4 Alana

57 10 0
                                    

Jaegar memasuki mansion dengan senyum yang tak dapat ia tahan apalagi saat netranya menangkap sosok Alana yang sedang duduk di ruang keluarga sendirian menonton Televisi. Pria itu langsung berlari dan memeluk Alana hingga membuat mommnya itu terkejut akan kedatangan pria itu yang tiba-tiba.

"Astagaa Jaegar! Yang benar saja" ujar Alana, namun tak ayal tangannya mengusap bahu anaknya yang masih saja memeluknya.

"Mom, aku merindukanmu." Ucap Jaegar kemudian. Pria itu kemudian merebahkan dirinya diatas paha Alana dan memegang tangan ibunya dengan lembut.

"Kita bertemu setiap hari loh" ucap Alana sembari mengusap-usap kepala pria itu.

"Iya tetapi aku selalu merindukanmu." Jawab Jaegar membuat Alana tersenyum simpul.

"Iya sayang, baiklah. Kalau rindu mommy datang saja atau panggil mommy nanti mom lari menemuimu" jawab Alana menatap kebawah dimana putranya kini menatapnya dengan senyum yang terbit dari wajah Jaegar.

Alana kemudian memfokuskan netranya ke layar televisi dihadapannya yang saat ini menampilkan sebuah drama Korea kesukaanya.

"Mom" panggil Jaegar lagi setelah beberapa saat

Alana berdehem tanpa mengalihkan perhatiannya pada layar televisi didepannya.

"Mommyyy" panggil Jaegar lagi kali ini dengan nada merengek membuat atensi Alana teralihkan dan menatap kebawah dimana anaknya kini menatapnya juga.

"Ada apa sayaaang?" Jawab Alana dengan nada merengek pula diakhiri dengan kekehan kecil.

"Ada apa hm? Katakan. Apa yang mau kamu bicarakan?" Tanya Alana kemudian. Wanita itu tau betul bagaimana anak keduanya ini, yang pasti jika ia merengek seperti ini pasti ada yang sebenarnya dia ingin bicarakan namun ia merasa ragu.

"Apa ada masalah dikantor?" Tebak Alana yang kemudian di jawab gelengan oleh Jaegar.

"Lalu apa sayang? Apa yang mengganggumu?" Tanya Alana kemudian.

"Itu.. ada gadis yang kusukai" ucap Jaegar kemudian

"Hmm.. sekertaris Daddy?" Tanya Alana karena Jack pernah beberapa kali menceritakan kelakuan Jaegar kepada Alana dikantor

"Hmm benar. Dia sangat cantik mom" ucap Jaegar

"Benarkah? Apa dia juga menyukaimu?" Tanya Alana kemudian ingin memastikan sesuatu.

"Em.. belum mom. Tetapi akan ku pastikan ia menyukaiku dan menjadi milikku." Ucap Jaegar kemudian dengan pasti. Alana yang mendengar hal itu merasa Dejavu.

"Dengarkan mommy ya? Jika kamu menyukainya, jangan sakiti dia apapun yang terjadi. Jangan memaksa dia untuk menyukaimu juga sayang."

"Tapi aku menyukainya mom, aku harus memilikinya." Ucap Jaegar kemudian

"Buat dia mencintaimu. Jangan menggunakan paksaan sayang. Cintai dia dengan cara yang benar." Tegur Alana. Sungguh gadis itu hanya takut Jaegar akan melakukan hal nekat seperti bagaimana dulu daddy-nya melakukan banyak cara untuk mendapatkannya.

"Iya mom" balas Jaegar singkat tak mau mendebat sang mommy karena pria itu juga tak mau membuat Alana banyak pikiran apalagi hanya tentang percintaannya saja.

"Mom, kenapa mommy sangat cantik?" Tanya Jaegar kemudian mengalihkan pembicaraan meski sebenarnya yang dikatakan adalah sebuah fakta.

"Tidak tau, tanya pada kakek nenek sana" ucap Alana asal membuat Jaegar terkekeh.

"Turun dari sana bocah!" Ucap seseorang kemudian menginterupsi. Jack ada disana, pria itu tampak tak terima melihat Jaegar tiduran diatas bantalan paha Alana.

L'EREDE DI DIXON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang