O2 ; Perlindungan dan Kebebasan

95 18 4
                                    

૮꒰˵• ﻌ •˵꒱ა

Suasana malam yang tenang di luar klub mulai terasa menyelimuti Jennie dan Taehyung. Meskipun gemuruh musik dari dalam klub masih terdengar samar-samar, di sudut kota itu, hanya ada mereka berdua. Langit Seoul yang dipenuhi bintang malam itu seolah memberi mereka ruang untuk melepaskan segala kerinduan yang terpendam.

Taehyung menatap Jennie, mencoba menangkap setiap detail ekspresi wajahnya. Sudah lama sekali mereka tidak punya waktu berdua seperti ini. Selama Taehyung menjalani tugas militernya, komunikasi mereka terbatas—sebatas pesan singkat atau panggilan yang sering kali terputus oleh waktu dan jadwal yang sibuk.

“Bagaimana harimu di kantor tadi?” Taehyung memecah keheningan, suaranya lembut namun penuh perhatian. Tangannya menggenggam erat jemari Jennie.

Jennie tersenyum kecil, menatap Taehyung dengan penuh kasih. “Seperti biasa, rapat dari pagi sampai sore, klien yang nggak ada habisnya, dan keputusan besar yang harus diambil. Tapi entah kenapa, hari ini terasa lebih berat.”

“Kenapa begitu?” Taehyung menatap Jennie lebih dalam, mencari tahu apa yang ada di balik kata-katanya.

Jennie menghela napas panjang. “Mungkin karena aku tahu kamu akan datang malam ini. Aku sudah nggak sabar untuk ketemu kamu, jadi rasanya semua hal di kantor jadi lebih lambat dari biasanya.”

Taehyung tertawa pelan, sedikit merasakan rasa hangat di dadanya. “Kamu juga nggak tahu gimana rasanya tugas jauh dari sini. Setiap malam aku memikirkan kamu, membayangkan kapan kita bisa ketemu lagi seperti ini. Terkadang aku merasa semuanya berjalan begitu lambat di sana.”

“Maka dari itu aku ingin malam ini kita nikmati waktu kita, cuma berdua,” Jennie menjawab pelan. “Karena besok aku akan sibuk lagi, dan kamu mungkin juga harus segera kembali bertugas.”

Taehyung diam sejenak, merasakan kepedihan kecil di balik kata-kata Jennie. Dia tahu betul kesibukan mereka masing-masing selalu menjadi penghalang untuk menikmati waktu bersama. Namun, itulah kenyataan yang harus mereka terima sejak awal menjalin hubungan. Meskipun berbeda dunia, mereka sama-sama paham pentingnya karier dan tanggung jawab masing-masing.

“Ya, tapi malam ini aku di sini,” Taehyung berusaha menenangkan Jennie, “dan aku nggak mau memikirkan apa yang terjadi besok. Kita fokus sama sekarang saja.”

Jennie tersenyum lagi, kali ini lebih tulus. Ia merasa beruntung memiliki Taehyung, yang selalu bisa menenangkannya dan membuatnya merasa aman, meskipun kehidupan mereka penuh dengan tekanan dari luar.

“Bagaimana tugasmu kali ini? Kamu nggak cerita banyak tadi,” Jennie bertanya, berusaha mengalihkan pembicaraan.

Taehyung mengangguk pelan. “Tugasnya berat, seperti biasa. Banyak hal yang nggak bisa aku ceritakan karena sifatnya rahasia. Tapi… semuanya berjalan lancar, dan aku berhasil menjalani semuanya tanpa masalah besar.”

Jennie mengangguk, memahami betapa pentingnya privasi dalam tugas militer Taehyung. Dia tahu ada hal-hal yang Taehyung tidak bisa bagikan, tetapi itu tidak mengurangi rasa bangganya pada pria di sampingnya ini.

“Terkadang aku khawatir,” Jennie akhirnya mengakui, “mikirin kamu yang jauh di sana, nggak tahu apa yang kamu hadapi, dan aku nggak bisa melakukan apa-apa untuk memastikan kamu baik-baik saja.”

Taehyung menoleh, menatap wajah Jennie dengan lembut. “Aku tahu. Tapi aku selalu berusaha memberi kabar, memastikan kamu nggak terlalu cemas. Aku janji, aku akan selalu kembali ke kamu. Kamu tahu itu, kan?”

Jennie menunduk sejenak, lalu mengangguk. “Iya, aku tahu. Tapi tetap saja, aku nggak bisa menghentikan rasa khawatir itu.”

Taehyung tertawa kecil, lalu meraih tangan Jennie lebih erat. “Itu karena kamu terlalu peduli. Tapi jangan khawatir, aku tahu bagaimana menjaga diriku sendiri.”

UNDER THE SAME SKY | TAENNIETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang