23 Juni 2024
"Nanda, Nanda! Tau gak? Katanya bakalan ada murid baru loh dikelas kita, yang satu orang Yogyakarta dan yang satunya lagi itu orang Jakarta! Keren banget gak sih?" Ucap perempuan berpipi tembam itu sedangkan Nanda ia hanya bermalas-malasan dan menanggapi perkataan Hujan dengan anggukan.
"Nanda jahat banget sih! Aku ngomong gak dijawab!" Protesnya pada perempuan bermata sayu didepannya itu, yang Hujan sendiri tak tau apakah ia sadar atau tidak.
"Jan, biarin aku tidur dulu ya? Bentar lagi pelajaran nahwu nih. Susah tau!" Jawab Nanda dengan nada yang lumayan tinggi, dan Nanda segera memejamkan matanya, Hujan hanya menggerutu ditanggapi seperti itu. Namun sepertinya alam tak merestui Nanda untuk tidur karena setelah Nanda memejamkan matanya Ustadzah Nisa datang dengan dua perempuan mengikutinya.
"Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh" salamnya, serontak semuanya menjawab salamnya, namun Nanda masih tetap memejamkan matanya malas dan hanya mulutnya saja yang berucap.
"Jadi, disini ada dua orang murid baru dikelas kalian, silahkan kalian memperkenalkan diri" ucap Ustadzah Nisa dengan memperlihatkan senyumnya yang manis. Perempuan berwajah bulat dan berkerudung putih itu maju dan mulai memperkenalkan diri."Assalamu'alaikum semuanya, perkenalkan nama aku Hana Khairunnisa, kalian bisa panggil aku Hana, aku berasal dari Yogyakarta salam kenal semuanya" ucapnya dengan senyumnya yang manis sampai-sampai lesung pipinya terlihat. Setelah itu perempuan berkerudung hitam pun maju.
"Assalamualaikum semua, gue Lesha Sadina, kalian bisa panggil gue Dina atau Lesha, terserah kalian aja. Gue dari Jakarta Utara, salken yo" kenalnya dengan wajah yang tidak bersahabat, murid lain yang melihat itu nampak tidak menyukai Dina. Nanda yang melihat itu terbelalak kaget.
"Loh? Ada murid baru?" Tanyanya sambil berbisik di telinga Hujan, hujan hanya menjawab pertanyaan Nanda dengan gumaman."Kenapa kamu gak bilang?" Tanya Nanda berprotes, Hujan segera memutar bola matanya malas dan mencubit tangan Nanda dengan keras. Nanda hanya mengaduh.
"Tadi aku bilang gak direspon! Sekarang malah nyalahin aku!" Jawab Hujan dengan nada yang menekan, Nanda hanya nyengir dan segera mengusap matanya.
"Baik kalian bisa duduk disana, sebelahnya mba mba yang berkerudung merah marun itu" ucap Ustadzah Nisa setelah mereka selesai memperkenalkan diri, mereka hanya mengangguk.
"Nanda, nanti minta tolong buat ajarin mereka bab sebelumnya ya?" Lanjutnya, mendengar perkataan itu membuat Nanda membelalakkan matanya dan menunjuk dirinya sendiri. Lalu dijawab anggukan oleh Ustadzah Nisa. Dina duduk disamping Nanda persis dan menatap sinis kearah Nanda. Sedangkan Hana duduk disamping Dina.
"Hai, anu emm aku jelasin kalau pulang sekolah aja ya?" Sapa Nanda dengan sedikit grogi, dan Dina hanya mengangguk,
"Mba, emangnya baru sampe bab apa sih nahwu nya?" Tanya Hana, Nanda sedikit menjelaskan tentang bab sebelumnya dan Hana mengangguk paham."Kalo aku gak ikut belajar gapapa mba? Aku udah punya catatan dari rumah, dan aku juga udah paham bab itu" ucap Hana dengan sedikit grogi dan menatap mata Nanda dengan pandangan berharap, Nanda mengerutkan keningnya dan menjawabnya dengan anggukan, Dina hanya diam mendengar percakapan itu, pikirannya sedang suntuk.
"Lanjut ya, sekarang bab i'rab" potong ustadzah itu. Semua murid segera diam mendengarkan.
"I'rab adalah perubahan akhir kalimat disebabkan beda bedanya amil yang masuk, baik itu secara lafadz ataupun kira-kira" jelasnya, ia maju kedepan papan tulis dan mulai membuat bagan.
"I'rab itu ada empat ada kalanya tingkah rofa, nashob, jer dan juga jazm" ia mencoret-coret papan tulis itu dan membuat tanda panah.
"Yang termasuk pada kalimat isim itu ada rofa, nashob, dan juga jer sedangkan jazm itu tidak. Selanjutnya yang masuk pada kalimat fiil itu ada rofa, nashob dan juga jazm sedangkan jer itu tidak" ucapnya. Nanda ketika melihat bagan yang dibuat ustadzah Nisa merasa pusing dan memegang kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jurmiyah
Teen FictionKebanyakan santri berkata bahwa ilmu nahwu adalah ilmu yang paling sulit. *** "Gunanya kita belajar ilmu nahwu itu apa sih?" Tanya salah seorang murid yang langsung dijawab dengan senyuman oleh sang guru itu, "Selain untuk merubah akhir kalimat ada...