6

4.9K 453 14
                                    

Keduanya mematung terdiam bahkan Noel sendiri merasakan jantungnya berdegup kencang.

Sreet'

" Okeh! Okeh! Kami salah! Kami minta maaf~"

Sean dan Noel menunduk pelan lalu saling melirik sebelum terkena geplakan sayang dari sang ratu.

" Kalian berdua ini sangat keras kepala sekali, mama kan udah bilang jangan lakukan misi itu lagi. Sekarang lihat, kalian berdua terluka terlebih Noel. Kau tau kondisi Noel seperti apa, Sean "

" Maaf, ma "

Kesya Lita Dafiro dan Daniar Dafiro merupakan kedua orang tua Sean. Namun kedatangan Noel membuat mereka menganggap Noel juga merupakan putra mereka. Hal-hal yang dialami oleh Noel pun mereka mengetahui nya.

" Noel, kamu dengar mama kan? " Tanya Kesya dan langsung diangguki cepat.

Oh tuhan, ia sangat takut jika berhadapan dengan sosok yang ia anggap mama ini.

" Maaf ma, ini terakhir kalinya kok ma. Semuanya udah Noel hancurkan " ucap Noel.

" Bagus, papa tidak suka kau terus melakukan misi itu. Jika terjadi lagi, maka papa akan menyeret mu dan mengurung mu" ujar Daniar penuh penekanan.

" Baik pa, Noel janji "

" Ya sudah, sini peluk mama. Kalian ini anak mama, pastinya mama tidak akan marah pada kalian "

Keduanya pun saling menatap lalu beranjak dan memeluk sang mama erat. Bahkan Noel merasa nyaman dan sangat nyaman di pelukan Kesya.

" Mama sayang kalian berdua "

" Kita pun sayang mama "
.
.
.
.

" Papa ditinggalin~~"

" Papa gk usah manja deh "

" Sakit hati papa~ "

" Ya udah sini pa, tapi beliin jus strawberry ya"

" Siap! "

Oh, betapa harmonisnya keluarga ini seakan dunia hanya milik mereka.
.
.
.
.

Setelahnya, Kesya mengobati luka Noel dan sesekali menasehati sang anak membuat kuping Noel terasa panas.

" Papa~ " rengek Noel saat melihat Daniar datang membawa kopinya.

" Kenapa hmm? Sakit? "

Noel menggeleng pelan namun Daniar tau jika Noel meminta bantuannya agar sang istri berhenti menasehati sang anak.

" Sini sama papa. Udahlah ma, lagian mereka emang selalu ngeyel. Namanya anak bayi kalau keluar dari pengawasan kita selalu aja terdengar ulah mereka " ucap Daniar mengusap surai Noel lembut.

" Iya pa, mama cuma kesel aja sama mereka berdua. Maaf ya sayang, mama khawatir dan tentunya kamu tau kondisi kamu itu sedang tidak baik. Mama tidak ingin sesuatu terjadi padamu " ujar Kesya menggenggam tangan putih lentik itu lembut.

" Iya ma, Noel tidak akan melakukan itu lagi. Mama jangan khawatir "

Sean yang memperhatikan ketiganya hanya bisa mengulas senyum teduh. Ia tak masalah keluarganya lebih menyayangi Noel daripada dirinya. Jika kembali ke masa lalu, kondisi Noel bahkan sangat tak dibayangkan. Ia seperti robot namun berbentuk manusia dan terisi oleh jiwa. Walaupun begitu, raganya bak tanpa jiwa dengan pandangan kosong menyertainya.

Sebagai sahabat, ia sangat terpukul bahkan selalu berusaha menyembuhkan sahabatnya melalui terapi tanpa disadari oleh sang empu sendiri. Perlahan-lahan semua mulai berubah ketika Noel mulai terbuka dengan mamanya. Dan saat itulah, rona kehidupan dimatanya mulai sedikit timbul meski tak banyak.

Sulung or bungsu? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang