10~i'm here, You are not alone...

289 48 2
                                    

Tadi malam anak anak terlalu khawatir sampai² mereka spam chat di no caine dan rion. anak² takut untuk turun jalan sendiri tanpa persetujuan dari rion.Rion pun membalas semua pesan mereka di grup keluarga. hanya tertulis pesan singkat yg membuat semua anak²nya mndengus kesal.

papi sama caine dirumah caine. kalian ga perlu kemana mana kita baik, cukup tidur dan istirahat!」

ya begitulah kira kira pesan yg rion kirim tapi pesan tersebut diketik oleh caine. caine yang memaksa dan ia harus berbohong kepada anak anak lain bahwa mereka berada di rumahnya.

pagi ini,pagi banget....5:43 caine membangunkan rion yang masih tertidur di sofa dengan sedikit dengkuran beratnya. rion mengerjap ngantuk dan melihat ke arah jam dinding di ruang tersebut.

"caine...ini masih terlalu pagi" rion menguap lebar membuat caine terkekeh "kenapa?"

"ayo kita pulang" ucap caine memomohon dgn sangat lembut berharap agar rion merasa kasihan dengannya.

rion terdiam, hampir saja ia terhipnotis dgn suara lembut caine."dokter belum nyuruh kmu pulang"

"tapi aku udah sembuh yon!"

"kmu belum pulih sepenuhnya juga tomat!" rion meninggikan suaranya, pagi pagi buta suda di ajak berdebat. ia memperbaiki posisi nya menjadi duduk dgn menyender pada sofa menatap caine intimidasi.

"kasian anak² yon, siapa yg masak sarapan buat mereka?" ucap caine membalas tatapan rion.

rion menghela nafas lelah"ya tuhan caine....anak anak bisa beli diluar" ia menggelengkan kepalamya heran dengan pikiran sahabatnya tersebut. gimana caranya biar dia memperhatikan dirinya terlebih dahulu?

"kita ga tau kan yon, kalau makanan luar itu bisa ada bakterinya?"caine masih berusaha memaksa rion untuk pulang dengan berbagai cara apapun.

"iya aku tau caine, setidaknya perhatikan dlu dirimu."rion menutup matanya dgn punggung tangannya, ia tak perduli saat caine terlihat kesal dengannya.

bukan caine namanya kalau dia ga nekat demi anak anaknya kan?iya! dia langsung mencabut infus yg menempel di punggung tangannya dan turun dari brankar.

"oke aku bakal pulang sendiri"caine pergi keluar ruangan walaupun ia kesusahan hanya untuk berjalan.

rion yg mendengar itu membuka matanya menatap caine dan mengacak rambutnya frustasi.

"caine! astaga ya tuhaaaaan!!!"ia memijat pangkal hidungnya sambil mengejar caine yg sudah berada di garasi rumah sakit.

𖨆

setelah perdebatan panjang di garasi rumah sakit, rion akhirnya nurut apa yg di inginkan caine. karena caine mengancam akan jalan kaki sendiri jika rion tak ingin mengantarnya pulang.

sampai dirumah, caine bergegas ke arah dapur dan langsung memasak karna jam sudah menunjukkan pukul 6:31. sementara rion, ia duduk disofa menatap sahabatnya jenuh, ia lalu memilih untuk tidur disofa saja.

pukul 7:20 caine akhirnya selesai membuat dan menyusun makanan untuk anak². ia pun pergi membangunkan mereka satu satu. dan terakhir membangunkan rion disofa saat anak²nya sudah duduk di bangku mereka.

sang kepala keluarga berjalan lunglai kearah meja makan, dan menatap anak²nya heran. karena anak²nya sekarang sedang menatapnya intimidasi.

rion mengangkat satu alisnya bingung.

" papi semalam kenapa tiba² dirumah caine?'riji memulai terlebih dahulu saat melihat rion kebingungan.

"kenapa emng?"bukannya menjawab ia malah balik bertanya.

𓆩𝑴𝒂𝒍𝒂𝒊𝒌𝒂𝒕 𝑻𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒚𝒂𝒑𓆪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang