Seperti biasa, bisa dibaca lebih cepat di Karyakarsa karena disana part sudah lengkap.
Yang punya Hinovel bisa dibaca disana juga. Judulnya sama.
Kalau untuk Innovel, judulnya jadi Terikat Perjodohan Anak Angkat, cari aja qeynov dipencarian untuk memudahkan.
*
Niel memarkirkan mobilnya dengan asal setelah ia sampai di pelataran rumahnya. Anak itu melemparkan kunci mobil pada salah satu tukang kebun yang berada di sana, lalu melangkah tergesa memasuki kediaman Tirto. Pakaiannya masih sama seperti ketika dirinya meninggalkan rumah. Seragam sekolah yang dirinya kenakan belum berubah meski ia telah berkeliling Jakarta.
"Mas Niel, ini diapain mobilnya?!" Sang Tukang Kebun mengikuti Niel dari belakang.
"BAKAR!"
Pria itu cukup tercengang setelah mendengar perintah anak majikannya. Melihat kode dari Sang Nyonya Rumah, pria setengah baya tersebut membungkuk lantas pergi keluar. Ia tak mungkin ikut nimbrung pada perdebatan kesekian kali yang dilakukan oleh para bosnya.
"Nathaniel Tirto!"
Niel sendiri terus melangkah menaiki tangga rumah, mengabaikan seruan tinggi sang mama di ruang keluarga. Ia lelah. Kamar adalah tujuan utamanya untuk mendinginkan kepala. Rasanya seluruh energinya telah terkuras habis sampai tak bersisa.
"Mau jadi apa kamu Niel?! Berhenti Mama bilang! NIEL!" Jerit Amel. Putranya benar-benar tidak tahu aturan. Anak itu pergi dan pulang seenaknya di saat semua orang sedang kebingungan mengurus perjodohannya yang hampir batal. Entah dimana otak anak itu berada. Usia yang seharusnya bisa membuatnya bersikap dewasa justru tak pernah terlihat keberadaannya. Niel selalu saja membuat ulah hingga menghasilkan permintaan sepihak keluarga Zeusyu.
Secara pribadi, tak berselang lama dari kepergian anak kesayangannya, Zeusyu datang bersama sang mama. Mereka meminta Amel untuk membatalkan perjodohan. Kesalahan yang Niel perbuat sudah melampaui batas dari apa yang bisa Zeusyu berikan. Hati calon menantu pilihannya tersebut tak lagi dapat menerima luka yang Niel sebabkan.
Sangat ironis memang.. Amel tentu tak dapat memberikan restu begitu saja pada niat Zeusyu. Ia merayu anak itu, berharap Zeusyu kembali dapat mempertimbangkan keputusannya. Malam nanti Amel berjanji akan memberikan jawaban, tentu setelah ia melihat respon Niel kala Zeusyu mengutarakan keinginannya dihadapan semua orang.
"Mel udah. Anak itu mungkin masih kecewa karena kita bohongi." Sukma menggenggam lengan menantu kesayangannya. Ia menggelengkan kepala meminta Amel agar membiarkan saja cucunya. Niel butuh waktu— begitu pikir Sukma.
"Percaya sama Mama, Mel. Niel nggak akan rela perjodohannya batal. Lihat seberapa kacau dia waktu Zeu ada di rumah sakit tadi kan?!"
"Anak itu nggak sadar sama perasaannya, Mah. Nanti kalau sudah ilang beneran, mau gimana?! Anaknya Sarah udah terlanjur sakit hati!"
"Udah, udah! Percayain ini sama Mama. Mereka nggak akan ke mana-mana. Mama yang bakalan cegah kalau semisal mereka mau pergi" Ujar Sukma menenangkan. "Mending kamu pilih makanan apa yang baik buat nanti malem."
SAMPAI di depan pintu kamarnya, Niel terdiam. Ia memandang atap sebelum menghantamkan kepalan tangannya pada objek yang tidak bersalah. Perasaan bersalahnya muncul tanpa sebab yang dirinya ketahui dan ia sadari benar, kepada siapa perasaan tersebut ditujukan.
"Sialan!" Maki Niel pada udara yang memeluk kehampaan dirinya.
Niel meraih gagang pintu, membukanya sebelum membanting keras satu-satunya akses masuk dan keluar ke dalam kamarnya. Ia tak peduli pada seisi rumah yang mendengar— Otaknya terlalu penuh, memikirkan hal tak logis yang baru saja terjadi padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bride of Century
RomanceNathaniel Rahardian Restian Tirto merupakan penerus generasi ke-3 setelah sang papa Hanggono Tirto berpulang. Sebagai satu-satunya anak lelaki di generasinya, ia pun harus hidup dengan menanggung nama besar Tirto. Setiap langkap kehidupan Niel telah...