Seminggu setelah wawancara absurd antara Taehyung dan Jennie. Kini Jennie sudah resmi mulai bekerja di perusahaan Taehyung. Meski awalnya Taehyung skeptis dan sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi kekacauan yang mungkin akan terjadi, Jennie ternyata bekerja dengan sangat profesional. Di luar ekspektasinya, Jennie yang dulu ceroboh dan santai, sekarang menjadi wanita dewasa yang fokus dan teliti dalam setiap tugasnya. Ia menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, dan bahkan sering memberikan ide-ide yang cerdas dalam rapat tim.
Setiap kali Taehyung mengamati Jennie bekerja, ia tidak bisa menahan diri untuk tidak terkejut. Jennie yang ia kenal dulu penuh tawa dan sering mengambil hal-hal dengan enteng, kini berubah menjadi sosok yang sangat kompeten. Tapi, tentu saja, Jennie tidak sepenuhnya berubah—di beberapa kesempatan, ia masih menyisakan sisi jahilnya yang khas.
Satu pagi, saat Taehyung duduk di mejanya, mencoba fokus pada tumpukan laporan yang menunggu untuk ditinjau, ia merasa ada sesuatu yang aneh. Keyboardnya terasa sedikit… lengket? Dengan cepat, ia membuka laci mejanya dan menemukan post-it bertuliskan "Good morning, boss!" yang ditempelkan di balik penutup keyboardnya. Jennie, tentu saja.
Taehyung menggelengkan kepala sambil tersenyum kecil. Dia langsung tahu siapa pelakunya. Ia bangkit dari kursinya dan menuju ruangan Jennie, yang terletak beberapa meter dari kantornya. Saat sampai di sana, Jennie sedang dengan serius mengetik di komputernya, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Namun, begitu Taehyung muncul di ambang pintu, Jennie mengangkat kepalanya dan tersenyum lebar.
"Morning, boss! Ada yang bisa ku bantu?" tanyanya dengan nada polos, meskipun mata jahilnya bersinar terang.
Taehyung mengangkat keyboardnya yang lengket, sambil menatap Jennie dengan ekspresi datar. "Ada sesuatu yang aneh dengan keyboard ku. Kebetulan kamu tahu kenapa?"
Jennie tertawa kecil, pura-pura berpikir keras. "Hmmm... Mungkin keyboard mu kena tumpahan kopi? Atau... mungkin kamu terlalu serius bekerja sehingga alat kantormu mulai memberontak?"
Taehyung mencoba menahan tawa. Ia tahu Jennie sedang bermain-main, tapi ia juga tidak bisa menyangkal bahwa keberadaan Jennie membuat suasana kantornya sedikit lebih ceria, tanpa kehilangan esensi profesionalisme. Meskipun Jennie suka jail, ia selalu memastikan tidak mengganggu pekerjaan yang sesungguhnya.
"Jennie, kamu tahu aku butuh keyboard untuk bekerja, kan?" Taehyung berkata sambil menyipitkan mata.
"Oh, tentu saja," balas Jennie sambil tersenyum manis. "Makanya aku pasang post-it itu biar kamu ingat untuk santai sejenak. Kamu selalu terlalu serius, Taehyung."
Taehyung mendesah, menyerah. "Baiklah, aku akui ini lucu. Tapi jangan pikir aku akan membiarkan kamu lolos begitu saja."
Jennie tertawa renyah. "Tenang, bos. Aku janji hanya akan jail pada saat yang tepat. Lagipula, siapa lagi yang akan memastikan kamu tetap waras?"
"Ini keyboard baru untukmu." Ujar Jennie memberikan keyboard untuk Taehyung.
"Kemarin saat berbelanja aku melihat keyboard lucu jadi aku berniat memberikannya untukmu." Lanjut Jennie.
Taehyung menerimanya, "baiklah aku terima, karena aku membutuhkan keyboard meskipun keliatan nya ini bukan gayaku." Ujar Taehyung sambil melihat keyboard dengan gambar Mickey Mouse.
Dengan begitu, Taehyung kembali ke kantornya, senyum kecil masih tersisa di bibirnya. Meski Jennie jail di sana-sini, ia tidak bisa menyangkal bahwa kehadiran Jennie di kantor justru membuatnya sedikit lebih berwarna. Dan diam-diam, ia menyadari bahwa ia mulai menikmati ketidakteraturan kecil yang dibawa Jennie ke dalam kehidupannya yang biasanya terlalu kaku.
.
.
.
Suatu hari, kantor mengumumkan bahwa mereka akan mengadakan liburan bersama ke Jeju sebagai bagian dari kegiatan tahunan perusahaan. Semua karyawan menyambutnya dengan antusias, termasuk Jennie. Jennie yang memang dikenal ceria dan penuh semangat selalu menantikan acara-acara seperti ini. Ia langsung menjadi pusat perhatian saat mengatur itinerary liburan bersama rekan-rekannya, memastikan semuanya akan bersenang-senang.
