Boboiboy hanya milik Monsta.
...
...
...
Senin, 6.00 AM
Sinar pagi menembus gorden 2 lapis berwarna Lilac dengan sentuhan bunga Violet yang terlihat lembut, ruangan luas di dominasi ungu itu dihuni satu orang yang tidak terganggu akan cahaya silau.
Tok! Tok!
"Adek? Kakak masuk ya," Pria tinggi dengan setelan kemeja biru mengetuk pintu ungu, membuka pintu tanpa menunggu jawaban karena tau si empu belum bangun. "Kalau libur bangun sendiri, tapi waktu sekolah kenapa harus di bangunin sih ni anak."
Terkekeh melihat adiknya masih terlelap memeluk Pipu—Boneka pinguin berwarna ungu—padahal semalam tidur paling cepat. Mendekati ranjang lalu duduk di samping violet, memanjang tangan menepuk pipi chubby lembut.
"Ngh.." menggeliat karena terusik, manik delima perlahan terbuka lalu mengerjap menyesuaikan cahaya yang memasuki kornea.
"Selamat pagi jagoan!" Ice namanya, tersenyum lembut betapa mudahnya membangunkan adik bungsunya, Fang.
"Pagi, kakak.. hoam," balasan mengudara, Fang mengambil posisi duduk sila sambil mengucek matanya, dengan kepala masih terkantuk-kantuk lalu tangan aktif memeluk Pipu.
"Jangan begitu nanti matamu sakit, kakak udah bilang berapa kali?" Menarik tangan menghentikan aksi, tangan satu lagi merapikan rambut yang mencuat-cuat bak semak belukar namun sangat halus. "Ini hari pertama sekolah ingat?"
"Ingat! Adek mau ikut kak Boy naik motor," Fang membalas cepat, matanya langsung segar membayangkan naik motor ke sekolah.
"Gak! Sekarang mandi lalu bersiap, untuk hari ini kakak yang antar," Ice menolak telak, mengecup pelipis orang yang kini cemberut dan membuang muka. "Ayo mandi, yang lain udah nunggu di bawah!"
Ice menggiring Fang ke kamar mandi, sembari menunggu ia membuka gorden 2 lapis sehingga cahaya matahari masuk sempurna, mematikan AC, mengganti lampu tidur dengan lampu utama, mendekati meja belajar disudut ruangan untuk kembali memeriksa tas Violet berisi keperluan sekolah.
Tepat ketika selesai memeriksa dan Ice menutup resleting tas, Fang keluar dengan setelan sekolah Kreya, Kemeja di lapisi almamater cream, dengan celana senada. Ice mendekati si bungsu yang kini memeluk Pipu dengan tas di tangan kiri, tangan kanan segera menggandeng jari lentik menuntunnya keluar kamar.
"Adek bisa nyesuain gak ya sama kelas 3? Pelajarannya susah gak, kak? Gurunya gak galakkan?" Fang mulai nyerocos ketika mereka menuruni tangga menuju meja makan di sayap kiri.
"Bisalah, nanti kak Boynya kan sekelas sama adek. Adek gugup?" Ice menaruh tas di sofa ketika melewati ruang keluarga, menatap adiknya yang sedikit cemas. "Coba dulu beberapa hari, kalo adek nggak nyaman kita cari sekolah baru!"
"Sekolah baru nggak tuh, enak banget ngomongnya..," Fang cemberut, memandang malas kakak pemalasnya ini, lagipula kenapa rumah ini luas sekali, ke ruang makan pun harus mengeluarkan tenaga ekstra.
"Apapun demi adek, atau mau homeschooling?" Ice hanya mengekor ketika Fang melepas tautan lalu berlari duluan, suara sepatu dengan lantai berdecit halus. "Jangan lari, ntar jatuh!"
Fang mengabaikan lalu melewati sekat ruangan makan, maniknya menangkap ke empat kakaknya telah siap dengan setelan masing-masing. Yang tadinya fokus pada Ponsel masing-masing kini beralih menatapnya, kakak kelimanya segera berdiri mendekati kini memakai seragam sama dengannya.
"Wow wow wow, Pagi dek!" Cowok kelebihan energi itu segera memeluk yang kecil, memberi ciuman di sudut mata seperti biasanya.
"Pagi! Ish, Kakak nanti kusut!" Fang misuh-misuh pada Boboiboy—yang barusan memeluknya seperti tidak bertemu berhari-hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sufana Six
FanfictionBoboiboy milik Monsta, author pinjam Chara. Not Yaoi, Kurang ngerti tentang genre tapi ini anti Yaoi. FujoDanshi jangan ngarep.. hastagnya biar mudah ketemu ceritanya Ama Boyvers Brother, Drama, Family, Allhuman, not tapops just People problem.