Segera ela melihat layar ponselnya dan tertera nama "Mama" di sana. Kemudian ela menjauh dari kerumunan sejenak dan mengangkat telepon namun ada perasaan takut bahwa ia akan mendapat omelan.
"Ya halo ma?"
"Ela! Kamu sekarang dimana ini? Ga ada ngabarin mama sama sekali, kirim lokasi sekarang juga!"
Rasa takut ela benar saja terjadi, ia terkejut akan suara keras dari ponselnya membuat ela sedikit menjauhkan ponselnya dari telinganya
"Ela dibandung ma, mama tenang aja ela ga jadi ke lombok kok"
"Yaudah cepet kirim lokasinya jangan bohong ya?!"
"Iya, iya.. Ini ela lagi kirim"
"Trus sama siapa aja kamu disitu, tumben banget liburan pergi jauh-jauh"
Ela menggigit bibir, merasa takut akan respon dari mamanya bila mengetahui ia pergi tidak hanya dengan joy namun membawa seorang pria.
"Emm.. Cuma sama joo-y ma"
"Yakin sama joy?! Firasat mama ga enak nih.. Awas aja sampe mama tau kamu pergi sama cowo!"
"Engga ma beneran sama joy, nanti ela kirim foto foto bareng joy disini deh biar mama percaya"
"Trus udah pada makan belum? Jangan jajan sembarangan ya!"
"Iya ma, ela lagi beli makan nih"
"Tadi roni dateng ke rumah bawain oleh-oleh buat kamu trus nanyain kamu, mama bilang kamu lagi pergi ke bandung sama temenmu, trus tadi dia minta nomor kamu, kayanya dia mau nanyain kabar kamu"
"Minta nomor? Bukannya mas roni udah punya nomor ela? Lagian tadi siang ela ga sengaja ketemu mas roni di warung bu iyem, udah ngobrol juga sama mas roni"
"Katanya sih hpnya ganti, nomor kontaknya pada ilang, yaudah kalo udah ketemu. Mau berapa hari kamu disana?"
"Paling seminggu an ma"
"Lama banget sih, awas aja kamu disana macem-macem! Kabarin mama terus pokoknya"
Ela melihat ke meja dimana temannya berada terdapat kode yang diberi temannya bahwa makanan sudah datang "Iyaa ma, yaudah makanannya udah dateng nih, ela mau makan dulu. Bye ma love you"
Setelah menutup telepon ela duduk kembali dengan pikiran yang penuh tanya. kenapa mas roni ga nunggu aja sampe ketemu gue nanti dirumah baru minta nomor?
"Tadi nyokap lo yang telepon?"-joy
"Iya nih, nanyain udah sampe belum, udah makan belum. Ya begitulah"-ela
"Emang lo ga ngabarin?"-leo
"Hehe itu dia, gue lupa ngabarin"-ela
"Lain kali jangan begitu ya dek ya.. Bikin ortu khawatir aja lo. Yaudah dimakan dulu tuh keburu dingin nasinya"-leo
Selang beberapa menit akhirnya makanan mereka habis, ela merasa puas dan kenyang. Disaat obrolan mereka bertiga semakin seru, tiba-tiba ponsel ela berdering kembali. Dia melihat layar dan terkejut melihat nama "Mas Roni" muncul. Ia tidak menyangka roni akan menghubungi secepat ini.
Tanpa berpikir panjang, ela tergesa meraih ponselnya dari meja, berharap leo dan joy tidak melihatnya. Dia tidak ingin terjadi adanya kesalahpahaman.
"Emm.. Bentar ya ges, gue angkat telepon lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
LoveLoom
RomanceEla, seorang mahasiswa yang merasa bosan dengan rutinitasnya yang monoton, menemukan harapan baru ketika sahabatnya merekomendasikan aplikasi pencari teman yang dimana aplikasi tersebut sedang tren di kampusnya. Penasaran, Ela mencoba aplikasi terse...