Dalam kisah ini, Taehyung, seorang prajurit militer yang tangguh dan penuh dedikasi, menjalani hubungan yang rumit dengan Jennie, CEO sukses dari perusahaan terkemuka. Meskipun berasal dari dua dunia yang berbeda -satu yang penuh dengan tantangan mi...
Langit Seoul pada malam itu terlihat jernih, bintang-bintang bertaburan di angkasa, meski sinar lampu kota berusaha meredupkan keindahannya. Di tengah gemerlap kehidupan malam yang tak pernah padam, sebuah mobil mewah meluncur perlahan memasuki area parkir klub eksklusif di pusat kota. Dari dalam mobil, Jennie melirik keluar, melihat lampu neon yang berkedip-kedip, menyambut setiap tamu yang datang. Dia menghela napas panjang, merasa sedikit lelah setelah hari yang panjang di kantor.
Sebagai CEO dari perusahaan teknologi yang sedang naik daun, hidupnya dipenuhi dengan pertemuan, rapat, dan keputusan-keputusan penting yang harus diambil setiap harinya. Namun malam ini, Jennie bertekad untuk melepaskan semua beban itu. Dia ingin menikmati malam, setidaknya untuk beberapa jam ke depan, tanpa harus memikirkan bisnis.
Dengan senyum tipis di wajahnya, Jennie melangkah keluar dari mobil. Mini dress merah yang membalut tubuhnya membuatnya terlihat elegan sekaligus berani. Rambutnya dibiarkan tergerai, sementara sepasang sepatu hak tinggi menambah kesan anggun pada penampilannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Begitu masuk ke dalam klub, ia langsung disambut oleh suara musik yang memekakkan telinga, dentuman bass yang menggetarkan lantai, dan sorot lampu yang berputar-putar mengikuti irama.
Malam itu, Jennie tidak datang sendiri. Ia telah mengundang beberapa rekan bisnisnya untuk minum-minum santai di area VIP, tempat di mana privasi lebih terjaga dan mereka bisa berbincang tanpa terganggu oleh hiruk-pikuk di lantai dansa. Namun, ada satu orang yang paling ia nantikan kehadirannya malam ini-Taehyung.
Taehyung baru saja pulang dari tugas militernya. Sudah berbulan-bulan mereka tidak bertemu, hanya bisa saling bertukar kabar melalui pesan singkat atau telepon singkat ketika jadwal memungkinkan. Bagi Jennie, malam ini adalah pertemuan kembali yang sangat ia rindukan. Meskipun ia selalu tampil kuat di depan semua orang, Jennie tahu betul bahwa kehadiran Taehyung selalu memberinya rasa aman yang tak tergantikan.
Saat Jennie mencapai meja VIP yang sudah dipesan, ia mengambil tempat duduk sambil mengamati sekeliling. Suara tawa dan percakapan riuh terdengar di antara musik, tetapi pikirannya hanya tertuju pada satu hal-kapan Taehyung akan datang.
Tak lama kemudian, ponsel Jennie bergetar. Sebuah pesan singkat muncul di layar.
"Aku sudah di depan."
Hati Jennie berdebar. Dia tersenyum, meletakkan ponselnya, lalu menatap pintu masuk klub, menunggu sosok yang selama ini hanya bisa ia bayangkan di sela-sela kesibukan.
Beberapa menit kemudian, Taehyung muncul. Tubuhnya yang tegap dan langkah kakinya yang tegas langsung mencuri perhatian siapa pun yang melihatnya. Masih mengenakan seragam militernya, dia terlihat kontras dengan atmosfer mewah dan santai klub tersebut. Wajahnya tampak sedikit lelah, tetapi sorot matanya yang tajam tetap memancarkan ketenangan yang khas. Begitu tatapan mereka bertemu, ada rasa hangat yang seketika menjalar di hati Jennie. Seolah semua kecemasan dan kelelahan yang dirasakannya selama ini menghilang begitu saja.
