Kakakku! : Chapter 3

131 22 0
                                    

#Apippplabubu

Aturan akun ini : Gak komen & vote semakin lama update.

-

"Keluarga kecil yang harmonis serta humoris tak boleh bersedih hati."
Bintara Gabriella

-

(-.-)Zzz・・・・

Di detik itu juga, Shani pun Christy mengerjapkan mata berulang kali, menoleh ke arah pintu yang terbuka lalu kontak mata mereka saling memandang serta mengedipkan kelopaknya terheran-heran.

"Pss... Recca. Ada apa di luar? Dan, siapa itu?" tanya Shani memelankan nada bicarannya. Matanya memutari seluruh ruangan tak bisa diam, menggosok leher dengan keringat di tangan.

Kilas jam berdetak satu kali, Christy memberi balasan anggukan paksa di alasi kedua sudut bibir turun malas. Menyipitkan netra penglihatan seolah-olah pertanyaan Shani begitu tak berguna tuk dipertanyaankan.

"Sepertinya otak kau tengah konslet," katanya datar. Sama seperti raut wajahnya.

Tampak masih konslet-diam memandang-Shani seperti mencerna perkataan Christy. Tingkahnya nan menyebalkan membuat gadis itu menepuk pelan keningnya yang basah sehabis mencuci wajah lima menit yang lalu.

Apakah Shani sedang bercanda? Mungkin...

Apakah perkataan Christy yang kurang jelas? Mungkin...

"Kau lihatlah aku berada dimana, aku sedang apa, dan kau tahu itu!" bebernya merasa kesal.

Bibirnya mengerucut, kaki jenjangnya melangkah, mengambil kursi, sambil menatap datar wajah Shani yang bagaikan tak ada kehidupan di dalamnya alias bengong.

"Yaa... kau berjalan di atas lantai. Kenapa? Susah jalan?" celetuk Shani, Christy menganga kaget. "Kak? Sumpah? ..."

"Salah? Yasudah. Benar ternyata kata Ella, kau orangnya acuh tak acuh."

Helaan napas kasar terdengar cepat berhembus. Kekesalan Christy benar-benar di uji tuk segera mendidih lalu di keluarkan pada sosok wanita sempurna di depannya.

"Oh god. Yang benar saja! Perlukah aku membeli alat pengukur kekonsletan otak? Dan satu, benarkah manusia paling alay itu berkata demikian? Fitnah terkejam. Sungguh," ketusnya melayangkan bogeman tangannya ke depan wajah Shani namun tak sampai benar-benar melakukannya.

Shani mengangguk bingung. "Iya—"

"Helloww, yuhuuu ... Christyy! Bintara Gabriella è qui!"

"Parah sekali kau tak keluar rumah untuk menyambut gadis cantik kelahiran Roma ini dengan hangat, Chris. Suaraku hampir putus pitanya hanya tuk berteriak kencang agar ke depan rumah sekadar bertanya keadaan."

"Oh, ya. Niatku datang ke sini ingin memberimu makanan khas dari Italia. Hmm ... mamamiaa ..."

Pandangan Christy teralih. Ia justru berdecak pelan mengacuhkan perkataan sosok tersebut. Lalu menilik tajam kepada orang alay yang baru saja ia sebutkan beberapa detik silam.

Gadis cantik kelahiran Italia, Roma itu membalas santai tilikan Christy. Seakan tak sadar ia sedang di bicarakan.

"Ya tu- astaga, kenapa kau menatapku seperti sedang ingin tawuran, Chris? Aku hanya ingin bermain dan bersenang-senang disini."

Sorot mata Shani mengindah. Melihat tetangganya datang, segera ia menyuruh orang itu mendekati.

"Nah ini Ellanya! Benarkan, La? Kau pernah bilang kepadaku bahwasanya Adikku ini orangnya cuek?" tanya Shani memastikan.

Kakakku!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang