"Hidup adalah tentang menari di antara berbagai kenangan masa lalu dan mimpi-mimpi indah tentang masa depan, sambil merayakan setiap momen saat ini dalam kebahagiaan yang nyata."
"Nina! Selamat pagi!" Saskia menyapa dengan riang. Ia mengangkat jari-jari lentiknya ke depan wajah Karenina memamerkan cincin emas yang melingkar di jari manisnya.
Karenina pura-pura terkejut. Ia meraih tangan Saskia dengan senang, memperhatikan cincin yang dikenakan sahabatnya itu.
"Bagus banget! Beli dimana sih?!" Karenina bercanda. Ia tahu tadi malam sahabatnya itu telah dilamar oleh Umay.
"Aaa Nina!" Rengek Saskia. "Gue abis dilamar tau!"
Karenina tertawa. "Iya, gue tau kok! Selamat ya my bestie! Jangan lama-lama nikahnya!"
"Umay sih ngajaknya pertengahan tahun., doain ya!!" Kata Saskia.
"Ya pasti dong!" Sahut Karenina.
Saskia tidak melihat Karenina mengenakan cincin dijarinya. Padahal kata Umay, Putra juga akan melamar Karenina tadi malam. Apa gak jadi ya?, batinnya.
"Eh gimana tadi malam, makan malamnya?" Tanya Saskia penasaran.
"Gimana apanya? Cuman makan malam biasa kok. Oh iya, katanya kerecek buatan gue enak Sas. Rasanya pas!" Karenina bercerita dengan bangga.
"Terus?" Tanya Saskia lagi, menunggu-nunggu jawaban yang ia harapkan. "Terus apa dong? Ceritain kalian ngobrolin apa aja!"
Karenina berfikir mengingat-ingat kembali obrolan ia dengan Putra tadi malam.
"Eh tau ga Sas? Ternyata, Putra ada di sana, waktu gue kecelakaan 5 tahun lalu itu. Dia orang yang nabrak mobil Bayu. Kita juga ternyata dirawat di rumah sakit yang sama," Kata Karenina yang masih tidak percaya dengan kebetulan ini.
"Serius?!" Kata Saskia terperangah. Padahal bukan ini cerita yang ia harapkan.
"Luar biasa ya takdir! Bisa kebetulan banget begini," Karenina menggelengkan kepalanya, merasa kagum sendiri atas apa yang terjadi dalam hidupnya.
"Terus, gimana? Kalian gak putus kan?" Tanya Sakia penasaran.
"Kita berdua sama-sama kaget. Tapi sepertinya Putra yang lebih terpukul," Jawab Karenina. "Kayaknya, dia merasa bersalah banget, dia pikir, dia yang menyebabkan hidup gue jadi begini."
"Ya Tuhan, ada-ada aja sih ya!" Sahut Saskia. Ia merangkul sahabatnya itu. "Kalo lo nya sendiri gimana?"
"I am fine Sas, gue malah gak sangka sama diri gue sendiri bisa setenang ini. Semua kan sudah jadi masa lalu," Jawab Karenina.
Karenina mengajak Saskia memandangi sekeliling homestay. "Coba lihat! Kalo gak ada kejadian itu? Tangerine gak akan ada! Dan belum tentu kita bisa sebahagia ini., And you know what?! Lo masih dikejar-kejar debt collector!" Karenina terkekeh.
Saskia kagum dengan sahabatnya yang kuat, rupanya ia sudah berhasil melepaskan kenangan-kenangan buruk di hidupnya. Pertanyaan Saskia Pun langsung terjawab. Rupanya kenangan masa lalu yang tiba-tiba muncul itu yang membuat Putra mengurungkan niatnya untuk melamar Karenina tadi malam.
"Nin?!" Saskia tampak ragu, ia ingin sekali memberi tahu Karenina rencana Putra tadi malam.
"Hmmm?" Gumam Karenina.
"Enggak apa-apa deng!" Sahut Saskia mengurungkan niatnya. "Yuk, kerja! kerja! Kerja!" Lanjut saskia menyemangati mereka.
**
![](https://img.wattpad.com/cover/364132978-288-k237755.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TANGERINE [Completed]
RomansaHello, Salam kenal semua, ini adalah novel pertama saya. Saat ini saya sedang butuh sekali feedback, komentar, dan vote dari kalian semua pembaca setia wattpad. Semoga Kisah ku ini bisa disukai oleh kalian. Selamat membaca.. Vote dan komen kalian s...