4

271 58 24
                                    

Jam pulang pun berbunyi dan tandanya pembelajaran hari ini pun juga telah usai, dilihat dari wajah Kenny tersirat kebahagiaan disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pulang pun berbunyi dan tandanya pembelajaran hari ini pun juga telah usai, dilihat dari wajah Kenny tersirat kebahagiaan disana. Karena jam terakhir adalah pelajaran sejarah yang isinya hanya menceritakan masa lalu dan membuat laki-laki terus menguap sepanjang guru bercerita.

"Akhirnya selesai juga dongengnya.." Ucapannya sambil melakukan peregangan.

Dan saat melihat Ruka keluar kelas, Kenny buru-buru mengemasi barang-barangnya dan mengejar gadis itu.

"Ru! Tunggu!" Ruka yang merasa terpanggil pun menghentikan langkahnya.

"Ada apa lagi?!"

"Jangan ketus begitu dong.. kita jadikan?" Gadis itu menatap bingung kearah laki-laki yang ada didepannya.

"Ha? Jadi apaan deh.."

"Aku kan sudah bilang padamu tadi saat jam istirahat, aku minta kamu mengantarku untuk ketempat service handphone. Kau lupa?!"

"Aku bahkan belum mengiyakan ajakanmu, Prince!"

"Ya pokoknya kau harus mengantarkanku ketempat service handphone dulu!"

"Kau siapa menyuruhku! Tidak! Aku tidak bisa, aku mau nongkrong sama teman-teman. Kau minta dengan aunty atau supir saja sana! Aku sibuk! Bye!" Kenny tak tinggal diam disana, bahkan laki-laki itu sedikit mengejar Ruka.

"Ayolah, Ruru.. hangat kau yang bisa membantuku! Jika aku meminta salah satu aunty ku, yang ada aku bakalan dimarahi oleh eomma.. apalagi dengan supir, dia pasti akan menceritakannya juga pada eomma. Jadi hanya denganmu, aku bisa sedikit aman.."

"Kau pikir aku tidak akan mengadukan juga pada Irene eomma? Tentu saja aku akan bilang pada eomma, apa yang sudah terjadi hari ini."

"Yak! Kau tega sekali padaku.. kita kan sepupu, harusnya saling membantu. Itu yang sering dikatakan appa dan papa pada kita tau." Ruka hanya memutar matanya.

"Ayolah Ru.. kau tega padaku sep-"

"Tuan muda!" Reflek keduanya menghentikan langkahnya karena tiba-tiba ada pria berbaju hitam menghadang mereka berdua di lobby sekolah.

"Astaga!" Bahkan mereka sampai mengelus dada masing-masing karena saking kagetnya.

"Ada apa sih?! Bagaimana jika salah satu dari kita ada yang jantungan, terus stroke!" Laki-laki paruh baya itu hanya bisa menunduk pasrah saat Kenny memarahinya.

"Maaf tuan muda, nona muda.. saya hanya diperintahkan untuk menjemput anda."

"Menjemputku?"

FOREVERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang