Kau cukup berkeringat,, " Pancing Yoongi.

"Yaa aku aku rasa cukup panas" Ucap jungkook sekenanya.

"Sekertaris mu? " Kembali Yoongi memancing jungkook untuk bicara, karna minuman tumpah tadi jungkook dan jimin terlihat ke toilet bersama.

"Kau terlihat tertarik dengan sekertaris ku, kau mengenal nya? Apa dia park jimin mu? Si bisu bodoh yang kau tinggalkan begitu saja?, kau tak mengakuinya, jika kalian pernah berteman bukan?? Kenapa kau menanyakan sekertaris ku." Ucap jungkook.

Sedangkan jimin sedang tertatih mencoba untuk berdiri, dengan bibir yang berdar*h, mata yang bengkak membiru, baju yang robek di bahunya.
Jungkook mengatakan untuk dia tetap menunggu didalam toilet sampai acara selesai. Jimin mencoba meraih wastafel, demi membersihkan wajahnya, menarik bajunya yang melorot hingga ke siku karna robek. 1 jam kemudian acara selesai semua telah sepi jimin ditelfon jungkook agar ke parkiran secara hati-hati dan diam-diam. Jika sampai ada yang tau jimin babak beluk di pesta pelantikan itu dan pelakunya adalah jungkook habis sudah citra 2 perusahaan besar.

Jimin mencoba berjalan cepat agar cepat sampai ke parkiran untung saja dia masih bisa naik lift karna kondisi sepi karyawan, tampa dia tau seseorang mengikutinya. Saat jimin sudah akan keluar seseorang memegang bahunya, sontak jimin terkejut. Dan langsung berbalik, mata jimin terbuka, menandakan dia kaget setengah mati.
Namun mulutnya diam tak bisa bersuara.

"Ini obat untuk lukamu," Ucap nya.

Jimin tentu terkejut, yaa dia min yoongi sahabatnya, ahh tidak mantan sahabat, oh bukan juga, ralat semuanya, jimin terkejut saat seseorang yang tidak dia kenal memberikannya obat. Jimin langsung menerima obat itu dengan satu tangannya sebab tangan satunya dipakai untuk memegangi bajunya yang robek, lalu berjalan menuju tong sampah dan membuang obat itu tepat di depan Yoongi. Lalu pergi berlalu menuju parkiran.
Jimin fikir untuk apa obat setelah luka, ditambah diberikan oleh orang yang tidak dikenal. Yoongi bukan orang buta bagaimana jungkook menghajarnya secara membabi buta. Dia menyaksikan penyiksaan itu, tampa mau melangkah menghentikan nya, lantas sekarang memberikan obat?? Pertanyaan untuk apa? Untuk siapa??.

Jimin kemudian masuk ke mobil jungkook dengan tenang dan diam dan tampa dia tau jungkook pun melihat semua kejadian itu.
Hati jimin memanas seiiring embun dimatanya mulai memburamkan penglihatannya, sekali kedipan saja air mata itu bisa tergelincir jatuh membasahi pipi lebam nya.
Obat yang diberikan oleh orang yang menyakiti kita justru hanya akan menambah dalam luka yang ada di jiwa.

Jungkook pun sama, dia hanya diam sepanjang perjalanan hingga sampailah jimin rumahnya. Jimin hanya menunduk tanda hormat sebelm mobil itu kembali melaju. Sedangkan jungkook tengah kusut dengan fikiran nya dia melihat bagaimana jimin menerima lalu membuang obat yang diberikan Yoongi. Tidak masalah jika Yoongi tau dia memukuli jimin, tapi sikap jimin ke Yoongilah yang membuat jungkook bertanya,

"Apa dia marah pada Yoongi? Karna Tidak mengakuinya teman? Hahahaha sungguh lucu sudah bisu tak tau tempat" Ucap jungkook dalam hatinya.
Namun ada perasaan yang tak bisa dijelaskan didalam diri jungkook saat melihat bagaimana wajah kecewa dan bersedih jimin saat membuang obat itu ke tong sampah, jungkook dulu lebih sering membully jimin saat dia SMA namun tk pernah jimin menunjukkan wajah kecewa seperti itu.

Jimin kini duduk di depan televisi, sambil menunggu mie ramen yang dia seduh melunak dia mengingat hal tadi betapa kecewa dirinya.
Jimin pun berkata dengan sendirinya dalam diamnya.

"Untuk apa memberikan obat pada luka lebam ku? Sedangkan luka menganga ku terus dia siram dengan garam, itu sungguh konyol, dia memberikan ku obat untuk luka² kecil tapi sumber luka karena dirinya tak diobati kan bodoh. " Ucap jimin dalam hatinya.

RENJANA YANG SUNYI (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang