Agen - 55

358 36 8
                                    

Pejantan Duri

Roni
woi sabtu dateng lu ke acara wisudaan gua

Ronald
Kerja gua

Roni
yah gitu bgt lu nald

Ronald
Gua nitip buket aja ke agan yak

Saka
Jamber

Roni
gua mah dari pagi
seterah lu dateng jamber
acara di kampus ya

Agan
Gua dtg siangan ya

Roni
jadi ma mba gia?

Agan
Ya

Saka
Bareng gan

Agan
Bawa mobil ndiri ya, baliknya gua mau pergi sama mba gia

Puri
Balikan sama mba gia lu?

Agan
Ya

Roni
mau hajatan dia pur

Puri
Asik dah
Si abah punya mantu

Agan senyum-senyum sendiri melihat barisan bubble chat grup yang isinya para laki-laki dari komplek Duri Bengkok tersebut. Isinya hanya sebuah kabar dan undangan dari Roni yang hari Sabtu nanti akan diwisuda.

Riuh suara deru motor mengisi indera pendengarannya sejak tadi. Bulan mulai memancarkan sinarnya. Beberapa kendaraan masuk ke area parkiran rumah sakit. Sejak tadi, Agan nangkring di atas motornya yang terparkir di barisan motor-motor lainnya. Dia menunggu Gia keluar dari bangunan bertingkat di depannya kini. Kuasanya menjemput gadis yang ia sayang itu pulang dari pekerjaannya.

Ini sudah sebulan lebih sejak kepergiaan Awi. Duka yang pernah menyelimuti keluarganya perlahan pamit undur diri dengan cara mengikhlaskan yang telah tiada dan senantiasa mengganti rindu mereka dengan ribuan do'a. Agan sudah lebih baik sekarang. Dia kembali menjalani hari-harinya. Melanjutkan kehidupannya yang masih berjalan menuju masa depan yang diharapkannya berisi kebahagiaan.

Apalagi sekarang kebahagiaannya ada di depan mata. Dia—kebahagiaannya—sedang berjalan dari pintu lobby menuju parkiran dengan senyum yang merekah meski seharian ini lelah.

Agan jadi delulu.

Bagaimana jadinya jika setiap bangun tidur yang Agan lihat adalah wajah cantiknya Gia ataupun setiap dia jemput sang gadis dari pekerjaannya, dia akan disambut senyumannya yang manis itu?

Seperti malam ini contohnya.

Duh, Agan tidak sanggup barang membayangkannya saja.

Perlu direalisasikan sepertinya.

"Kamu nunggu lama, ya? Maaf-maaf, aku tadi ngobrol dulu sama temen aku." Adalah kalimat yang Gia ucap dengan nada sungkan. Khawatir Agan sudah menunggu lama sekali di parkiran rumah sakit. Perihal tadi dicegat dulu sama bagian resepsionis yang mengajaknya ngobrol dan tidak sadar obrolan mereka memakan waktu banyak.

Agen Agan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang