04

1.5K 102 9
                                    

"Pi bagi duit pi"Kala mengadakan tangannya

Saat Sean akan memberikan beberapa lembar uang berwarna merah pada Kala, Zena langsung menyambar uang yang ada di tangan Sean.

"Duat duit teros, sana minta ke suami kamu"sinis Zena

Kala mendelik"Apa sih mi, wong itu bukan suami Kala"sewot Kala

Saat Zena ingin berbicara tapi didahului oleh Kala"Lagian Kala tuh masih suka lobang bukan batang! Terus Kala tuh suka melon apalagi yang opainnya gede"ucap Kala panjang lebar

"Kala!"

Kala menyengir"Hehe bercanda kok pi, tapi Kala beneran suka cewek kok Kala juga masih lurus se lurus tanjakan"

"Halah tol aja ada belokannya, apalagi tanjakan"cibir Zena

"Mami kok gitu? Papi liat tuh mami~"adu Kala

Sean menghela nafas"Udah mi anaknya jangan di jailin terus, Kala kamu makan udah siang ini nanti telat"

Kala tersenyum puas sambil menatap Zena, setelah makan Kala pamit pergi ke sekolah.

⑅⑅⑅

Kala telah tiba di parkiran sekolah disana sudah ada teman-temannya.

"Yo wasap bro"Tio menepuk-nepuk pundak Kala

Kala menepis tangan Tia dari pundaknya sakit cuy"Apa"sewot Kala

"Napa sih Kal? Sensi bener, pms lo?"tanya Bian

"Gak"ketus Kala

"Kenapa?"tanya Kevin

"Papi gak kasih gue duit, cek nih semua gara-gara mami"

Alis Deon mengerut"Lah? Bukannya om Sean bucin angkut ama Lo? Kok?"

"Mami bilang minta aja sama si Laskar-Laskar itu"

"Terus-terus"

"Ya gak ada terusannya, sekarang gue gak punya cuan"kesal Kala

Deon menepuk-nepuk pundak Kala"Sabar bro, ini ujian harap tenang"

"Udah-udah yuk ke kelas, bentar lagi bel"ucap Bian menengahi sebelum Deon kena amuk sama Kala

⑅⑅⑅

Di tempat lain tepatnya di kantor terdapat ayah dan anak yang tengah negosiasi, si anak yang lagi lesehan di lantai sambil memeluk kaki sang ayah sesekali menggoyangkannya.

"Daddy mau mommy~"rengek Rana

Ya itu Rana si kecil yang hiperaktif cuman cedal aja. Sekolah? Rana sekolah cuman homeschooling aja, males sama anak-anak yang lain dikit-dikit nangis.

Dulu pernah Rana tabok kepala salah satu teman di kelasnya eh nangis dong! Kan cuman Rana tabok bukan Rana tembak!.

Sejak itu Rana gak mau sekolah offline lagi gak asik soalnya, asikan ganggu daddy kalo gak sama om black.

"Daddy~"

Tak ada balasan dari Laskar, Laskar masih anteng melihat dokumen yang ada di hadapannya sesekali menandatangi kertas-kertas yang bisa jadi cuan itu.

"Daddy!"seru Rana yang mulai kesal

"Nanti"ucap Laskar singkat padat deat

Rana memutar bola matanya dengan malas"Nanti kapan?"

Laskar akhirnya menunduk menatap Rana yang tengah memeluk kakinya"Kapan-kapan"

"Daddy mah, udah gak sayang Rana lagi"

"Emang"jawab enteng Laskar

Rana mendengkus"Gini deh nanti Lana beliin Es klim gimana mau gak?"

"Oh atau mau pelmen? Gula-gula?"

Kalara End?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang