5. Kelima

17.1K 202 37
                                    

Hari ini Angel sudah bersiap menuju bandara, ia akan menjemput seseorang. Ia diminta Jofan untuk menjemput laki-laki itu, karena Jofan ingin memberinya sebuah hadiah.

Mendengar kata hadiah, Angel langsung mengiyakan ajakan duda itu.

"Mas Jo!" Panggil Angel saat melihat cowok itu berjalan keluar.

Jofan segera berlari cepat menghampiri wanitanya karena banyak pasang mata yang melihat cewek itu, apalagi saat Angel melompat kegirangan membuat dada besarnya ikut bergetar.

Cup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cup.

Satu kecupan mendarat di bibir Angel, Jofan rasanya sangat rindu pada bibir ranum itu.

"Kamu sexy banget sayang" Ucap Jofan.

"Tapi lebih sexy di ranjang kan?"

"Kalo itu Mas no comment"

Angel memeluk cowok itu, rasanya begitu nyaman bersama Jofan. Ia kemudian melihat sekeliling dan bertanya.

"Mas sendirian?" Tanyanya.

Jofan mengangguk "Mas suruh yang lain duluan, biar nggak ada yang ganggu kita" Ucap Jofan kemudian kembali mengecup bibir Angel.

"Mas ihhh diliatin orang malu" Ucap Angel.

"Mau langsung ke apartemen?" Goda Jofan.

"Ihhhh"

"Mas kangen mereka" Ucap Jofan sembari menatap dua bongkahan padat yang sedari tadi menghilangkan fokusnya.

"Nggak mau yang bawah?" Goda Angel balik.

"Mauuu, Mas kangen banget sayang"

"Ayo" Ajak Angel pada Jofan.

Keduanya menaiki mobil milik Angel menuju apartemen Jofan, Jofan yang memintanya karena jika memesan taxi maka keduanya tidak akan leluasa.

"Mas kangen banget sama ini sayang" Ucap Jofan yang sudah menangkup 1 payudara milik Angela dengan tangan satunya memegang kemudi.

"Mas ihhh sabar dulu" Ucap Angel berusaha menyingkirkan tangan Jofan di dadanya.

Namun Jofan kembali menangkup payudara itu, Angel hanya bisa diam menikmati remasan-remasan lembut di dadanya.

"Mas haus sayang" Ucap Jofan saat berada di lampu merah.

"Mau minum?" Tawar Angel menyodorkan botol air mineral yang tadi ia bawa.

"Mau nenen"

"Ish nanti masss"

"Pumpung lagi lampu merah sayang" Ucap Jofan.

Angel melihat detik lampu merah di depan sana dan lumayan lama, mungkin cukup untuk menyusui duda ini.

Ia kemudian mengangguk, dan dengan cepat Jofan langsung menurunkan kain yang menghalanginya, melepas nipple pads yang menutupinya.

"Ughhh pentil pink kesukaan Mas"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wanita Panggilan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang