Bab 11 : Apa Yang Diperlukan

177 11 2
                                    

"North, kenapa kamu tidak menjawab obrolanku?"

 Begitu Ter membuka pintu kamar, dia mulai berteriak. seperti yang diharapkan. Aku menatapnya dengan ekspresi tenang, duduk di meja bersama telepon saya.

"Aku tidak akan menjawab obrolanmu lagi."

"Apa yang terjadi?" Ter bertanya bingung dan melemparkan tas nya ke tempat tidur. 

"Buatlah wajah stres. Apakah kamu ingat?"

"..."

"Oh, itu dia."

"Di mana kesibukan nya?" Ucapnya sebelum duduk di sebelah ku.

"Aku sudah bilang padamu."

"Kamu tidak memberitahu ku apa pun. Apa yang terjadi?"

"Ini menyedihkan"

"Apakah kamu sedih? Dan kenapa kamu tidak menjawabnya?"

"Aku sudah menjawabmu. Tolong beri tahu saya bahwa saya merespons "Saya sudah merespons Anda." obrolanmu."

"Hah? Apa?

"Tolong beritahu saya bahwa saya membalas obrolan Anda dan saya tidak membalas obrolan tersebut salah." 

Sial! Aku lupa dan menghela nafas lagi. Aku langsung sadar saya membalas chat yang salah. Ketika saya pergi untuk menjawab obrolan yang salah. Saat aku hendak membalas chat P' Johan, aku mematikan internet. Lalu mencoba chat P' Johan dan  kemudian mencoba menipu nya berpikir bahwa saya tidak memberikan jawaban yang salah, yaitu jawaban yang lain. 

Apakah dia terdengar sama? Bukan hanya dia. Saya tahu sejauh ini dan saya akan merespons. Apakah ada hal lain yang akan datang? 

"Apakah kamu salah membalas chat? Kamu membalas siapa?"

"Mengapa kamu begitu suka bergosip? Dan kepada P'Johan-lah dia baru saja menyapaku. Anda menyapa saya.

"Saya baru saja menjawab dan lupa melihat."

P'Johan?" 

"Jadi, apa yang kamu katakan padanya.

"Oh, dia datang untuk rujuk. Apakah kamu puas?"

"Oh...Oh, jadi" Oh...Oh, jadi kamu datang untuk berdamai?" 

"Sepertinya kamu lupa bahwa kamu datang untuk berdamai?" 

Sepertinya aku melupakan semua yang berlalu, "Dan kamu menolak?" 

"Ya, aku menolak." "

Apa yang dia katakan?" 

"Awalnya aku bilang dia sudah putus dengan pacarnya. Kemudian dia datang dan meminya saya untuk memulai lagi."

"Hewan, awal baru seperti apa?

Sial, kamu seharusnya tidak melihatnya.

Aku menunggu di luar kampus, kataku. "

"Terlalu intens, lalu kenapa? Dan dia tidak akan mengikutimu lagi? Apa yang akan kamu lakukan

Mengerjakan?"

"Aku akan memikirkannya nanti." Sekarang saya harus memikirkan jawabannya terlebih dahulu obrolan yang salah. Saya belum menanggapi obrolan yang salah. Saya belum membalas P'Johan selama hampir sepuluh menit dan berangkat kerja di bar. Aku harus bersiap berangkat kerja.

"Oh tunggu, kamu bilang kamu membalas chat yang salah. P' Johan hampir sepuluh menit lagi. Pergi dan beri tahu P' Johan yang merupakan mantan pacarnya. Apakah kamu datang untuk mengucapkan selamat malam?"

[ON GOING] North! How Much Is Your Love? [Couple North X Johan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang