And try

144 14 5
                                    

wong alay

Udah ready blm videonya?

You

udh

wong alay

Mantapp! Review dulu, mana yang cocok and safety buat dicoba

You

iya setan, udh gue tonton dua kali

wong alay

Percaya gw sama lo, amanah soalnya

You

tai bgt, giliran yg beginian aja lo suruh gue

wong alay

Ya, 'kan gw g ada pengalaman nonton batang hantam batang

You

lo pikir gue pernah? ngga lah, ya kl

wong alay

Terus, kok bisa dpt link? Dari mana, coba?

You

ofc dari bandar bkp kebanggan kelas gue

wong alay

Temen lo? Si Aou itu?

You

si ciize jg njir

tu anak isi laptopnya bkp batangan semua ternyata

ngga hbs pikir asli, pantes dia suka histeris kl lihat lo nyamperin gue

wong alay

Demi apa? Tu cewe nontonnya bokep gituan?

Anjir, kok bs? Terus dia nanyain lo g?

You

Mana gue tau

kl gue tanya dia, katanya lg cari jati diri soal seksualitasnya

dia nyaman sama apa yg dia tonton sekarang

dia cm senyum mesum, trs bilang ke gue 'jangan kasar ke pond, ya chen'

sialan

wong alay

Busett ajaib bener carinya lwt video gituan, tapi g masalah jg menurut gw, hak dia

Yaudah lo buru kesini, kita blm belanja

Jangan kasari aku, Mas

You

iya bawel, omw

njs

wong alay

Hahha

Lo blng apa ke Tante Joong?

You

libur banyak tugas, jd nginep di apart lo

wong alay

Aw, apakah kita akan nganu sehari semalem?

You

kita msh belajar ya monyet, pasti butuh waktu

dahlah, mau jalan

wong alay

Okay

Hati hati sayang

You

brengsek

wong alay

Kkwk

***

"Santai aja kali mukanya," Pond berseloroh, ia taruh kantung belanjaan mereka di atas meja ruang tengah.

Archen mengekor di belakang, ikut menaruh barang yang dipegangnya, kemudian ia tiduran di atas sofa dan nutup matanya pakai lengan. Masih malu ia dengan kejadian di supermarket tadi. Pond masih menggodanya dengan mencolek-colek pipi Archen.

Sedikit cerita, sebelum belajar mereka belanja kebutuhan penting dulu. Penunjang pembelajaran mereka. Itu juga hasil cari di internet, mereka ini sama-sama buta tapi malas tanya teman. Malu lah, gila aja. Tentu ngeseks tak cuma soal telanjang, tusuk, nghh, crot, selesai. Butuh persiapan. Apalagi untuk pemula macam mereka.

Jadi, mereka tadi beli peralatan tempur berupa kondom, lube, tissue magic, banyak camilan dan juga minuman kaleng, bahkan sudah tersedia 2 botol bir. Mereka berdua sudah resmi dan legal. Siapa tau 'kan mereka lapar di tengah sesi pembelajaran.

Sewaktu di rak kondom tadi, Archen sangat malu sekali. Melihat banyak jenis dan bentuk kondom yang berada di tengah-tengah keramaian pengunjung supermarket -apalagi yang sudah berumur- jelas rasanya sangat canggung. Ia seolah bisa melihat tatapan menghakimi mereka, pada kenyataanya mereka cuma melihat sekilas. Jadi ia ikut-ikut si Pond saja. Mengekorinya dari belakang. Yang asli, ekor mereka ada di depan.

Bagaimana lagi, harga diri jatuh teman-teman. Banyak orang mengira selama ini ia anak baik-baik dan alim yang lurusnya mengalahkan penggaris besi punya Dunk, sekarang beli kondom sama lube? Kelihatan kalau belum nikah dan punya anak pula. Alias wajah mereka benar-benar nunjukin identitas mereka.

Makanya, waktu di kasir, mbak kasir dengan nama Jamie terbordir di dada kanan senyum canggung dan gugup saat menghitung sepuluh kotak kondom, tiga botol lube sama selusin tissue magic baru belanjaan yang lain, Archen berdiri menjauh, dekat pintu keluar. Mukanya sudah sangat merah, kelihatan Mbak Kasir itu juga jadi mikir aneh soal mereka. Sementara Pond cuek, dari tadi geleng-geleng kepala.

Sekalian aja Pond tambah kemaluan, ah maksudnya rasa malu Archen dengan bilang, 'Sayang bantuin dong, ini belanjaannya berat, lho,' dengan suara bass itu. Memang jahanam.

Maka sepanjang jalan sampai apartemen Pond muka Archen ditekuk. Ngakunya dominan, tapi pemarah. Cih. Pond jadi kesal sendiri dengan kelakuan temannya ini.

"Jadi ngga sih?" teriak Pond dari dapur, sekarang sudah pukul enam dan ia tak mau mereka harus lembur untuk belajar ngeseks. Jangan ngaco, memang ini tugas makalah?

Archen hela napas, malunya sudah reda tapi sekarang gantian rasa gugup yang mendominasi hampir seluruh tubuhnya. Matanya menangkap Pond berjalan masuk ke kamar, dengan canggung dan gugup yang makin bertambah sepanjang ia berjalan, Archen membulatkan tekad untuk masuk ke kamar juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Do Everything With Archen • [JoongPond]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang